jackpot

42 4 3
                                    

“MLEKOMMMM SANDIIIII” Haikal yang daritadi tereak-tereak didepan gerbang bercat putih dan emas —khas rumah rang kaya banget— membuat Niko dan Laras ingin menyumpal mulut Haikal dan memasukkannya ke kap belakang mobil biar diem

“Diem anjir lu berisik bat dah. Ini ada belnya!” Sungut Laras

Tanpa berlama-lama gadis itu menekan tombol bel tersebut. Namun bukannya suara bel yang mereka dengar, melainkan suara Sandi yang terdengar dari balik interkom

“Kumsalam. Masuk masuk lu pada diem diem bae di gerbang. Ntar masuk angin loh” sesaat setelahnya gerbang besar dengan inisial ‘A’ di pucuknya itupun terbuka lebar, memberikan ketiga remaja itu pemandangan halaman rumah yang gedenya bisa buat syuting drama kolosal

Tanpa diperintah, ketiga remaja itu langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil mereka masuk ke pekarangan rumah the one and only one Sandiaga Ahmad

Laras yang tadinya takjub berubah meringis pelan menyadari jarak dari gerbang menuju pintu utama rumah kawannya itu hampir seukuran lapangan utama plus koridor IPS SMA Garuda dijejerin jadi satu garis. Mendadak gadis Larasati itu bersyukur mereka naik mobil dan bukannya jalan kaki

Berbanding terbalik dengan Niko yang sedang memikirkan barangkali jika dia main saham sembari pesugihan selama setahunpun, masih tidak akan ada apa-apanya dibanding jumlah kekayaan keluarga Ahmad

Ngeriiiiii lirihnya pelan

.

Kini mereka ada di halaman belakang rumah Sandi. Halaman seluas dua kali lapangan futsal indoor, dengan kolam berenang yang kalau dibandingkan dengan ruang kelas mereka yang terbilang oke, dua pertiganya pun tak ada

"Monmaap ye San, ini kita mau bekunjung doang bukan mau hajataaaaann" celetuk Laras melihat hidangan yang tersaji di meja

Pasalnya bukan oleh-oleh mainstream sekelas coklat pod beli 2 gratis 1 atau pia susu legong expired-to-go yang ada dihadapannya. Melainkan set barbeque, wadah bambu besar dengan dimsum aneka ragam, segala jenis kueh kueh an, minuman bersoda, makanan ringan dan lain-lain

Laras tak habis pikir dengan betapa borjuisnya jiwa salah satu teman sekolahnya itu. Sementara Haikal dan Niko yang merasa aji mumpung sibuk menenggelamkan diri mereka kedalam tur-instan-menjadi-orang-sugih-dalam-semalam

"Udah santai, mami gue kalo bikin acara lebih heboh lagi. Pake *EO. Have fun ae, gue jemput yg lain dulu" kata si tuan muda kemudian berlalu begitu saja, meninggalkan Laras yang masih menjadi kambing dongo

*Event Organizer

"Yang sini!!" panggil Haikal yang sudah menceburkan diri ke kolam renang

Laras terdiam. DIA BARU NGEH GA BAWA BAJU GANTI.

"Non, kalau mau berenang disebelah sana ada baju gantinya" seorang bibi bibi pelayan muncul entah dari mana, dan menuntunnya menuju ruang ganti yang penuh ama bikini

Ya, mending laras ✨ v i b i n ' ✨ aja sama semua fasilitas ini, barangkali dia bisa berubah jadi mermaid atau keciprat kekayaan Sandi yang daritadi bikin dia pening berkelanjutan


kkwg • get lost

kkwg; ft. StardustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang