"You what Windii???????" Mata Lila membulat sempurna kala mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut salah satu temannya.
"Engga salah Win???"
"Yang bener aja!"
"Iyaa gitu deh" sahut si gadis yang membuat teman-temannya ternganga dengan berita bombastis yang baru saja ia utarakan.
"Kok bisa anjir Windiiiii lu pernah mau ama modelan Samm. Dia tuh berak aja pending" Caca, yang sejak tadi menahan untuk tidak mengumpat dan merutuki si empunya nama Samudra itu akhirnya kelepasan juga
"Gue malah kaget kalian pada gatau" Windi ber-hehe ria seolah ini bukan hal gempar.
Dhisya menyahut dengan wajah frustasi "Inisih berita bombastis dar der dor banget. Nama baik gue sebagai bandar gosip angkatan tercoreng gegara gatau soal fakta ini Win!!"
"AU ANJIR GUE 4 TAON KETEMU SAM SABAN HARI KAGA TAU BERITA INI ANJIR" rutuk Caca memperkeruh suasana
"Udah jadi mantan gais astagfirullah. Udah lama juga kejadiannya"
Riuh protes dari teman-temannya membuat kepala Windi pusing. Pasalnya ia tau persis teman-temannya pasti heran kenapa Windi yang notabenenya murid teladan yang tidak pernah macam macam pernah merasakan pacaran dengan cowok se-urakan Samudra.
"Diem dulu ah" Mel menimpali "itu kapan anjir? kok bisa lu chill aja sekelas lagi ama bekantan itu?"
"Trus putusnya kenapa? Jangan-jangan lu diselingkuhin ya?" Tanya Zoya tak mau ketinggalan
Windi menggeleng keras. "Enggaa Ya Allah"
"Pas kelas 10 sih itu. Jadian iseng doang, ditembak aja engga" teman-temannya semakin histeris mendengar jawaban Windi
"Gabisa gabisa, harus klarifikasi inisih. Ca, telpon" Titah Anye menunjuk Caca dan langsung dibalas anggukan mantap oleh gadis itu.
Setelah menekan sembarang tombol di ponselnya dan menemukan kontak milik Samudra yang bertulis "naga indosiar" alih alih nama sebenarnya, tanpa babibu gadis itu segera memencet tombol call.
"DIMANA? KADIEU MANEH. AYA NU BAGI BAGI RISOL"
"..."
"HAH? ISI BIHUN ATUH"
"..."
"RIKWES ISI AYAM? MANEH KIRA KIEU WARKOP AYA RIKWES-RIKWES"
Melihat obrolan antara Caca dan Samudra via telepon semakin diluar nalar, dengan agresif Mel menyambar ponsel Caca dan langsung mengultimatum pemuda itu
"LU KESINI SEKARANG APA BENSIN MOTOR LU GUE GANTI ES TEH GOBLOG"
Tak sampai sepuluh menit telepon dimatikan, Samudra sudah datang dengan nafas tersengal-sengal. Mel emang paling jago soal ancam-mengancam.
"Naon ca? Hah.. hah.. aing lagi main remi"
"Duduk" perintah Mel yang langsung dituruti pemuda itu sembari berseru "SHAP NYAI"
Pemuda itu sempat melirik Windi yang terlihat gelisah, tidak chill seperti biasanya. Namun belum sempat Sam menggunakan otak moengilnya untuk mencerna apa yang sedang terjadi, tangan barbar Caca sudah lebih dulu meremas pundaknya dan bertanya dengan nada yang sangat sus
"Maneh.. pernah macarin Windi?"
JDERRR. Entah skenario apa yang sedang Tuhan rencanakan hingga ia terjebak diantara wanita wanita laknat yang rupanya berusaha menelusuri jejak masa lalunya bersama gadis yang kini ajaibnya malah sekelas lagi dengannya, Windi Firliang.