Meet you

6.6K 447 25
                                    

"Bubu..."

"Iya baby?"

"Markeu mau susu strawberry"

"Sebentar bubu cari dulu di dapur, mark tunggu dikamar saja ya"

"Iya bubu.."

Bubu pun--ah kita panggil saja Ia Lee Taeyong. Taeyong pun bergegas ke dapur untuk mencari susu yang di inginkan oleh anaknya. Setelah melihat tempat dimana ia biasa menyimpan susu strawberry milik Mark, ternyata tak ada satupun susu yang tersisa disana. Ia pun baru ingat bahwa tadi pagi adalah susu strawberry terakhir yang ia punya. Taeyong pun mencoba mengecek dompetnya apakah ia memiliki uang untuk membeli persediaan susu strawberry untuk Mark.

"Eum Markeu sayang, maafkan bubu ya untuk sekarang dan beberapa hari ke depan Mark tidak minum susu dulu ya" sesal Taeyong.

"Eung kenapa? Mark buat nakal ya bubu?" Mata Mark tampak berkaca-kaca.

"E-eh bukan begitu baby, dengarkan bubu. Mark tidak nakal tapi bubu sedang tidak memiliki uang nanti kalau sudah ada bubu pasti akan membelikan susu strawberry yang banyak untuk Mark, tidak apa kan Mark tidak minum susu dulu sekarang?"

Mark pun tersenyum, "tidak apa bubu, Markeu mengerti"

Taeyong merasa beruntung. Walaupun usia anaknya baru menginjak 3 tahun, ia sudah bisa mengerti dengan keadaan dirinya sekarang. Oh iya jika kalian bertanya mengapa Mark bisa berbicara selancar itu di umurnya yang baru tiga tahun? Itu karena ia mewarisi kecerdasan dari sang ibu yaitu Taeyong. Dan pula tiap hari sang ibu selalu menyempatkan diri mengajaknya berbicara apa saja sehingga kosakata yang dimiliki Mark pun bertambah banyak dan luas.

"Bubu, Mark boleh tidak minta dinyanyikan?" Oh sepertinya Mark sudah mulai mengantuk. Terlihat dari tadi ia sudah menguap beberapa kali.

"Tentu saja baby, tapi sebelum itu Mark cuci muka, kaki dan tangan dulu ya baru tidur"

Mark pun mengangguk kan kepalanya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur.

Di umur yang masih terbilang sangat muda yakni 24 tahun, Taeyong sudah harus menjadi seorang ibu untuk putranya yang menggemaskan yakni Mark Lee. Jika ditanya dimanakah suaminya? Jawaban nya adalah Taeyong belum pernah menikah sama sekali. Lalu siapakah ayah nya Mark? Taeyong sendiri pun tidak mengetahui dimanakah keberadaan ayahnya Mark sekarang. Bahkan sebenarnya ia pun tidak memiliki hubungan apapun dengan ayahnya Mark. Dengan kata lain, Mark hadir akibat dari sebuah 'kecelakaan' tiga tahun yang lalu.

Tiga tahun yang lalu, saat ia sedang sibuknya dengan tugas kuliah 'kecelakaan' itu terjadi. Waktu itu Taeyong pulang cukup larut malam dikarenakan ia harus mengerjakan tugas bersama teman-temannya dikampus. Saat sedang berjalan keluar dari kampus, ia berpapasan dengan seorang senior di kampusnya. Keadaan seniornya itu terlihat tidak baik-baik saja. Seperti nya ia sedang mabuk. Namun tidak Taeyong sangka, tiba-tiba saja seniornya tersebut menarik dirinya dan membawanya ke sebuah apartemen yang ia yakini milik seniornya tersebut. Taeyong sudah tidak sempat untuk menyelamatkan diri karena ia ditarik begitu kasar dan tenaganya tentu tidak sebanding dengan seniornya yang cukup tinggi berbadan tersebut. Dan malam itu 'kecelakaan' itu pun terjadi.

Sebulan setelah kejadian tersebut, Taeyong mendapatkan dirinya tengah mengandung. Ia shock mengetahui hal tersebut. Keluarga nya pun juga terkejut mengetahui hal itu terlebih sang Ayah yang marah besar padanya bahkan Ayah nya pun dengan tega mengusir Taeyong dari rumah tanpa mendengar kan penjelasannya karena menganggap itu aib besar yang tidak bisa dimaafkan.

Sejak saat itu, Taeyong berusaha mati-matian untuk menghidupi dirinya dan calon anaknya. Bahkan ia pun tidak melanjutkan kembali perkuliahan nya dikarenakan ia yang sudah dua semester alpha studi yang menyebabkan ia di drop out dari kampusnya. Hal ini dikarenakan sang Ayah yang tak lagi membiayai perkuliahannya sehingga dengan terpaksa Taeyong tak melanjutkan studinya dan memilih untuk mencari pekerjaan saja agar ia bisa tetap bertahan hidup.

SINCERA [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang