Wanita itu terus bergelayut manja pada nya.
"nanti pulang bareng bisa nggak?"
Keynan diam sejenak seperti Sedang berpikir.Ya! mungkin memang dia Sedang berpikir untuk memutuskan permintaannya." Kayaknya nggak bisa deh la,aku nanti mau pergi sama temen temen"
'aku katanya?Siapa cewek itu? pacarnya?? eh tapi bentar,itu bukannya cewek yang tadi di lorong taman kan??tuh kan! kalung yang dia pakai sama banget...tapi kenapa dia bersikap seolah-olah keynan adalah Pacarnya??'
key terus bertanya-tanya dalam batinnya,Apalagi ditambah wanita yang di depannya kini Sama persis dengan wanita yang diberi kalung oleh pria yang key lihat mereka berpacaran.lalu ia terus memperhatikan kalung dan wajahnya secara bergantian, lama kelamaan key sudah tak tahan dengan ini dia akhirnya memutuskan untuk bertanya di hadapan orang-orang banyak yang berada di sana"maaf Kak,bukannya kakak yang tadi dikasih kalung sama cowok dilorong deket taman kan?" wanita itu sedikit terkejut namun dengan seketika dia dapat menyembunyikan keterkejutannya bahkan mungkin hanya key saja yang mampu melihat hal itu.
" kapan ya?ini kan Ibu gue yang kasih jangan Fitnah deh lo!!keynan siapa dia??"
tanya sang wanita.
jika ada lomba drama Mungkin dia akan menjadi aktor utama, wanita itu marah kepada key namun saat bertanya pada keynan dia seperti kucing lucu yang membutuhkan Tuan."nggak usah sewot kali Kak,tapi gue yakin kok kalo lo yang berduaan sama cowok kelas 11 IPS 5"
Keynan terdiam lalu menatap aneh key yang berbicara dengan jujur
"keynan dia siapa sih,, kenal juga nggak udah nuding nuding seenaknya,walaupun lo temen pacar gue,tapi tetap aja gue itu kakak kelas lo!!nggak sopan banget sih.."
wanita itu menaikkan oktaf suara yang membuat beberapa penduduk meja lain ikut menoleh kepada mereka."Siapa sih dia??"
Tanyanya kesekian kali"dia keyfa"
jawab Keynan yang masih dengan sikap santai namun suaranya terasa berat"Oh jadi lo,Keyfa Keyfa yang orang-orang gosipin deket sama keynan??! pantes aja Nuding gue yang enggak enggak,apa?!Lo pengen pacar gue?!! Modal muka aja nggak?!!"
wanita itu meluapkan amarahnya di depan orang-orang banyak.key sudah tak bisa berbicara lagi dia malu,sakit hati kesal yang bercampur menjadi satu akhirnya Ia memutuskan untuk pergi dari kantin dan meninggalkan mereka yang sedang berimajinasi tentang dirinya,keynan dan juga wanita menyebalkan yang berstatus sebagai kakak kelas dan pacar keynan.•|| keynan pov •||
gue berlibur di Santolo saat itu, kemudian mengenal perempuan yang tak tau siapa awalnya gue biasa biasa sama seperti orang yang sering gue jumpai di jalanan raya yang padat.
Tapi entah mengapa,perempuan itu masuk di dalam pikiran gue saat malam tiba di pantai Santolo,Padahal kita gak pernah kenal sebelumnya ataupun hanya sekedar bertemu selain tadi pagi.
Namun dari situ akhirnya gue memutuskan untuk bisa mengenal namanya.ya!!hanya namanya saja,karena gue tahu mengenal dia lebih jauh akan berakhir dengan kecewa.
Saat itu,hari pertama masuk sekolah Harapan di hari pertama tentu menginginkan hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. gue pergi ke perpustakaan, mencoba untuk menjadi seseorang yang kutu buku tapi Saat itu pula gue Terkesima orang yang ada dalam pikiran gue selama ini muncul dan nyata.
Awalnya mungkin ini cuman perasaan,seolah Dejavu yang dirasakan nyata namun sebenarnya hanya ilustri tapi pada detik berikutnya Dia memanggil nama yang gue miliki.
Hari semakin hari,gue tahu ini bukan Dejavu atau khayalan yang berdimensi nyata,hal ini memang ada saat key yang kebingungan mencari contekan tugas dan dengan bangga gue menolongnya lalu menyuruh dia agar memanggil gue 'Ray' seperti gue yang memanggil dia denga sebutan 'Cila'.
"alay" begitu katanya. namun Entah mengapa rasanya Gue ingin menjadi seseorang yang berbeda,seperti dia yang berbeda di mata gue.
suatu hari,mungkin tepatnya hari ini bara membawa key ke kantin,lalu mereka duduk di meja makan bersama kami.Oh ya! gue tahu key memang dekat dengan bara saat beberapa hari yang lalu marsha membocorkan sedikit tentang key.
saat Key sedang asik berkenalan tiba-tiba Laila datang mengalungkan tangan di leher gue seperti hari hari sebelumnya.
Laila sendiri adalah pacar gue yang hampir 1 tahun,gue liat key sedikit terkejut tapi gue berusaha agar tetap santai saat itu.
Gue rasa, banyak pertanyaan yang hadir dalam pikiran key tapi gue juga gak bisa berbuat apa-apa mengenai hal ini.key hanya memperhatikan kami sebelum akhirnya dia berbicara pernah melihat Laila di lorong Taman,katanya...Laila diberi kalung oleh seorang pria yang tinggal di kelas 11 IPS 5.
Apakah itu Adrian mantannya? pikir gue yang langsung melihat leher Laila dan ya!! di sana memang menggantung kalung cantik berwarna putih yang baru gue liat.
Tapi Laila marah besar kepada key,dia berteriak untuk menguatkan bahwa kalung itu pemberian ibunya bahkan tanpa rasa malu suaranya membuat beberapa orang beralih menatap Laila."Oh..jadi lo Keyfa keyfa yang orang gosipin deket sama keynan?! pantes aja nuding gue yang enggak! apa Lo ?!! pengen pacar gue ya?!!modal muka aja nggak!!"
pada detik itu juga key meninggalkan kami.
Gue tahu,sebenarnya key paling nggak suka di pojokan dekat dengan orang lain,Buktinya akhir-akhir ini dia menjauh karena gosip yang menyebar luas antara gue dengan dirinya. Bara ikut berlari mengejar key Sedangkan gue menarik Laila keluar dari kantin"La,kamu apa-apaan sih teriak-teriak di kantin?"
tanya gue yang sedikit kesal."Jadi kamu belain dia ?!"
"enggak lah,tapi kan malu diliatin orang"
Hufttt!! gue menarik nafas dalam berusaha menenangkan diri gue sendiri."pacar kamu aku atau dia Key?!"
Laila semakin marah karena mengira bahwa gue lebih memilih Keyfa.Gak ada cara lain akhirnya gue memeluk Laila agar dapat menurunkan amarahnya.
Sebenernya di awal gue memilih Laila hanya sebagai orang yang bisa menemani kegabutan hari hari garing yang gue miliki. tapi, Siapa yang tahu lambat-laun gue nyaman juga sama dia. saat ini gue bener-bener bingung,di sisi lain ada keyfa yang membuat hal aneh dalam suasana hati yang gak pernah gue rasain sebelumnya dari diri Laila.
tapi gue juga nggak tega jika harus meninggalkan Laila tanpa alasan.untukmu keyfa,
maaf jika dunia tak adil padamu, aku memang egois menyimpan rasa pada dua wanita yang tak mengerti apa-apa.
aku takut salah memilih,aku takut salah meninggalkan.Bagimu mungkin ini adalah sebuah permainan, tapi bagiku ini adalah pilihan yang belum aku Tentukan jawabannya.
-keynan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Kunci
Teen FictionKita terlalu bangga dalam memiliki kesamaan pada hal yang dibutuhkan pintu adalah kunci dan gembok bukan 2 kunci yang memiliki kesamaan.