Tiga bulan sudah Xiao zhan resmi menjadi salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang diterima di salah satu universitas terbaik yang ada di kota Shanghai, China. Dan dalam waktu yang terhitung singkat tersebut, Xiao zhan sudah bisa mendapatkan cukup banyak perhatian dari beberapa teman seangkatan sekaligus seniornya. Bahkan tak sedikit dari para seniornya yang mengajaknya untuk ikut menjadi anggota club mereka.
"Xiao zhan.." panggil seseorang dari belakang yang membuat langkah Xiao zhan akhirnya terhenti untuk melihat siapa gerangan orang yang memanggilnya itu.
"Eoh? Li Xian-ge.. ada apa?" Tanya Xiao zhan begitu seorang pria yang dia kenal sebagai seniornya itu berada tepat di depannya.
"Tidak. Aku hanya ingin menyapamu saja. Karena kupikir tujuan kita satu arah, aku ingin berjalan bersamamu. Tak apa kan?" Ucap pria bernama Li Xian tersebut.
"Hn. Tentu." Balas Xiao zhan ramah sebelum akhirnya mereka berjalan beriringan menyusuri koridor gedung fakultas mereka bersama. Bahkan tak jarang keduanya akan tertawa bersama, yang mana hal tersebut benar-benar menunjukkan seberapa akrab keduanya sebagai seorang senior dan junior.
Kedua pria itu terus menyusuri koridor gedung fakultas yang menuju ke halaman parkir mobil sembari mengobrol tanpa henti sampai sekelebat bayangan seseorang berseragam sekolah mengalihkan fokus Xiao zhan sampai membuat langkah kakinya terhenti seketika dan membuat Li Xian menatapnya bingung.
"Xiao zhan, ada apa? Kenapa kau berhenti tiba-tiba?" Tanya Li Xian yang hanya dibalas dengan kesunyian oleh Xiao zhan. Bahkan tatapan mata pria bergigi kelinci itu kini terfokus pada pintu elevator khusus dewan universitas yang ada di sisi kanan koridor utama universitas, dimana barusaja ada sekelebat bayangan pria berseragam yang mengalihkan fokusnya itu masuk ke dalam elevator tersebut.
"Xiao--"
"Xian ge.. sepertinya kita harus berpisah disini. Aku ada urusan. Tak apa kan?" Sela Xiao zhan cepat sebelum dia berlari menuju tangga darurat dan meninggalkan Li Xian termangu di tempatnya.
Xiao zhan terus berlari menaiki tangga darurat yang akan menghubungkannya ke lantai lima dimana di lantai tersebut hanya ada beberapa ruangan yang salah satunya adalah ruang dewan universitas.
Xiao zhan terus berlari hingga akhirnya dia pun sampai tepat disaat pintu elevator khusus dewan sudah kembali tertutup dan kembali ke lantai satu universitas.
"Hosh.. hosh.. a-aku terlambat.. hosh.. hosh.." gumam Xiao zhan yang terhuyung kelelahan dan nyaris terjatuh ke lantai sebelum ada seseorang yang entah datang darimana langsung menarik pinggang rampingnya dan menyelamatkannya agar tak tersungkur ke lantai.
"Keseimbanganmu buruk sekali." Gumam seseorang dengan suara husky tepat di telinga kiri Xiao zhan, yang mana hal itu sedikit banyak membuat Xiao zhan merinding geli karena hembusan nafas orang itu menyentuh titik sensitifnya.
"Eoh?" Pekik Xiao zhan tertahan sebelum dia dengan cepat menolehkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan orang yang menolongnya itu. Dan begitu terkejutnya dia ketika melihat sosok pemuda yang selama ini dia cari, kembali muncul di hadapannya dengan wajah datar tanpa ekspresi sama persis seperti terakhir kali dia temui.
"Pertemuan pertama kau terjatuh. Dan sekarang kau pun nyaris jatuh di pertemuan kedua kita? Ada apa dengan keseimbanganmu sebenarnya?" Ucap orang yang menangkap tubuh Xiao zhan tersebut dengan tenang tanpa melepas lingkaran lengannya yang masih setia bertengger di pinggang ramping milik Xiao zhan.
"Eoh? A-aku.. terima kasih sudah membantuku agar tak lagi terjatuh, Wang Yibo." Balas Xiao zhan gugup sebelum dia bergegas melepaskan diri dari rengkuhan pria tersebut, yang tak lain adalah Wang Yibo. Seorang pemuda yang membantu Xiao zhan tiga bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE REPORT
FanfictionXiao zhan, seorang pria berusia 29 tahun yang bekerja di salah satu stasiun televisi nasional sebagai seorang pembaca berita mengenai para selebritis baik tentang prestasi maupun skandal mereka. Kehidupan Xiao zhan juga begitu lancar dan menyenangka...