LR-10

1.1K 152 5
                                    

Hening.

Tak ada satupun suara keluar dari ketiga penumpang mobil Lexus LS-500 yang melaju dengan kecepatan sedang dari Luwan ke Shanghai.

Wang Yibo, pemilik sekaligus pengemudi mobil tersebut hanya diam dan fokus mengemudi tanpa sedikitpun teralihkan.

Sedang Xiao zhan, pria manis itu juga hanya diam dan duduk dengan tenang di bangku penumpang depan tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari pemandangan jendela mobil di sampingnya.

Dan Li Xian, pria berkacamata sekaligus yang tertua diantara mereka bertiga pun ikut diam dan sesekali akan bergerak tak nyaman karena suasana canggung yang menguar memenuhi mobil mewah tersebut.

"Setelah jalan ini, kemana?" Tanya Wang Yibo setelah sekian lama diam dengan wajah datarnya.

"Err.. i-itu.." gumam Li Xian, tak jelas karena terkejut mendengar deep voice Wang Yibo setelah sedari tadi suasana hening.

"Di ujung jalan sana belok kiri. Kau bisa menurunkan kami disana." Sela Xiao zhan sembari menunjuk ke arah jalan di depannya.

Sejenak Wang Yibo mengerutkan kedua alisnya, heran. Pasalnya dia sama sekali tak mengerti kenapa Xiao zhan juga ingin turun di tempat yang sama dengan Li Xian.

"Terima kasih atas tumpangannya, Wang Yibo. Senang bisa mengenalmu. Sekali lagi terima kasih." Ucap Li Xian pada sang aktor sebelum dia bergegas turun dari mobil sembari menoel Xiao zhan yang masih berusaha membuka seatbeltnya.

"Ayo, Xiao zhan." Ajak Li Xian pada pria manis itu.

"Kau bisa duluan. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya." Sergah Wang Yibo yang langsung menahan lengan Xiao zhan yang hendak beranjak pergi.

"Oh.. baiklah kalau begitu. Sekali lagi terima kasih atas tumpangannya." Ucap Li Xian yang dibalas dengan anggukan samar oleh Wang Yibo.

Sepeninggal Li Xian, Wang Yibo bergegas mengunci semua pintu mobilnya agar Xiao zhan tak bisa pergi kemana-mana.

Namun bukannya bicara, Wang Yibo malah diam dan terus menatap Xiao zhan hingga membuat pria manis itu jengah.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Xiao zhan, tak sabaran.

"Apa kau pindah?" Balas Wang Yibo, to the point.

"Hn."

"Sejak kapan?"

"Sejak kau mengkonfirmasi hubunganmu dengan Emilia Qi." Ucap Xiao zhan, datar. Yang mana hal itu membuat Wang Yibo hanya bisa diam dan menganggukkan kepalanya, samar.

"Apa ada pertanyaan lain? Jika tidak, buka kuncinya. Aku ingin pulang dan istirahat."

Klekk

Kunci pintu mobil terbuka, membuat Xiao zhan bergegas untuk keluar dari mobil dan meninggalkan Wang Yibo disana termenung sendirian.

Flashback

Beberapa jam sebelum ketiga pria muda itu beranjak pergi dari kediaman keluarga Xiao.

Terlihat tuan Xiao tengah menyirami tanaman di halaman rumahnya sembari sesekali bersiul rendah kala melihat burung-burung kecil terbang turun untuk minum di kolam kecil disana.

"Selamat pagi, paman." Sapa Wang Yibo, canggung.

"Huh.. pagi. Bagaimana kabarmu? Aku tak sempat menyapamu semalam karena sudah mengantuk." Balas tuan Xiao yang ramah seperti biasa.

"Aku baik, paman. Terima kasih. Tapi.. maafkan aku sudah mengecewakanmu juga bibi." Ucap Wang Yibo sembari membungkukkan badan 90° di hadapan pria paruh baya tersebut.

LOVE REPORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang