LR-12

1K 149 18
                                    

Keesokan hari di kediaman keluarga Wang.

Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, bahwa hari ini keluarga sang profesor akan mengadakan makan malam istimewa untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun tak pernah ada perayaan apapun sejak Wang Yibo menjadi anggota keluarga tersebut. Apalagi hingga mengundang orang luar untuk makan bersama di rumah, itu merupakan hal yang sangat luar biasa 'aneh' dan tak pernah terjadi di rumah keluarga tersebut.

Namun bukannya disambut dengan hangat serta antusias, seluruh anggota keluarga hanya menyapa Presdir Qi juga sang putri dengan ala kadarnya dan mereka lebih memilih untuk banyak diam. Sebab pada dasarnya, keluarga Wang yang sangat tertutup itu bahkan tak terlalu pandai dalam menjamu seorang tamu.

Makan malam berjalan dengan normal. Semua keramahtamahan yang tuan dan Ny. Wang tunjukkan pun sudah berada di level maksimal. Walaupun sebenarnya Wang Yibo dapat melihat bagaimana suasana canggung semakin menyelimuti acara makan malam sialan itu.

Hingga...

"Nona Qi, mungkin ini sedikit menyinggung privasimu. Tapi bolehkah aku bertanya satu hal padamu?" Tanya Wang Dyllan, memecah keheningan. Yang mana hal itu seketika menarik atensi semua orang di meja makan.

Wang Dyllan menatap ke sekeliling dan tertawa renyah, sebelum dia mengibaskan tangannya agar orang-orang tak tegang menatapnya.

"Haha.. kenapa kalian terlihat begitu tegang? Aku hanya ingin bertanya, apakah Nona Qi tau perihal orientasi sexual adikku yang menyimpang? Apa kau tak keberatan dengan hal itu?"

"Dyllan!" Desis Tuan Wang yang mencoba untuk memperingati sang putera agar tidak membuat masalah.

Namun bukan Wang Dyllan namanya, jika dia tak membuat sang ayah senam jantung.

"Tidak. Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya ingin memastikan jika tak ada kebohongan dalam hubungan kalian." Ucap Wang Dyllan, membela diri.

"Itu.." gumam Emilia Qi yang begitu apik memerankan karakter wanita protagonis yang begitu polos, lugu, juga lemah lembut.

Sedang Wang Yibo, pria itu hanya menatap jengah ke arah wanita yang duduk diseberangnya tersebut sembari menggenggam erat sumpit yang ada ditangannya.

"Haha.. itu benar. Hubungan yang didasari oleh kebohongan tidaklah baik. Maka dari itu, Emilia, puteriku sungguh terbuka dengan Wang Yibo. Begitu pula sebaliknya. Jadi ya, tentu Emilia sudah tau akan hal itu." Sela Presdir Qi yang juga terlihat lancar menjalankan perannya sebagai orang tua yang bijaksana yang selalu mendukung langkah puterinya.

"Dan kami sangat berterima kasih sekaligus merasa terhormat karena sudah diundang makan malam bersama Prof. Wang beserta keluarga. Aku harap, makan malam kali ini bukanlah makan malam yang terakhir untuk kita. Semoga kedepannya kita bisa makan malam lebih sering dengan status sebagai bagian dari keluarga Prof. Wang." Lanjut Presdir Qi yang mana hal tersebut seketika membuat Wang Yibo naik pitam.

Takk

Suara hentakan sumpit yang diletakkan secara kasar, tiba-tiba menarik atensi semua orang hingga tuan Wang yang hendak merespon Presdir Qi pun terdiam karenanya.

"Apa maksudmu menjadi bagian keluargaku? Bukankah kau sudah berjanji membantuku untuk memperbaiki hubunganku dengan ayahku?" Protes Wang Yibo yang tak terima dengan ucapan Presdir Qi yang seolah menjurus ke arah perjodohan. Dan Wang Yibo tak ingin hal itu terjadi sampai kapanpun.

"Yibo, turunkan nada bicaramu!" Hardik tuan Wang di ujung meja.

"Kau tak berniat untuk menggiring pembicaraan ini ke arah perjodohan, bukan?" Tanya Wang Yibo yang sedikit mulai merendahkan intonasi suaranya.

LOVE REPORTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang