Suara deru mesin motor sport yang tengah melaju kencang di area sirkuit balap motor, bersahutan memekakkan telinga.
Wang Yibo, salah satu peserta yang juga tengah berlatih disana. Pria muda berparas tampan itu menjadi peserta yang cukup mumpuni. Bahkan tak jarang Wang Yibo membuktikan kemampuannya dibidang balap motor itu dengan memenangkan beberapa perlombaan yang diadakan di negaranya atau bahkan negara tetangga.
Ckiiiitttt
Suara gesekkan ban dengan aspal membuat suara berdecit yang menggelitik telinga orang sekitar. Yang mana hal itu menandakan latihan Wang Yibo selesai. Dengan santai, Wang Yibo turun dari motor dan berjalan menuju tenda dimana timnya berada.
Sorak sorai dari staff disana membuat Wang Yibo perlahan menundukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih pada mereka yang selama ini sudah mendukungnya.
Segala bentuk dukungan baik kata penyemangat maupun doa juga buah tangan selalu dia terima setiap harinya. Namun tetap saja, Wang Yibo merasa semua itu tak bisa mencukupi harinya.
"Terima kasih." Ucap Wang Yibo kala salah satu staff menyodorkan sebotol minum dan handuk untuknya.
"Wang Yibo, SEMANGAT!!"
"Aku merindukanmu."
"Dimana pun, kapan pun, kau harus ingat untuk menjaga kesehatanmu. Karena aku akan sedih jika melihatmu sakit."
"Aku menjaga kesehatanku dengan baik. Tapi aku tetap membuatmu sedih. Kau bodoh, Yibo."
"Wang Yibo.. aku mencintaimu..."
"Aku tak pantas mendapatkan cintamu, sayang. Tapi aku tetap akan berjuang untukmu. Untuk kita.." gumam hati Wang Yibo setiap kali mengingat bagaimana wajah Xiao zhan yang polos nan cantik itu menatapnya dengan penuh cinta.
FLASHBACK
Delapan tahun yang lalu.
Setelah merayakan hari ulang tahun Xiao zhan sekaligus hari pertama keduanya menjadi sepasang kekasih, Wang Yibo mengantarkan sang kekasih pulang ke rumahnya.
Sesampainya di depan rumah Xiao zhan, sepasang kekasih itu langsung disambut hangat oleh tuan Xiao yang tengah menanti sang putera semata wayang pulang.
"Ooh.. kalian sudah datang. Darimana saja? Sepertinya terjadi sesuatu yang menyenangkan." Sambut tuan Xiao begitu melihat dua anak Adam itu tertawa bersama sembari bergandengan tangan.
"Selamat malam, paman." Sapa Wang Yibo, sopan.
"Ooh.. selamat malam, Yibo. Kau terlihat semakin tampan saja. Bagaimana kabarmu, huh?" Tanya tuan Xiao, tak kalah ramah.
"Aku baik, paman. Terima kasih."
"Kemari, duduk dan temani paman. Kita sudah lama tak berbincang bersama." Ucap tuan Xiao sembari menepuk sisi lenggang bangku yang dia duduki.
"Tidak bisa, ayah. Yibo harus segera pulang dan beristirahat. Karena menjadi seorang trainee idol harus memiliki penampilan yang sempurna. Dan kekasihku harus menjaga kesehatannya agar tetap sempurna." Sergah Xiao zhan, ceria. Yang mana hal itu cukup membuat tuan Xiao terkejut mendengarnya.
Namun dengan segera tuan Xiao mencoba untuk bersikap biasa agar sang putera semata wayang tak berkecil hati.
"Ooh.. jadi sekarang kalian sepasang kekasih? Hh.. benar-benar. Anak muda jaman sekarang cepat sekali memiliki pasangan.. haha.." gurau tuan Xiao yang mencoba untuk mencairkan suasana meski didalam hati, dirinya cukup kecewa dengan hubungan tabu yang puteranya jalani.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE REPORT
FanfictionXiao zhan, seorang pria berusia 29 tahun yang bekerja di salah satu stasiun televisi nasional sebagai seorang pembaca berita mengenai para selebritis baik tentang prestasi maupun skandal mereka. Kehidupan Xiao zhan juga begitu lancar dan menyenangka...