Dua bulan sudah Rika tak bertemu sang matan tercinta .
Dan sebentar lagi akan memasuki ajaran baru dan berarti Ilham akan meninggalkan SMA Nusantara. Karna yang ia dengar dari Ica ,adik dari mantanya itu . Jika Ilham akan melanjutkan kuliahnya di luar negri .
Rika cukup kecewa Karan ia masih mengharapkan suatu saat Ilham akan kembali kepadanya. Tapi mungkin itu hanya sebuah mimpi yang takkan pernah tercapai .
Ia ingin kembali kemas saat masih berpacaran dengan Ilham ,dia sangat merindukan sosok ilham. setiap mereka berpapasan Ilham akan berpura pura tidak melihatnya.
Sekarang Rika tengah berbaring di kasurnya dengan di temani novel ,sebenarnya sedang ada Ramdan di rumahnya dan ia mengusirnya karena menerobos kekamarnya pagi tadi .tapi abangnya itu malah mampir ke kamar adiknya dan sibuk bermain PS di kamar adiknya itu.
Sadari tadi Rika mengerutu karna suara triakan mereka yang menggangu konsentrasi nya dalam membaca .
Rika memutuskan untuk mengunjungi kamar adiknya itu dan memarahinya ,tapi ketika membuka pintu dan menyembulkan kepalanya kedalam kamar. Dua sosok anak Adam tengah bertelanjang dada dengan pemandangan kamar penuh makanan berserakan. Ya Allah ini kandang apa kamrsih.
Rika nyelonong masuk dan menghadang pandangan mereka ke arah tv.
"Ngapain sih di situ minggir ih." dengan geram Arya memukul kaki Rika mengunakan kaki.
"Sakit curut, aelah pada berisik sih ganggu orang tau gak." Rika tak terima ketika kakinya di pukul sang adik alhasih dia mengacak ngacak pering yang berisi kulit kacang didepan adiknya itu.
"Iya iya ,sana ih kluar ganggu aja tadi di ajak main gk mau ." Ramdan dengan lembut menarik tangan Rika untuk menyingkir dari hadapannya.
"Ih si Abang sok-sokan ngajak main paling juga di warung Bu Laras itu juga ngutang."Ramdan cengengesan sambil mengingat hutang-hutang nya.
"Gini aja deh mbk ,mbk bikinin kita makan aja leperni makan jajan doang ,ya mbkku yang paling cantik."
Rika mendengus tapi tetap keluar kamar dan menuju ke dapur ,niatnya membuat nasi goreng ala kadarnya tapi ketika melihat nasi telah habis ia memutuskan memasak mie instan saja .
"Mana ya mie nya perasaan di rak deh kemaran?"Tanyanya bingung sediri ketika mencari makanan favorit adik nya itu.
"Cari apa hmm?" Rika terlonjak kaget sampai tubuhnya membentur rak di depannya .
"Ih, ngagetin tau gk."Rika memukul gemas lengan Ramdan yang tengah berdiri tepat di belakangnya ,dengan senyum khas jailnya.
"Cari apa?"Ulangnya bertanya.
"Ini loh kan kemaren aku liat ada mie instan disini tapi kok udah gak ada ya ,padahl masih banyak?"
"Palingan nih ya di umpetin Ama bunda deh kan Arya kebanyakan makan mie. Gak sehat tau."
"Iya juga ya."Rika mangut-mangut saja dan mencarinya di lemari atas .
"Abang bantu cariin ya."Ramdan bergerak membuka pintu pintu lemari dan mengecek satu persatu .
Di posisi yang sekarng dengan Rika di depan dan Ramdan di belakang membuat dua manusia berbeda jenis itu merasakan sesuatu yang aneh. Cepat cepat Rika memalingkan badannya untuk menatap Ramdan.
"Ih , Abang ngapain sih nempel nempel?"dengan gemas Rika mendorong dada Ramdan tapi sayang seribu sayang yang di dorong malah mencondingkan badannya ke depan.
"Kenapa hmm?. Bukanya adek udah putus sama liham ?"tanya nya tak lupa menaik turunkan alisnya.
"Hiss terus sangkut pautnya sama nempel nempel apa ni?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang vs adek
Ficción histórica"bang mau ngapain" -bunda "oh ini mau hajat"-abang gue lihat bunda dengan tersenyum sambil jalan maju mundur ,dan tatapan gue langsung tertuju Ama adek gue ,apa yang salh Ama gue kenapa dia ngliatin gue kayak gitu ,sumpah jijik "Bun adek kenapa mlo...