•
Ceklek.
Arjuna membuka pintu kamarnya lalu berjalan masuk dengan kaki yang terpincang-pincang. Seluruh tubuhnya nyeri sekali. Kejadian yang seperti ini sudah sering terjadi di rumah Arjuna jika ia membuat kesalahan. Dan setelahnya, tidak ada yang memedulikan Arjuna karena pasti orang itu juga akan menjadi sasaran kemarahan papanya, kecuali mamanya yang sesekali melihat keadaannya karena mamanya itu satu-satunya orang yang tidak akan pernah disakiti oleh papanya karena ia terlalu mencintai perempuan itu. Dan sekarang, mama nya pasti sedang berusaha untuk meredam emosi papanya. Sedangkan Arjuna, ia kesakitan sendirian.
"Mas Juna?."
Laras ada disana. Menungguinya dengan wajah khawatir dan sebuah tatapan sedih setelah melihat keadaan Arjuna barusan. Ternyata Arjuna tidak sendirian kali ini, ada Laras bersamanya. Akan tetapi, Arjuna bukan seorang biksu yang tidak bisa marah. Entah kenapa, setelah kejadian melelahkan saat papanya memukulinya, Arjuna merasa marah pada Laras. Jika sejak awal ia dan Laras tidak pernah bertemu, kejadian tidak menyenangkan yang terjadi padanya ini tidak akan pernah terjadi kan?. Dan juga, Arjuna tidak terlalu suka jika seseorang melihat sisi lemahnya.
Arjuna pun memilih untuk tidak meladeni gadis yang sedang mengkhawatirkannya itu lalu merebahkan dirinya di tempat tidurnya dengan susah payah karena ia kelelahan.
Laras hanya memilih untuk diam setelah melihat sikap Arjuna. Ia tahu pria itu marah padanya. Jika Laras tidak pernah muncul di kehidupannya, mungkin kejadian mengerikan ini tidak akan pernah terjadi pada Arjuna. Semua ini salahnya Laras.
Tapi melihat seluruh Luka yang ada di tubuh Arjuna membuatnya khawatir. Bagaimana jika nanti terjadi infeksi?. Lalu lebam-lebam yang ada di badannya, Laras tahu betul itu rasanya sakit sekali.
Setelah melihat Arjuna sudah menutup matanya. Laras memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya dan menemui Bi Inah yang sedang sibuk di dapur saat ia melihatnya tadi sebelum dirinya berjalan ke kamar Arjuna.
"Bi, Laras boleh minta kompresan air dingin sama obat buat luka sama memar nggak?." Tanyanya sopan saat ia melihat wanita paruh baya itu sedang menyusun stok belanjaan di dapur.
Bi Inah menatap Laras dengan wajah sedikit takut. "Tapi non, bibi takut sama tuan." Ujar wanita itu jujur. Ia tahu betul apa konsekuensinya jika berani melawan majikannya itu dan membantu Arjuna.
"Makanya bi, ini rahasia kita aja." Ujar Laras berbisik sambil tersenyum. Bi Inah menatap Laras sebentar lalu membalas senyumannya, Laras itu gadis yang baik, Arjuna beruntung sekali.
Bi Inah lalu beranjak dari tempatnya barusan menuju ke sebuah kamar kecil di sudut dapur, kamar tempat ia tinggal. Ia sengaja mengambil obat dari kamarnya bukan dari tempat penyimpanan obat di luar karena jika ketahuan oleh Tuannya, bisa menimbulkan masalah barus.
Sedangkan Laras, gadis itu menunggu Bi Inah sambil menyibukkan dirinya menyusun stok barang-barang belanjaan tersebut di kulkas. Ia melakukannya sebagai balas budi terhadap wanita itu karena sudah membantunya, sekaligus meringankan bebannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
stars can't shine without darkness
Short Story17+ Sebuah kecelakaan kecil di desa tempat ia menjalankan kegiatan kampusnya membuat Arjuna terjebak di dalam sebuah pernikahan dengan seorang gadis desa bernama Laras. Ini adalah kisah tentang lika-liku kehidupan pernikahan mereka berdua. Arjuna ya...