Aurelia berusaha tidak terbuka hari itu, sedikit senyuman dari Sabil tak bisa membantunya saat itu. Dia harus lebih berusaha.
Aurelia sangat berpikir keras sekarang. Ia menulis soal di papan tulis dan mengerjakannya tiba tiba. Tidak seperti biasanya.
"Lo kenapa?" Nicko melirik jawaban yang di tulis Aurel, kenapa anak ini mendadak rajin. "Ada masalah?"
"Di-am, gwe lagi gak mau berbaur Ama siapa pun,," jawabnya. "Oh oke..."Nicko mengangkat tangan dan mengerjakan nya sendiri. Toh, apapun kejadiannya akan Aurel juga yang menegurnya.
"Ah,,," Aurel mengacak rambut nya dan menelungkup kan wajahnya pada meja.
"Eh, Lo kenapa lagi?" Kata Nicko. "Nicko, apa jawabannya? Gw gak bisa kerjain sendiri... " Kata Aurelia. "Ah? Oke oke,," jawab Nicko sambil manggut-manggut.
"Gwe ajarin aja ya?" Tawarnya setelah akhirnya gadis bernama Aurel itu mengangguk lemah.
"Paham?" Tanyanya. "Sepertinya...hfft," kata Aurellia. "Beban hidup Lo sebesar dosa Lo ya?" Kata Nicko asal. "Jaga bicara Lo, hfft! Sana lo,Lo gak membantu sama sekali. Kita kan teman?* Kata Aurellia.
"Oiya sejak kapan kita berteman?" Kata Nicko. "Terserah, Lo mah gitu..." Jawab Aurellia. "Emang kenapa?"
"Memang dasarnya gwe gini, sekarang aja baru kambuh sebelum dulu gwe ama-" lirikan Nicko menatap pergerakan bola mata hazel Aurel. "Salsabila?"
🍁🍁🍁
"Makan,"
"Lo? Sejak kapan peduli?" Aurel menatap Nicko yang barusan dari kantin.
"Syukur ada yang peduli,"ujarnya. "Cuih, Lo pikir gwe anak culun yang di kucilkan!! Ada Acha dan lainnya ya!!" Kata Aurel.
"Terserah, burger cheese buat lo." Ucapnya lalu melipat tangannya sambil bersandar. Aurel agak -terpesona- melihatnya dalam kurung agak tidak lebih, dari sudut manapun Nicko memang terlihat keren ya setidaknya saat ini.
"St, Aurellia!" Tegurnya. "Ah!" Ia tersadar. "Gak perlu khawatir gwe baik, plus sehat walaafiat kok!!" Kata Aurel salah tingkah.
"Oiya masalah Lo dan Salsabila?"
"Sabil?" Ujar Aurel malas. "Kenapa?" Katanya.
"Masalah Lo berat ya? Buat dosa Mulu sih lu!" Ejeknya. "Ih nyebelin!!"
"Balasan Lo jebak gwe waktu itu, sebenarnya Lo dari planet apa sih cewek kok gini amat!" Kata Nicko. "Jadi gwe harus gimana?"
"Lo itu cantik..." Kata Nicko tanpa sadar membelai rambut Aurel. Aurel terpelongo sebentar padanya, lalu ia tersenyum miring. "Ah, dah terpesona aja Lo Ama gwe. Gwe belom siap di tembak, ntar lagi aja!" Kata Aurel lebay.
"Gausah Lo kepedean ya,," kata Nicko dengan kesal menoyor kepala Aurel. "Ih! Btw, thanks ini nya favorit gw loh ini. So sweet juga lo ya," kata Aurel sambil memegang burger cheese nya.
"Ngapain thanks, hutang Lo lah Ama gwe... Itung itung waktu itu," kata Nicko. "Ih!! Perhitungan banget sih!" Aurel memukulnya dengan botol plastik. "Ih, sensi amat sih! Bercanda juga!"
"Hm, Gitu dong! Jangan macam-macam Ama gwe!" Karena gwe wajib selangkah dari Lo!" Kata Aurel mendekatkan wajahnya pada Nicko. Nicko menelan Saliva nya, cewek ini kesambet apa?
"Lo gak perlu bertanya tanya apa skincare alami gwe, gwe tau gwe cantik bahkan sangat cantik gak perlu liatin gwe kayak gitu gw cantik dari embrio. "Kata Aurel. "Cewek spesies apa sih Lo? Udah berapa laki laki yang gak betah Ama Lo?" Kata Nicko menaikkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELLIA ( HIATUS)
Teen FictionAurellia kerab disapa Aurel oleh teman temannya. Seorang gadis yang sangat berandalan, keras kepala, dan tidak bisa di atur oleh siapapun bertemu seorang Nicko yang kerab disapa Nick yang mendekati kata perfect?! Siapa yang tidak mau dengan Nick? Ba...