Happy Reading🎈
.
Aurel sudah menceritakan segalanya pada sobat karibnya Karen. Tentang dia dan pacar barunya. Karen hanya mengangguk angguk mengerti tidak terkejut sama sekali. Dia udah tau kurang lebih sifat sobatnya itu.Sampai Aurel sudah menyinggungnya tentang pasangan,baru Karen tidak berkutik.
Dia juga tidak begitu ahli setelah berulang kali menghabiskan waktu smp nya dengan pacaran.Dia merasa ditipu, semua orang hanya memanfaatkannya saat itu. Sampai ia memutuskan untuk pindah sekolah dan mencari inspirasi baru dan bertemu Aurel.
Bagi Aurellia, Karen ialah yang terbaik setelah Sabil tentunya. Bagaimana pun Sabil ialah sahabat terdekatnya yang sudah menghabiskan waktu bersamanya sekitar dua tahun semenjak dimukainya masa putih-biru.
Karen menganggap Aurel adalah segalanya baginya. Dan Karen sanggup memenuhi apa yang Aurel mau ketika ia juga mau untuk memenuhinya. Karen lebih tajir dari Aurel. Dia tidak mau Aurel jatuh dalam genggaman yang salah nanti sepertinya.
Tapi untuk pacaran pura pura, Karen memakluminya. Sahabatnya ini tidak berminat pada lelaki manapun sepertinya. Menurut Karen.
Malam itu, Aurel tersenyum menatap indahnya malam di taburi bintang bintang yang bersinar dari balik gorden. Cukup itu saja sudut bibir Aurel bisa tertarik. Sesederhana itu.
Aurel menghentikan kegiatannya ketika mendengar deringan handphonenya berbunyi. Pacar nya.
"Hai, pacar?" Sapa Aurel duluan. "Kangen, nelfon duluan?"
"Besok mau di anter ke sekolah?" Tanya Nick. "Besok? Ya iyalah, kayak gak pernah pacaran aja kamu!" Ledek Aurel. Nick diam saja disana.
"Yaudah, jangan telat! Makanya lo tidur. Liatin bintang aja lo!" Kata Nick. Aurel tersentak, " Darimana lo tau?"
"Feeling seorang pacar."
"Gombal!" Ledek Aurel lagi. "Yaudah sana tidur, nanti kangen suara aku lagi." Ujar Aurel. Nick tertawa. "Night,"
Aurel membalas jawaban yang sama. Aurel menekan dial merah tersebut dan memberhentikan panggilannya dengan pacar nya. Pacar kontraknya mungkin?
🍁🍁🍁
"Percaya?" Tanya Nick pada Ardi disampingnya. "Lo pacaran bohongan ama Aurel?""Iya. Gitulah," jawab Nick enteng. Mereka sedang berada di teras rumah Ardi sendiri. Ardi lagi butuh teman bicara sekarang. Maklum ia adalah anak tunggal tidak seperti Nicko yang memiliki Aqilla kakaknya.
"Citra masih ngejer lo?" Kata Ardi yang sudah tau seluk beluk Nick dari kecil. Nick memutar bola matanya malas. "Gausah di bahas."
"Dia masih obsesi banget sama lo," kata Ardi lagi. Nick terenyuh. "Dia cuman gunain gw untuk di pamerin. Bangsat sangat memang!" Kata Nick sambil menendang kaleng didepannya. "Sabar bro,"
"Kalo menurut gw ya, lo lanjut hubungan sama Aurel juga gak apa apa." Kata Ardi. "Maksud lo? Kok tiba tiba ngomong itu?"
"Ya gw rasa, bisa cocok aja. Aurel sebenarnya cantik kok. Pinter loh dia, dia juga sebenarnya to the point aja sama siapapun. Mungkin memang gak ada yang menarik di hatinya." Jawab Ardi logis.
"Enggak di!"
"Kenapa?"
"Ini challenge di, siapa suka siapa duluan. Lo mau gw kalah, ga akan mau," kata Nick. Ardi tertawa. " Awas aja kalo terakhir malah saling suka kalian!" Ancam Ardi.
Nicko memutar bola matanya malas lagi, gak akan dia bilang. Gak akan pernah.
"Kenapa seyakin itu lo bilang kita bakal saling suka?" Kata Nicko lagi. "Ya, gak apa apa sih. Gw feeling aja, gausah dipikirin bro. Aurel memang cantik tapi janda lebih menarik."
"Anjir,"
🍁🍁🍁
"Aurel?" Panggil Vina pangling melihat Aurel yang sangat rapi pagi ini. Pagi loh ini, Vina masih mimpi kah melihat anaknya ini?
"Kenapa ma? Pangling ya?" Tanya Aurel menyadari penampilannya lebih rapi dari biasanya. Dia kembali memakai tas tosca nya yang berukuran besar untuk segala buku paket yang di bawanya.
"Sarapan dulu deh rel, mama jadi aneh sendiri." Ujar Vina sambil tersenyum. Tirta datang dengan jas hitamnya. "Aurel?"
"Papa!" Kata Aurel bahagia sekali. Vina dan Tirta sama sama pangling dibuat Aurel. "Kamu bakal selamanya kayak gini?"
"Enggak tau ma, pa. Hari ini aku lagi mood hehe. Selamanya berubah kayak gini ribet gitu, capek ma, pa." Kata Aurel diiringi tawa. Mereka memaklumi anak kesayangan mereka ini.
"Mama, Aurel udah siap makan nih. Aurel mau bawa bekal ini satu aja. Boleh?"
"Bawa aja, kamu masih laper atau enak? Atau... buat siapa?" Tanya Vina. Aurel malah tertawa saja sambil menyiapkannya. "Buat..."
Tin! Tin!
"Dia," kata Aurel sambil berlari keluar dan segera memakai sepatu ketsnya. "Siapa itu rel!" Teriak Vina. "Nanti mama tau sendiri!"
"Pacar, berangkat sekarang!" Kata Aurel langsung duduk di motor Nick. Nicko hanya menggelengkan kepalanya dan melajukan sepeda motornya.
🍁🍁🍁
"Nyampe deh," ujar Aurel lalu turun dari motor. "Hm,"
"Kamu-begadang lagi?" Tanya Aurel sambil melihat lingkaran hitam di mata Nicko. Nicko yang menyadarinya mengangguk saja.
"Aku tau sebenarnya aku gak terlalu penting di hidup kamu. Tapi, jangan sering sering. Gak baik," ujar Aurel. "Tumben peduli?"
"Hanya mengingatkan."
Nick mengangguk angguk. Aurel jadi terkesan malu untuk memberikan itu. "Nick,"
Nick mendapat perhatiannya.
"Ini, buat lo. Gw takut lo gak sarapan gara gara mau nganter gw, gw bawa ini. Nanti tempatnya kasih lagi," ujar Aurel.
Nicko terenyuh tersenyum. "Makasih perhatiannya pacar pura pura. Lo beda banget hari ini." Puji Nick.
Aurel dapat merasakan ada semu merah di pipinya. Dasar kepiting rebus!
"Beda gimana?""Ya, lebih cantik. Mungkin?" Ujarnya.
Aurel tersenyum tipis, " Gausah pake kata mungkin kali. Blak blakan aja," kata Aurel. Nicko mengiyakan saja.
"Rel,"
"Hm,"
"Kalo dalam challenge ini, gak ada yang menyukai satu sama lain. Gimana?" Kata Nicko.
"Gw gatau, semuanya butuh proses. Kita liat aja nanti ya, gw ke kelas dulu. Lo harus ngumpul sam NeptuneX kan?" Tanya Aurel.
Nicko mengiyakan sambil menatap kepergian Aurel menuju kelas. Menyisakan senyuman hambar di wajahnya.
🍁🍁🍁
.
.
.
Hola night,
Gimana part ini? Siapa sih yang sebenarnya gak bisa melupakan satu sama lain nanti?
Siapa pemenang challenge dari Aurel sih?Bisa kalian curahkan setelah terjun jauh di cerita ini. Voment!
Instagram-revaniza_6107
°Staysafe,keephealthy°
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELLIA ( HIATUS)
Teen FictionAurellia kerab disapa Aurel oleh teman temannya. Seorang gadis yang sangat berandalan, keras kepala, dan tidak bisa di atur oleh siapapun bertemu seorang Nicko yang kerab disapa Nick yang mendekati kata perfect?! Siapa yang tidak mau dengan Nick? Ba...