Aurellia 10# Tuan Pacar

3 1 0
                                    

Selamat terjun!
.
"Udah se-le-sai pacar?" Kata Nick menatap Aurel yang masih kesusahan membersihkan kolam renang.

Aurel mengeluh, ia mencampakkan saringan untuk mengambil daun di kolam renang. Sangat sulit pikirnya, dirumahnya saja itu semua dilakukan oleh para pembantunya.

"Ih, lo kenapa bukannya bantuin gw sih?" Kata Aurel kesal.

"Kenapa lo gangguin tu guru hum? Kena imbasnya lo kan" ujar Nick. Aurel memanyunkan bibirnya, dasar sekali jika benar benar memiliki pacar seperti Nicko.

Nicko menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis dan memainkan handphonenya berusaha lebih sabar untuk menunggu sang pacar.

Aurel telah dilanda kebosanan super. Apa salahnya dia berkata seperti itu tidak ada salahnya. Lagian, dia hanya menghibur saja.

"Lagian, gw kan gak salah. Harus gw tuntut ni sekolah!!" Kata Aurel dengan semangatnya yang memggebu gebu.

"Gausah banyak berkhayal lo, jelas lo salah." Kata Nick. "Pacar yang tidak memdukung," gumam Aurel.

"Karena lo salah," ujar Nick. "Iya tuan pacar!" Kata Aurel menyudahi. "Udah kelar ni, taruh mana?!"

Nick menaikkan wajahnya menatap kolam renang. Dasar pacar pemalas,

"Ini ada satu lagi, sini!" Kata Nick langsung mengambil alat itu. Aurel cemberut, "Susah!" Ujarnya.

"Makanya biasain, kita gak tau tiba tiba..." ujar Nick menyudahi dan memberikannya pada Aurel. "Tiba tiba apa?"

"Ya, pembantu lo gak kerja lagi kek. Atau orangtua lo gak bisa biayain mereka lagi kek. Intinya ya sama," jawab Nick. Aurel menelan salivanya.

"Ya- bisa nanti lah. Ini? Gw yang taruh?" Pekiknya. "Hum, lo yang kena hukum."

"Tapi lo yang ambil!" Kata Aurel.
"Tadi lo gatau dimana, gw gak mau kelamaan,"
"Gw sekarang juga gatau dimana?"
"Gak yakin gw lo sepikun itu.."

"Nicko... ayolah!" Bujuknya. Nihil, Nicko malah tetap ke arah motornya. Pulang.

"Disitu jorok banget tau Nicko. Bau!" Kata Aurel manja. Nick berbalik. "Gausah manja, gw gak suka punya pacar manja banget kayak gini." Ujarnya kesal.

Aurel malah mengangguk bingung melihat raut kesal Nick.

"Naik, cepat!"
🍁🍁🍁
Nick telah sampai di rumah istana milik Aurel walaupun sebenarnya rumahnya sebelas dua belas dari ini.

"Sampai," kata Nick pelan. Senentara Aurel malah tidak turun. "Sampai,"

"Aurel pacar, sampai." Ujarnya pelan. Aurel turun dan menatap sang pacar. "Jangan kayak tadi aku gak suka." Ujarnya tiba tiba.

"Gw gatau lo selemah itu," jawabnya simple.

"Ya kalau tiba tiba lo mutusin buat putus gimana hari ini?" Kata Aurel frustasi. "Lo kenapa? Gak mau kehilangan gw?"

"Eng-gak..." jawabnya. "Kalau iya bilang aja," goda Nick. "Gausah kayak gitu aku gak suka, udah sana sana hush! Nanti malam bajunya gak usah norak banget." Kata Aurel.

"Lo ngusir pacar lo sendiri? Gw blum pernah loh di ajak main ke rumah lo?" Kata Nick. "Lo ngapain main ke rumah gw, ih?!" Kata Aurel takut. "Mau nyuri lo ya! Ah banyak memang yang kayak gini. Sana sana!"

"Pacar lo ini lebih kaya dari lo," kata Nick pamer. "Iya tau gw, lo sombong. Ah!" Kata Aurel kesal sambil mengisyaratkan satpam didepan membuka pintu agak lebar.

"Masuk aja harus selebar itu ya? Segendut itu lo ya?"tanya Nick meledek. "Elo yang masuk, tapi tadi minta! Lo mau liat ke-glamour-an hidup gw kan?" Tanya Aurel dengan gaya sombongnya.

"Resiko pacaran sama sama orang kaya susah ternyata," gumam Nick.
🍁🍁🍁
Nick masuk disambut oleh barang barang mewah rumah Aurel. Dia biasa saja sih, toh dirumahnya lebih banyak lagi yang kayak gini.

"Mama lo suka guci guci kayak gini?" Tanya Nick spontan. Aurel melirik, "Iya. Gatau kenapa." Jawabnya. "Mama lo juga?"

Nick mengangguk, kegiatan para emak emak mereka juga sebelas dua belas. "Aurel, apa mama kita sama ya?" Katanya tiba tiba.

"Gausah ngada ngada," jawabnya sambil mengisyaratkan Nick untuk duduk disebelah sofa empuk nya. Nick tertawa sedikit.

"Gimana sofa gw aja empuk," pamernya. Nick berdehem, "Lebih empuk sofa gw." Katanya dingin.

"Dasar gak mau kalah!" Pekik Aurel sembari melempar pandangan pada Nick. "Oiya?"

"Lo mau minum apa salah kamu mau minum apa pacar?" Tanya Aurel dengan sedikit menggoda. "Susu,"

"Gila! Jorok banget si..." kata Aurel spontan memukul Nick. "Ih apaan si, gw suka susu. Pikiran lo jorok. Emang adanya apa?" Kata Nick sambil memutar bola matanya malas.

"Apa aja ada, gw kan kaya. Gak ingat lo?"
"Hum... ya-"

"Apa? Cepetan? Lo mau apa? Tehkah? Kopi, lemon tea, soda, atau.... wine?" Kata Aurel di akhiri penekanan di akhir kata.

"Gw gak minum wine gituan. Kopi sianida ada?"

"Gausah gila, bi ambilin soda aja buat dia. Dua deh!" Kata Aurel. Yang disuruh mengangguk pasti.

"Dah mau ngapain lagi lo dirumah gw?" Tanya Aurel. "Orangtua lo mana?"

Aurel menatap sekitar, "Kerja kayaknya."

Nick ber-oh ria.

"Mau ngapain lo?" Tanya Aurel curiga. "Minta restu."

Ha?

"Silaturahmi, ah baperan banget!" Ledek Nick. Aurel memukul tangan Nick spontan, "Udah ah, lo becanda mulu. Lagian tadi lo kayak marah marah. Sekarang seneng gini kan- curiga."

"Lo curiga ama pacar sendiri?"

"Ya- kan. Selagi ini lo kan pacar gw ya yaudah gitu." Kata Aurel. "Hft, yang jelas kalau ngomong. Lo ngerasanya gw marah banget?"

"Iya,"

"Ya enggaklah, masa' gw marah banget sama pacar gw yang cantik banget ini..."
.
.
.
.
.
Hola? Gimana udah bisa nebak yang menang tantangan ini? Gimana menurut kalian?

Kayaknya terakhir deh! Mau sekolah lagi, taukan lah ya? Okey, jangan lupa voment!
Instagram-revaniza_6107
Stay safe keep healthy! ✌😊

AURELLIA ( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang