Aurellia 5# NeptuneX

5 2 0
                                    

Kyyaaa!!!

"Itu sih namanya dia udah ngasih kode buat biar sering sering hubungi dia!" Kata Karen saat Aurel menelfonnya. "Apa sih cha! Gak lucu tau!"

"Lagian, lo udah kelamaan jomblo Nayaaa. Coba buka hati kecil lo, liat sekeliling lo." Ucap Karen. "Cha, jatuh cinta itu ada dua kemungkinan bahagia atau sakit. Gw gak mau dapat bahagia dan gak mau dapat sakit." Kata Aurel.

"Tapi kenapa Nay?"

"Kalau sakit yaudah sakit. Kalo bahagia, gak selamanya semuanya bahagia setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Dan gw blum siap untuk keduanya. Butuh waktu cha," kata Aurel puitis.

"Puitis banget sih sahabat gw!" Kata Karen. "Biasa aja, besok ada pr?" Kata Aurel mengingat Karen ingat sama pr dari sekolah. "Ada, fisika. Pelajaran pertama! Sama matematika pelajaran kedua," Kata Karen.

"Tenang, besok kita cabut aja! Oke? SMA ini gw blom pernah cabut nih." Ajak Aurel semangat. "Ikut deh kalo gitu, gw siapin supir mobil buat tetep stay ya. Lo cari cara buat kita keluar dari jendela besok. Kalo guru itu gak ingat berarti gak jadi ya," Kata Karen.

"Gw udah punya cara kok, tenang aja. Kita bakal seneng seneng besok!"

🍁🍁🍁

Aurel memakai lipbalm pada bibirnya lalu menyemprotkan parfum pada tubuhnya.

"Kayaknya seneng banget neng," kata Karen merebut parfum Aurel. "Eh, elo? Udah mau abis itu!" Aurel mengingat kan.
"Kan kaya, beli lagi sana!"

"Dasar!"

Aurel duduk di kursinya, tepatnya disebelah Nicko yang belum datang. Teman teman sekelasnya pada mengerjakan pr yang ia anggap tak penting itu.

"Peduli?" Kata Karen. "Enggak sama sekali." Kata Aurel sambil tersenyum miring.

"Pake apa lo?" Kata Nicko sambil mengendus sekitaran mejanya yang baunya berbeda. "Parfum," katanya sambil memainkan handphone nya.

"Selera lo gak bagus nyengat banget baunya." Cibir Nicko.

"Situ peduli?" Kata Aurel. "Gw ngasih masukan, biar gak ada korban lain." Kata Nicko. Aurel mendengus kesal melihat sikap Nicko padanya.

Tepat beberapa menit setelah bel, pak Gino datang guru fisika kelas 10 IPA 1. Heran kan, kenapa Aurel dan Karen bisa masuk 10 IPA 1.

"Silakan keluarkan pekerjaan rumah yang saya beri kemaren," kata pak Gino.

"Udah siap?" Tanya Aurel pada Nicko. "Hm," ia mengangguk. Aurel ber-oh ria.

"Nay," bisik Karen.

"Sabar, liat ini?" Kata Aurel lalu menekan handphone nya yang entah apa yang ia lakukan.

Pak Gino melihat ke arah handphone nya yang berbunyi. Aurel tersenyum licik kearah Karen. Pak Gino mematikan handphone nya yang ia anggap tak penting. Dia bisa menjawab telfon nanti.

"Udah di keluarkan semua? Maju satu satu biar saya tau siapa yang gak mengerjakan!" Kata Pak Gino. Aurel dan Karen menganga biasanya cara ini berhasil untuk mereka. "Nay,"

"Gw juga gak tau," kata Naya tapi dia benar-benar gak mau kena hukum juga. Dia malas melakukannya keduanya mengerjakan tugas juga hukuman.

"Saya pak!" Karen tiba tiba mengangkat tangannya. "Iya, kamu mau jawab pertanyaan pertama?"

"Bukan pak, anu- saya mau ke kamar mandi pak!" Kata nya dengan memelas. "Tapi- pak! Saya kalo mau ke kamar mandi harus ditemenin Aurel pak. Kalo gak, gak keluar urin nya!" Kata Karen membuat seisi kelas tertawa.

AURELLIA ( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang