Part 1

32.2K 2.6K 51
                                    

Pagi yang cerah kini seorang gadis masih tertidur di keranjang tempat tidurnya. Padahal jam dinding di kamarnya telah menunjukkan pukul 10 siang.

Ceklek

Pintu kamar dibuka, menampilkan ruangan bercat pink serta stiker bergambar barbie di setiap tembok kamar. Di setiap ujung kamar juga terdapat puluhan boneka yang tertata rapi.

Kemudian seorang laki-laki menatap ke arah gadisnya yang kini tertidur dengan kaki di rentangkan serta kapala yang seharusnya berada di kepala ranjang menjadi di bagian kaki ranjang.

"Bangun woi, udah siang." ujar laki-laki itu, namun tidak ada respon dari sang putri tidurnya.

Laki-laki itu mendengus kasar, lalu iya menjepit hidup gadisnya.

Gadis itu terbangun saat dirinya tak bisa bernafas. "Huwaa... BUNDAA, LALA NGGAK  BISA NAPAS." teriknya keras.

Ia menatap ke arah sampingnya yang terdapat seorang laki-laki yang sedang tersenyum mengejek.

Lala memukuli Gio menggunakan guling kesayangannya. "Gio, ihhh ngapain kesini pagi-pagi? Lala kan masih mau bobo!" ujarnya kesal.

Gio Wilyam Dinata laki-laki yang baru saja berusia 17 tahun dan kini sedang berada di dalam kamar seorang gadis berusia 16 tahun bernama Serla Arumi Mesya atau kerap dipanggil Lala.

"Dih, pagi apanya sekarang udah jam 10 bego! Makanya kalo tidur jangan kebo!" makinya sambil menunjuk jam dinding di kamar.

"Lala nggak peduli yang penting Lala mau bobo lagi!" ucap Lala lalu menarik selimutnya kembali.

Glek

Tiba-tiba tubuh Lala terbang seketika, ketika ada orang yang mengangkat tubuhnya.

Lala memberontak. "Gio, Lala mau bobo huaa!" teriaknya. Namun Gio tidak mendengarkan ucapan gadis. Gio membawa tubuh mungil Lala ke dalam kamar mandi dan memasukannya ke dalam bathtub.

"Huaaa dinginn!Lala nggak mau mandiii." ujar Lala satu tubuhnya basah terkena air di dalam bathtub dengan cepat kilat Lala pun berdiri.

Lala menghentakkan kakinya kesal sembari berkacak pinggang. Bola matanya melotot ke arah Gio.

Gio terkekeh pelan melihat reaksi kesal Lala. Gemas sekali!

"Mandi sendiri atau gue yang bakal mandiin lo?" tanya Gio sambil tersenyum miring.

"Lala mandi sendiri! Nggak mau sama cowok mesum kaya Gio." jawab Lala

Lala mendorong tubuh Gio, hingga iya bisa mengeluarkan Gio dari kamar mandi.

Brakk

Lala menutup pintu kamar mandi dengan kencang. Ia sudah kesal terhadap Gio namun bagaimana lagi Lala sudah terlalu cinta pada pria itu.

Di luar kamar mandi Gio tersenyum remeh. "La, nggak mau gue mandiin aja nih?" goda Gio berteriak.

"NGGAK MAU, Hiks!!" marah Lala yang membuat Gio tertawa kencang.

"Gio mesum, Lala nggak suka!"

Setelah setengah jam Lala berada di dalam kamar mandi kini Lala telah selesai melakukan ritual mandinya

Gio menatap ke arah Lala yang kini telah berada di depannya. "Lo gila yah La, mandi lo itu bisa buat gue mandi, tidur, makan ngegame dulu!"

"Salah Gio dong, tadi kan Lala harus lulur dulu biar kulit Lala makin mulus dong, wleee." ucap Lala tersenyum lalu menjulurkan lidahnya.

Gio mengerutkan dahi. Ingin putih? Jelas-jelas kulit Lala sudah putih dan mulus. Lalu, ingin seperti apa lagi? Kuntilanak?

GIOLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang