𝙏𝙚𝙩𝙖𝙣𝙜𝙜𝙖 𝙗𝙖𝙧𝙪

28 10 2
                                    

Makanan pagi sudah siap di depan mataku.
Bibik telah menyiapkan, Makanan kesukaan ku hari ini. Aku dengan lahab memakannya.

"Gimana. Enak nggak masakannya." Tanya bibi padaku.

"Apasih bik yang nggak enak. Apa yang nggak enak buatan bibi." Jawabku dengan bahagia mengangkat jari jempolku.

"Hahahahahaha." Tawa si bibik.

Setelah selesai sarapan. Aku Berpamitan pada bibik. Yaaa.... itu Hal pertama yang kulakukan sebelum berangkat sekolah.


✧・゚: *✧・゚:*(*❦ω❦)*:・゚✧*:・゚✧

Bibi mengantar ku sampai ke pintu depan rumah.

"Chesta..pamit bik."

"Hati hati ya non."

"Iyah bik." Aku berjalan membuka pintu mobilku.

Tiba - tiba.... dua langkah aku berjalan.

Sesaat aku berhenti .
Aku terkagetkan oleh seseorang. Yang mungkin pikirku itu tidak mungkin terjadi.
Tapiii....bagaimana ini mungkin ini terjadi.

Dia orang, Yang selama ini selalu bertengkar denganku. Yahhh si muka datar.

"Whatt....?" Kagetku.

"Ada apa non." Sahut tanya bibik.

Pikirku...
"Hah. nggak mungkin sih ini."

Aku pun tidak percaya. Dia berada di depan rumah ku. Dan apa yang di lakukan dia bersiap siap untuk pergi bersekolah.

Dengan rasa penasaranku. Aku memanggilnya.

"Woiiii..." teriakku memanggilnya.

"Lo. Panggil gue." Jawabnya sombong tanpa menoleh, ia membersihkan kaca spionnya.

Kemudian. Aku berjalan mendekat, kepinggir jalan depan rumahku.

"Kok. Lo ada disini." Tanyaku.

"Ehh...tetangga baru jangan resek, donkk." Ujar dia yang seakan akan disengaja membuatku marah.

"What !!!. Tetangga kata lo...?"

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan padaku. Orang ini benar benar menyebalkan sekali.

Sewaktu pertengkaran terjadi. Tiba tiba aku dikagetkan oleh ibu, yah. Tetangga baru ku yang kamarin mengirimkan ku makanan. Yang menurutku baik sekali.

"Heiiii.... ada apa ini. Kok kalian bertengkar..?" Tanya ibu pada kami.

"Loh... ibu. Apa ibu kenal dengan si manusia datar ini." Tanyaku kaget dan bingung.

"Ehhh... nak chesta. Kenalkan ini kenzo anak ibu."
Ucap ibu tersenyum yang memperkenalkan ku pada si muka datar.

"Hah. Anak." Sahutku.
Aku kaget dan tidak percaya.

"Jadiiii...ini anak ibu..?" Jawab ku dengan memperjelas pembicaraan.

"Yah. Emang kenapa. Masalah." Sahut kenzo dengan songongnya.

"Ehh udah zo. Berantem mulu."

Pikirku...
Kok bisa sih. Hmm bener bener gk terduga. Kek gk nyangka ibunya humble anaknya kok kek gitu. Resek banget lagi ni cowok.

Emmmm....
"Chesta pergi dulu ya buk...." ujar ku pada si ibu dengan mengakhiri pembicaraan ku. Aku bingung mau marah kek gimana juga ,secara ibu si muka datar baik banget sama gue.Aku kembali untuk pergi kesekolah.

"Bik. Ches pergi dulu. Dah."

"Ehh ati ati nak." Ucap ibu dengan melambaikan tangan ke arah mobilku.

𝐃𝐈𝐍𝐄𝐒𝐂𝐇𝐀𝐑𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang