Perfect Slave

14K 95 2
                                    

Hari sudah gelap di sekitaran gudang, Flora yang sudah terbangun dari tidurnya mulai melihat keadaan sekitar disekitarnya masih tergeletak dua orang pria dengan keadaan bugil, entah reflek atau apa Flora langsung menggapai kedua penis pria tadi dan mulai mengocoknya pelan disana.

"Eungh Flo ga cape apa.?" ucap Putra yang terbangun karena merasakan sesuatu yang bergerak dibawahnya, Flora pun mulai berfokus kepada penis Putra dan mulai mengulumnya pelan,

"Euhm entar aja ya Flo ok" Putra berusaha menghentikan aktivitas Flora dengan memegangi kedua tangannya dan mengecupnya bibirnya lembut, perlakuan itu membuat Flora sedikit terbuai dan mulai menyadari apa yang kini telah terjadi kepadanya. Flora yang mulai tersadar langsung tertunduk lesu dan mulai kembali menangis disana.

Jubah yang tadi ia gunakan langsung diambilnya ia pakai untuk menutupi seluruh badannya. Dia berjalan menuruni tangga yang berada diujung rooftop tempat ia digarap barusan. Ia berniat mencari kamar mandi yang ada di gudang ini sembari sesekali mengusap air matanya yang mulai menetes. Sesampainya di lantai 1 Flora mulai mencari dimana letak kamar mandi dan akhirnya memasuki sebuah ruangan bercat warna putih, pandangannya menjelajah seluruh ruangan dan melihat sebuah kasur tipis di ujung ruangan. Ia melihat seorang wanita yang terbungkus selimut berwarna putih yang sedang tertidur di kasur tipis itu. Namun hasratnya untuk buang air kecil lebih besar daripada rasa penasarannya terhadap siapa yang tengah tertidur disana membuatnya terus mencari dimana letak kamar mandi di gudang tersebut. Setelah beberapa saat mencari akhirnya ia menemukan apa yang ia cari-cari.

Flora langsung berlari ke kamar mandi itu, dirinya sudah jongkok di untuk mengeluarkan hajat kecil yang sedari tadi ia tahan ketika tidur. Setelah selesai ia kembali mendatangi perempuan yang tadi ia lihat sedang tertidur. Selimut itu ia buka sedikit untuk melihat siapa yang tertidur disana. Bagian samping mukanya sudah terlihat sedikit. Pipi bulat dengan kulit putih yang memantulkan cahaya lampu itu membuatnya bertambah penasaran. Selimut itu makin ia buka ke bagian bawah. Bagian badannya tidak tertutupi apa-apa. Flora yang kaget sedikit terpekik kencang melihat seorang perempuan yang tidak memakai busana apapun. Tangannya yang menghimpit bagian dadanya itu menyebabkan payudaranya sedikit menyembul keatas. Pantat bulat dengan kaki jenjangnya itu membuat rasa ingin tahu Flora semakin menjadi-jadi. Ia gulingkan perempuan itu menjadi telentang menghadapnya.

Dengan kagetnya, Flora spontan berteriak kencang yang menyebabkan perempuan itu tiba-tiba bangun dari tidurnya. Flora terkejut karena perempuan itu adalah sosok yang ia kenal cukup cuek, judes, ataupun galak tapi sebenarnya sosok yang sangat perhatian pada teman-temannya. Perempuan itu adalah Jessi, teman satu sanggar tari yang sama dengan dirinya. Ia terkejut karena beberapa hari ini tingkah laku Jessi sedikit berubah dari biasanya. Sosok yang biasa judes itu menjadi lebih ceria didepan teman-temannya. Tetapi perubahan yang paling terlihat dari Jessi adalah dia yang biasa pulang akhir menjadi sering pulang lebih awal. Jessi sendiri sering pulang dengan salah satu temannya dan sekarang ia selalu dijemput oleh sebuah mobil.

Jessi yang terganggu dengan Flora tadi perlahan terbangun membuka matanya. Sambil meregangkan tangannya keatas, matanya perlahan memfokuskan seseorang yang berada didepannya. Jessi pun terkaget melihat Flora yang sedang didepannya. Jessi yang melihat dirinya sendiri sedang telanjang seketika menarik lagi selimut yang tadi dibuka oleh Flora.

"Flo, kok kamu disini?"

"Ci Jessi sendiri kok disini? Lagi telanjang lagi"

Jessi melihat sekitar untuk mencari rok hitam dan baju putih bermodel crop top yang tadi ia gunakan saat izin pergi dari rumahnya. Jessi yang masih salah tingkah dengan kehadiran Flora membuat dirinya kesusahan mencari bajunya itu. Flora yang melihat baju Jessi yang berada didekatnya melemparkan baju itu padanya. Jessi dengan santainya memakai baju itu didepan Flora tanpa malu sekali pun. Flora sedikit heran, Jessi langsung memakai baju dan roknya tanpa memakai daleman apapun.

Share House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang