Naluri

11.7K 87 3
                                    

"Kalian siapin ya untuk acara puncak malam ini

Jessi yang masih terkulai lemas kini dideakti oleh kedua orang lainnnya. Kekuatannya kini seperti habis tanpa tersisa. Dirinya tidak kuat lagi dengan rangsangan yang dilakukan ketiga lelaki itu dan hanya bisa berpasarah diri sekarang.

"Kalian berdua, lepasin iketannya. Dia udah gak ada tenaga lagi buat ngelawan kita habis squirting barusan, haha"

Ikatan itu dilepaskan oleh Wahyu dan sang supir bernama Fasha. Ikatan yang terhubung di setiap ujung ranjang sekarang sudah terlepas tetapi gelangnya masih terpasang pada pergelangan tangannya dengan tali besi yang masih menggantung kebawah.Si bos yang melihat Jessi sudah terkulai lemas di kasur langsung memberikan gelas berisi air yang tadi sudah ia campur dengan ramuan obat perangsang langganannya. Jessi yang merasa kehausan tanpa pikir panjang meminum air itu. Badannya seketika kembali merasa panas dan energinya tiba-tiba seperti di isi ulang kembali. Badannya serasa kembali segar dan bertenaga seperti ia bangun tidur.

"Uhuk Uhuk" Jessi sampai terbatuk batuk karena langsung menghabiskan seluruh air disana

"Pelan-Pelan aja sayang gausah buru buru minumnya" ucap sang bos sambil mengusap pelan rambut panjang jessi sampai bagian punggungnya, namun desahan kembali terdengar ketika tangan sang bos mengusap leher dan punggung jessi.

"Hmmmmppph"

Si bos yang melihat respon Jessi, langsung nafsunya naik dan melahap bibir Jessi. Perlawanan si bos kali ini dapat diimbangi oleh Jessi. Tangannya yang dilingkarkan pada leher si bos membuat dirinya nyaman ketika berciuman. Lidahnya yang aktif kali ini membuat pergulatan mereka terlihat ganas. Lidah mereka saling bersentuhan dan bertukar saliva disana, ciuman mereka yang begitu panas terkadang membuat saliva mereka berceceran keluar dari mulut kedua insan tersebut. Tangan si bos kini mulai menyentuh payudara ranum yang menggantung dengan indah. Bentuknya yang bulat kencang dan pas dengan ukuran tangan si bos memudahkannya untuk diremas sambil dimainkan putingnya.

"Ih kok udah keras aja sih ini jes"

Puting yang sudah mengeras pertanda ia siap memberikan rangsangan lebih pada Jessi. Jessi makin bergerak tak karuan karena si bos mulai menjilati leher putihnya.

"Bosss, Ahhhhh Terruuuusss"

Lehernya mendongak keatas, lenguhannya terdengar satu ruangan penuh, dan badannya semakin merapat dengan tubuh si bos. Jessi mulai meresakan ia menginginkan hal yang lebih dari ini. Ia yang awalnya hanya berada disamping si bos, tiba-tiba saja ia melompat ke pangkuannya. Ciumannya menjadi lebih ganas, badannya yang bergerak naik turun membuat penis si bos bergesekan dengan perut Jessi. Sepeti naluri yang menuntunnya, tangannya tiba-tiba menggenggam penis itu. Si bos yang kaget dengan sikap Jessi, menuntunnya untuk berjongkok dilantai. Jessi hanya menuruti saja. Dia mengajari Jessi untuk mengurut penisnya naik turun. Bagi Jessi, sebenarnya ini pengalamannya pertama melihat langsung penis seorang lelaki dewasa. Bentuk besar dan panjang itu membuat satu genggaman tangannya tidak cukup, butuh bantuan satu tangan Jessi lagi untuk menggenggam penuh penis itu. Tangan Jessi mulai naik turun mengurut penis itu.

"Kamu cepet banget banget ya belajarnya" Ujar si bos yang hanya dibalas senyuman oleh Jessi

Si bos mulai menuntun Jessi untuk mengurut naik turun dengan sesekali tangan yang memutar pelan. Jessi hanya mengangguk menuruti perintah itu, Kini tangan berkulit halus bersentuhan dengan penis berurat. Si bos merasa service yang diberikan Jessi melebihi wanita-wanita diluar sana yang pernah ia sewa untuk satu malam. Setelah hanya mendapat handjob, si bos pun menuntun Jessi untuk mulai mengemut penis itu didalam mulutnya. Jessi yang ragu-ragu akan perintah si bos itu langsung dipegang rambut hitam panjang itu untuk memaksanya masuk kedalam mulutnya. Dengan terpaksa, penis besar itu masuk kedalam mulutnya.

Share House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang