Unexpected

5.8K 61 3
                                    

Si Bos dan Fasha pun kini dalam perjalanan kembali ke markas mereka. Fasha duduk di depan seorang diri sedangkan si Bos duduk di bangku tengah sambil memangku Olla, gadis yang baru saja resmi menjadi salah satu peliharaan barunya. Dipeluknya tubuh gadis telanjang yang sedang tertidur di pangkuannya sambil sesekali mengelus rambut panjangnya yang hitam. Berbeda nasib dengan Olla, Mira kini jatuh pingsan di bagian bagasi mobil dengan kedua kaki dan tangan yang terikat. Mulut dan matanya juga ditutup agar tidak membuat suara gaduh.

"Cantik" ucap si Bos sambil tersenyum dan mengecup kening gadis itu perlahan.

"Nggghhh" Olla mulai terbangun dari tidurnya.

Hal pertama yang ia lihat saat terbangun adalah ia di dalam sebuah mobil dalam keadaan telanjang dan sedang berada dalam pangkuan pria yang ia prediksi berumur kepala tiga.

"Hmmm udah bangun ya?"

Olla hanya mengangguk lalu kembali meletakkan kepalanya di dada si Bos. Melihat hal itu, si Bos kembali mengusap perlahan kepala gadis itu.

"Kalau masih ngantuk tidur lagi aja, lumayan masih 30 menit lagi" ujar si Bos dengan nada penuh kasih sayang pada peliharaan barunya itu.

Olla sendiri hanya membalas dengan anggukan kepalanya dan melanjutkan tidur siangnya. Ia sudah tidak peduli lagi pada apapun yang akan dilakukan si Bos. Lagipula hal yang paling berharga darinya sudah direbut oleh orang yang memangku dirinya kini. Sekitar satu sampai dua menit berselang, si Bos dan Fasha kembali mendengar dengkuran halus dari Olla.

"Sepertinya dia capek banget Bos"

"Iya, eh nanti mampir pelabuhan dulu aja ya. Kita turunin temennya dia yang ada di belakang, buat gantiin Ara yang udah mati"

"Oh mau taruh sana aja berarti Bos?"

"Iya taruh sana aja. Ada Albert kan disana?"

"Iya, jatah shift dia hari ini. Putra juga lagi sibuk nganter Celine sama Cindy ke supermarket buat belanja bulanan. Cindy katanya juga mau belajar masak sih"

"Oh kalau gitu kita hubungin aja si Albert, bilang aja kalo bakal ada "mainan" buat kuli sama tukang disana"

"Oke Bos"

"Eh sekalian Sha, mampir ke minimarket ya, mau beli rokok. Hehe"

"Siap meluncur..."

Begitulah keadaan mobil dimana si Bos dan Fasha yang akan mampir lebih dulu ke minimarket terdekat.

Kini beralih ke Putra yang sedang berada di antara rak barang di sebuah supermarket besar yang ada di ibukota. Di belakangnya, ada Celine yang sedang mendorong troli sedangkan Cindy yang snack yang ia sukai.

"Haduh bentar Cin, ini kita mau cari bahan-bahan masakan dulu. Kalo udah, baru deh kamu bebas beli apa aja" protes Putra melihat Cindy yang mondar-mandir mengambil beberapa bungkus snack.

Bukan karena takut tidak bisa membayar, tetapi seluruh belanjaan penting yang sudah diambil tidak bisa dicek kembali.

"Hehe, maaf kak, aku khilaf"

"Khilaf tu gini, khilaf kok ambil snack" kata Putra sambil mencolek pantat Cindy.

"Ih kak Putra..." tangan Cindy mencoba menepis tangan Putra.

"Yaudah, sini dulu. Katanya kamu mau masakin "Mas Wahyu" Cin? Hahaha" kata Putra sambil menaikkan kedua alisnya.

"Iiiih..." dua jari Cindy mendarat begitu saja ke pinggang Putra.

"Ampun Cin ampun..." Putra mencoba menghindar dari cubitan yang dilakukan Cindy.

Cindy pun kini menurut. Ia mengikuti Putra yang mengambil beberapa barang yang dibutuhkan. Putra yang memang notabene pria iseng, terus meledek Cindy yang hampir menangis dibuatnya. Celine hanya bisa tertawa melihat keisengan Putra yang tidak ada habisnya.

Share House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang