Hujan deras dan angin kencang kembali melanda daerah ibu kota sore itu. Sebuah mobil mini van kini masuk ke halaman rumah di daerah selatan ibu kota. Setelah mobil itu sampai di depan pintu rumah turunlah si bos bersama 5 orang gadis yang baru saja ia jemput dari tempat latihan.
"Kalian istirahat dulu aja ya disini. Diatas ada 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi kalian beberes dulu aja ya"
Freya, Flora, Adel dan Jessi pun langsung menuju ke lantai atas untuk membersihkan diri mereka dan sekaligus berganti pakaian.
Tersisa si Bos dan Christy yang masih terdiam di bagian depan mobil.
"Ih kok kamu cemberut terus sih Chris?"
"Habisnya sekarang papah harus bagi waktu buat aku ama Freya gak kayak dulu semua nya buatku, apalagi sekarang papah juga lagi deket kan sama Adel"
Si bos yang mendengar hal itu hanya tersenyum dan langsung memeluk gadis di depannya. Dikecupnya kening Christy dengan lembut.
"Hei kamu gaboleh gitu dong mereka kan juga temen-temen kamu"
"Aku kangen, berdua sama papah"
"Iya iya nanti ya kita liburan berdua"
"Eh bener ya pah, tapi cuman berdua aja kan, cuman Christy sama papah"
"Iya papah janji"
"Yeay" kini senyum kembali tekembang di wajah Christy.
"Dah yuk masuk makin deres ujannya"
"Pah"
"Iya Ch. Hmmmm" belum selesai si bos melanjutkan kalimatnya Christy dengan ganasnya langsung membungkam mulu si bos dengan mulutnya. Lumatan itu berlangsung lumayan lama dan panas. Bahkan air liur sedikit menetes diantara kedua bibir mereka. Bahkan saat Christy melepaskan bibirnya benang yang terbuat dari liur terlihat disana.
"Gendong hehe" Ujar Christy manja sambil mengerucutkan bibir nya dan menaikkan kedua tangannya ke atas dalam posisi ingin digendong.
"Duh manja banget, sini sini" si bos pun berjongkok dan mulai menggendong Christy masuk ke dalam rumah.
.
.
.
.
.Sementara itu besok paginya di gudang Celine kini sedang berbicara dengan Fasha, Albert dan Putra. Celine kini sedang bercerita tentang ulah beberapa teman se grub nya yang suka menjatuhkan temannya sendiri di hadapan orang lain. Tak hanya itu mereka juga sering mengadu domba Celine dengan teman-temannya yang lain.
"Jadi gitu kak mereka berdua tuh suka banget jelek-jelekin celine sama member valkrie lain di hadapan fans"
"Ternyata begitu pantesan kamu sampe marah betul ke mereka ya" Fasha sedikit menenangkan Celine dengan mengelus rambutnya pelan.
"Iya kak apapun mereka lakuin buat dapetin uang kak"
"Apapun?" Putra yang sedaritadi hanya mendengarkan sambil terusnmembaca bukunya kini mulai terlihat fokus.
"Iya kak"
"Coba ceritakan semua" Putra menambahkan agar Celine melanjutkan ceritanya.
"Jadi mereka tuh juga mirip sama kak Cindy kan, mereka buka jasa buat fans yang butuh. Tapi mereka tuh sebenernya pilih-pilih banget kak. Cuman fans dengan duit diatas rata-rata dan wajah lumayan yang bener bener mereka kasih service. Sedangkan setauku ada beberapa fans lain yang sudah membeli jasa mereka tapi duitnya mereka bawa kabur, dan dengan berbagai cara mereka akan minta bantuan ke fans lain buat nyingkirin fans yang mereka tipu tadi"
Celine terus bercerita tentang beberapa orang temannya yang memiliki tabiat begitu buruk. Bahkan ia juga bercerita bahwa beberapa fans mereka minta untuk memberikan gift dengan harga mahal saat video call maupun private talk dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Share House [END]
Fiksi PenggemarSebuah bisnis gelap yang hanya ingin memberikan kepuasan pada sekelompok orang tertentu Cerita tanpa ujung, jadi akan di update kalo lagi pengen aja.