1. Aku hamil

3.8K 246 149
                                    

"Ahhh, Parkhhh Jimminhhh."

Seorang gadis mendesah dibawah pergerakan lelaki yang tengah memasukinya. Lelaki itu memompa miliknya didalam sang gadis hingga membuatnya mendesah sembari memejamkan matanya, menahan nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.

"Kau cantik." Pujinya, menciumi leher sang gadis dengan sensual

Si gadis yang di puji hanya bisa tersenyum lebar sembari menggeliat, menahan geli serta nikmat pada tubuhnya yang sedang di jaman.

"Jimin." Panggilnya pada lelaki yang tengah berkerja keras di bawah miliknya

"Ya, kenapa?." Tanya sang lelaki, menatap sayang pada si gadis

Gadis itu tersenyum tipis lalu mengalunkan kedua tangannya di leher lelakinya. "Jika aku hamil, kau akan bertanggung jawabkan?"

"Tentu saja. Bukankah dari awal aku selalu mengatakan akan bertanggung jawab jika benih yang ku tanamkan kepadamu berhasil. Kau tak perlu khawatir, aku akan menepati janjiku." Jawabnya sembari masih memompa miliknya di bawah sana

.

1 bulan kemudian, gadis yang sama menghampiri Jimin, mengeluarkan sebuah testpack dari dalam tasnya dan meletakkan benda tersebut di atas ranjang sang lelaki.

"Park Jimin, aku hamil." Akuinya pada lelaki yang tengah berbaring di ranjangnya

Alhasil, lelaki yang bernama Jimin itu bangun dari tidurnya dan menatap tak percaya pada gadis yang berdiri disamping ranjangnya. "Apa?. Kenapa bisa?, bukankah selama sebulan terakhir kau selalu meminum pil KB." Sahutnya terkejut

"Aku memang meminumnya tapi itu saja tak cukup. Apa kau lupa kau sering melakukan itu kepadaku, bahkan sehari bisa dua kali kita melakukannya." Jelas sang gadis, duduk di ranjang Jimin dan menatap lelaki itu tatapan memelas

"Kau sudah janji ingin bertanggung jawab jika aku hamil." Sambungnya dengan mata yang berkaca-kaca

Jimin menghela napas berat lalu mengacak rambutnya. "Aku tahu, tapi ini terlalu cepat, kita bahkan baru berusia 20 tahun dan karena itu, kau bisa kan menggugurkan kandunganmu saja." Balasnya, menatap sang gadis dengan tatapan memohon

Sontak saja, gadis itu menampar Jimin dan menatap marah padanya. "Kau egois Park Jimin." Ucapnya lalu berdiri dari duduknya

Jimin mendengus, turun dari ranjangnya lalu menatap sang gadis dengan kesal. "Jung Yn, apa kau ingin melihat hidupku hancur?, jika iya, pertahankan saja bayi itu. Maka kau dan aku akan hancur bersama-sama."

Gadis yang bernama Yn itu menggeleng, menatap Jimin dengan takut. "Aku tak ingin kau dan aku hancur, tapi bagaimana dengan anak yang ku kandung ini?" Balasnya sembari mengelus perutnya yang masih rata

Jimin tersenyum tipis lalu menyakinkan Yn. "Tentu saja, kita gugurkan saja, lagi pula ini baru sebulankan?, kita masih bisa memilikinya nanti jika kita berdua sudah siap."

Yn tampak ragu namun ia mencoba untuk tersenyum dan mengangguk sebagai tanggapan dari ucapan Jimin kepadanya. "Ba-baiklah. Tapi kau akan menemaniku kan?."

Jimin tersenyum simpul sembari mengangguk. "Iya, aku pasti akan menemanimu." Balasnya lega lalu menarik Yn ke dalam pelukannya, ia mengusap punggung gadis itu sembari tersenyum tipis

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang