8. Menjauhinya

1K 120 49
                                    

Yn terbangun dari tidurnya setelah mendengar bunyi alarm yang berasal dari ponselnya. Setengah mengantuk, Yn meraih handuk yang tersampir di belakang pintu kamarnya dan kemudian masuk ke kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, Yn telah siap dengan pakaian kampusnya yang rapi. Yn lantas keluar kamar lalu berjalan ke arah dapur dan sesampainya di sana, ia pun mulai membuat sarapan paginya.

Saat Yn tengah menata sarapannya di atas piring, seseorang tiba-tiba saja memeluknya dari belakang lalu menciumi tengkuknya berulangkali.

Tahu itu Jimin, Yn lantas melepaskan pelukan Jimin padanya dengan kasar lalu berbalik dan menatap lelaki itu dengan tatapan yang tajam.

"Jangan seperti itu, nanti Jiyoon melihat kita." Tegur Yn tapi Jimin malah kembali memeluk dirinya dan menyatukan keduanya

"Memangnya kenapa jika adikmu melihat kita?. Kan bagus. Dengan begitu ia akan memberitahu ibumu lalu ayahku dan ibumu bisa berpisah." Sahut Jimin yang lantas membuat Yn geram

Yn pun mendorong Jimin lalu menampar pipinya. "Kau sudah gila ya?. Walau aku tak terlalu suka ibuku, tapi aku tak ingin merusak kebahagiaannya. Jadi jangan pernah berpikir yang seperti itu." Balasnya dan kemudian pergi meninggalkan Jimin begitu saja

Di lain sisi, Jiyoon tengah menahan kesal sembari bersembunyi di dalam kamar mandi yang berada di dekat dapur setelah melihat kedekatan Jimin dengan sang kakak dan juga mendengar pembicaraan keduanya.

"Ternyata kecurigaan ku sejak awal memang tak salah." Batinnya

.

Yn menyetop taksi dan kemudian berangkat ke kampus sembari menahan kesal karena ucapan Jimin padanya tadi.

Sesampai di kampus, Yn tak sengaja berpapasan dengan Taehyung di koridor fakultas. Melihat lelaki itu, Yn hendak menyapanya namun Taehyung malah acuh dan pergi begitu saja hingga membuatnya sedih.

Yn lantas membalikkan dirinya dan melihat punggung Taehyung yang semakin jauh dari pandangannya. "Aku seharusnya sadar, bahwa kata-kataku kemarin telah menyakiti hatimu. Maaf, tapi tekad ku sudah bulat. Aku akan bersama Jimin untuk beberapa waktu sampai perjanjian kami selesai." Batinnya lalu berbalik pergi dari sana

Semasuknya Yn di kelasnya, ia langsung di cegat oleh Lini yang tengah menatap remeh padanya. "Kenapa?" Tanyanya tak suka pada Lini

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu kepadamu." Jawab Lini sembari melipat kedua tangannya di atas dada

"Apa?" Tanya Yn yang tak suka bertele-tele

Lini tersenyum simpul dan kemudian mencondongkan wajahnya ke arah Yn. "Apa kau benar-benar sudah melepaskan Taehyung?. Ku dengar kalian sudah berpisah, jadi kali ini dia milikku ya." Bisiknya lalu pergi dari hadapan Yn dan kembali duduk di bangkunya

"Dasar jalang itu." Batin Yn, kesal akan bisikan Lini kepadanya

.

"Kim Taehyung." Panggil Jungkook yang tengah berjalan di lorong fakultas dan mendapati Taehyung yang berjalan jauh di depannya

Jungkook lantas menghampiri Taehyung dengan berlari kecil lalu menahannya. "Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Jika itu menyangkut Yn, aku tak ingin berbicara denganmu." Sahut Taehyung, melanjutkan langkahnya yang terhenti namun kembali di tahan oleh Jungkook

"Kenapa?. Apa kau menyerah atau merasa bersalah karena telah bermain dengan Lini di belakangnya?" Tanya Jungkook sembari menyeringai

Alhasil, Taehyung pun berbalik menatap Jungkook dengan tatapan yang tajam. "Itu bukan urusanmu Jeon Jungkook."

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang