4. Jangan Lakukan Park Jimin

2K 165 94
                                    

Yn baru saja keluar dari kelasnya dan hendak menemui Taehyung yang tengah menunggunya di parkiran fakultas. Saat Yn sudah sampai di parkiran fakultas, bukan Taehyung yang ia dapati tapi Jimin yang berdiri tepat di hadapannya sembari tersenyum simpul.

Sesaat Yn terdiam, menatap Jimin dengan raut wajah yang datar, menyiratkan bahwa ia tak mengharapkan kehadiran lelaki itu sekarang.

"Jangan pergi dulu." Ucap Jimin saat Yn berlalu melewatinya dengan menahan pergelangan tangannya agar ia bisa berbicara lebih lanjut dengannya

Yn melepaskan tangan Jimin dengan susah payah lalu menoleh ke arah Jimin yang menatap penuh harap padanya. "Aku akan memberikanmu waktu semenit, jadi katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku."

"Aku tak ingin terlibat akan situasi yang rumit denganmu jadi ku mohon suruh ibu mu untuk membatalkan pernikahannya dengan ayahku." Jelas Jimin dengan sungguh-sungguh

Yn tersenyum kecil lalu menggeleng. "Hanya itu yang ingin kau katakan kepadaku?, tak ada yang lain lagi?. Jika iya, aku tak bisa. Aku tak bisa menghancurkan kebahagiaan ibu ku walau aku juga tak menyukainya, jadi jangan suruh aku menghentikan pernikahan ibu dan ayahmu." Sahutnya lalu berniat pergi tapi lagi-lagi Jimin menahannya untuk tak pergi

"Ada apa lagi?" Tanya Yn sembari menoleh ke arah Jimin

"Aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan. Maafkan aku Jung Yn." Jawab Jimin sembari menunduk sedih

Melihat hal itu, Yn tak bergeming sedikitpun dan langsung melepaskan tangan Jimin darinya lalu pergi meninggalkan lelaki itu.

"Jangan harap aku memaafkanmu dengan apa yang sudah kau lakukan padaku Park Jimin. Karena kau, aku sudah memiliki masa depan yang indah lagi, dan karena kau aku berubah menjadi sampah yang tak berguna." Batin Yn dengan kedua tangan yang mengepal kuat

.

2 minggu kemudian.

Kini Yn tengah bersiap-siap di dalam kamarnya untuk menghadiri pesta pernikahan ibunya dengan ayah Jimin. Yn mengenakan gaun selutut berwarna putih dengan bahu yang terbuka. Tak lupa juga Yn mengenakan aksesoris seperti anting serta kalung yang sepasang dan terlihat serasi dengan gaunnya.

Saat Yn tengah merias dirinya di depan meja riasnya, pintu kamarnya tiba-tiba saja terbuka dan menampilkan sosok Jimin yang bersandar di pintu kamarnya. Melihat hal itu dari meja riasnya, Yn berbalik dengan raut wajah marah.

Yn lantas berdiri dari duduknya lalu menghampiri Jimin dengan amarah yang ia tahan. "Kau sudah gila ya." Ucapnya saat sudah sampai di hadapan Jimin

"Sebelum melihatmu aku masih waras tapi setelah melihatmu dengan dandanan yang seperti ini, aku jadi gila dan ingin memilikimu lagi." Sahut Jimin hingga membuat Yn melayangkan tamparan kepadanya

Plak.

Jimin terkekeh sembari memegangi pipinya yang telah di tampar oleh Yn. Setelahnya ia menatap Yn dengan marah lalu menarik Yn untuk keluar mengikutinya.

"Park Jimin, lepaskan aku. Jika tidak, aku akan berteriak agar ibu dan adikku mendengarmu." Ucap Yn sembari memberontak saat Jimin menariknya keluar dari rumahnya

"Ibu dan adikmu sudah pergi beberapa saat yang lalu dan karena itu aku kemari." Sahut Jimin, membuka pintu mobilnya lalu memasukkan Yn ke dalam sana dengan paksa

.

Jimin memarkir mobilnya lalu menarik Yn untuk keluar dari sana. Setelahnya Jimin membawa Yn memasuki sebuah gedung apartemen yang tak asing untuk Yn, karena di sana lah keduanya dulu memadu kasih hingga Yn bisa hamil.

"Ayo masuk." Ajak Jimin saat pintu apartemennya terbuka

Yn menggeleng sembari memberontak, tak ingin masuk ke tempat yang memberinya banyak kenangan buruk. Namun pada akhirnya Yn masuk ke dalam apartemen tersebut setelah Jimin dengan kasar menggendong dirinya lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang