JakeJay.
"Udah aku bilang buat jangan makan ice cream dulu, makin sakit kan tenggorokkannya? Batuknya juga makin parah. Jay, astaga, ke dokter aja yuk? Jangan keras kepala gini, aku takut."
Jay ketawa sambil batuk liat Jake yang khawatir banget.
"Jake-ukh, iya lain kali janji deh gak makan ice cream dulu kalau lagi sakit." Jay batuk lagi.
Jake khawatir setengah mati ini mah sama pacar nya.
"Ke dokter ya?"
"Eung!" Jay menggeleng sebagai jawaban, membuat Jake menghela nafasnya.
"Jay, sekali ini aja jangan keras kepala bisa?"
Jay menaikkan selimutnya sambil menatap Jake dengan tatapan takut.
"Besok ya? Besok aja, sekarang udah malam soalnya Jake." Ucap Jay dengan suara seraknya.
Jake jongkok di samping tempat tidur Jay.
"Minum obat dulu ya?" Jay senyum sambil naikkin tubuhnya biar bisa minum obat.
Jake mengambil obat batuk berdahak dan sakit tenggorokan. Lalu ia mengambil minum dan menaruhnya di meja sebelah tempat tidur Jay.
"Nih." Jake memberikan obat nya kepada Jay, Jay langsung memakannya, lalu meminum air putih yang diberikan Jake.
Akhirnya Jay selesai minum 6 obat berbeda, sudah waktunya Jay tidur kalau begini.
Jake berdiri, dia baru aja mau keluar kalau baju bagian bawahnya gak ditarik sama Jay.
"Jake, temani dulu sampai Jay tidur baru boleh ke kamar." Suara Jay yang serak berhasil memuat Jake berbalik dan memilih tidur di sebelah Jay, membuat Jay kaget.
"Jake~ jangan dekat-dekat nanti ketularan!" Bukannya menjauh Jake malah makin mendekat dan memeluk Jay dari belakang.
"Gapapa, kita sakit berdua."
"Jay gapapa Jake, besok juga Jay sembuh. Jake gak boleh sakit nanti Jay sedih."Ucap Jay sambil memegang tangan Jake yang melingkar di pinggangnya.
"Tidur Jay."
"Iya, Jake juga ya." Jay merasakan bagian tubuh belakangnya basah. Tapi ia memilih diam, menutup matanya.
"Sejak kapan Jay?"
Jay diam, menolak untuk berbicara.
"Jay, aku cinta kamu. Sampai kapan pun."
Jay masih diam, membungkam bibirnya sampai akhirnya satu kalimat terucap.
"Jake udah tau ya?" Ucap nya sambil membalikkan dirinya menatap wajah Jake yang dipenuhi air mata.
"Ih kok nangis, Jay gapapa kok."
-----
Jake terdiam menunggu dokter yang sedang merawat Jay di dalam sana. Rasa khawatir mulai menguasai dirinya.
Jay mulai batuk berdarah sejak 13 hari yang lalu.
Awalnya Jake sudah menyuruh Jay untuk memeriksakan dirinya ke rs, tapi Jay selalu menolak karena ia tidak suka bau rs.
Sampai akhirnya di hari ke 10 Jay memeriksakan diri ke rs, tentu saja bersama Jake.
Hasilnya keluar, kemarin.
Jay terkena penyakit mematikan sialan itu. Penyakit yang memiliki banyak tingkatan, penyakit ganas yang tidak bisa disembuhkan secara total.
Tangan Jake menyatu, memulai do'a nya kepada yang diatas.
Selamatkan Jay, buat ia tidak merasakan sakit lagi.
Itulah do'a Jake.
Yang dikabulkan oleh Tuhan.
Dan Jake menyesalinya.
End.
Aku gak terlalu bisa bikin angst, jadi kalau aneh biarin aja lah ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall
ФанфикAll x Jay. Bot Jay. Oneshoot/twoshoot/threeshoot, songfict, fake ig & twt.