13 [ chose ]

3.6K 291 60
                                    









JaSuKe.






[spoiler! ini adalah isi book baru. yh pair nya JaSuKe]






























"Jay, tanganmu semakin kecil atau tanganku yang semakin membesar?" Raut wajah Jay berubah menjadi kesal seketika.

"Kamu yang semakin besar! Sudah sana pergi!" Jay mengusir Sunghoon dari kamarnya. Enak saja mengatai dirinya semakin kecil.

"Padahal aku mau bantuin PR kamu. Ya sudah deh." Sunghoon berjalan ke arah pintu sebelum akhirnya ada tangan mungil yang mengenggam tangannya.

"Bantuin. Jangan pergi." Tersenyum tipis saat mendengar suara kesayangannya. Sunghoon berbalik dengan tangan kanannya yang masih mengenggam tangan Jay.

"Bisa tidak jangan buat aku gemas?" Sunghoon mncubit pipi gembul Jay lama. Membuat sang empu yang dicubit hanya bisa pasrah.

"Cepat kerjakan PR ku!"

"Iya-iya gembul."





|




"Jay, kamu berpacaran dengan Sunghoon?" Jay baru saja menginjakkan kaki nya di kelas setelah jam istirahat, sudah ada saja rumor tidak sedap.

"Enggak tuh."

"Tapi kalian dekat?"

"Mm ya begitulah. Lagipula kami dekat karena tugas. Tidak lebih. Kenapa? Mau mendekatinya? Silahkan saja sih." Tebakkan Jay sepertinya benar. Siswi yang tadi menanyakan pipinya memerah.

"Good Luck ya! Haha." Ucap Jay sambil mengusap kepala siswi itu. Membuat siswi itu terdiam sambil melihat Jay.

Jay mulai berjalan ke bangku nya lalu duduk di bangku. Baru saja ia ingin meletakkan tangannya dibangku suara seseorang yang menyebalkan memanggilnya.

"Park Jongseong?"

Jay kenal betul dengan pemilik suara ini. Ia mendongak mendapati ketua OSIS berdiri di depannya.

"Ada apa ketua JAKE?"

"Ikuti aku." Jake berjalan segera membuat Jay menghela nafasnya dalam. Tidak bisa kah ia hidup tanpa ada seseorang terkenal mendekatinya?

Angin bertiup menyambut kedatangan kedua anak adam, ternyata Jake membawanya ke rooftop.

Hup.

Jay merasakan tangan seseorang melingkar di pinggangnya. Ia juga merasakan kepala seseorang yang bersandar di bahunya.

"Biarkan begini sebentar."

Jay sudah tidak kaget lagi. Ia membiarkan Jake memeluknya sampai emosi Jake mereda.

Jay jadi teringat dulu waktu ia memergoki Jake merokok dan Jake membawanya ke rooftop lalu memeluknya seperti ini. Berkata bahwa berpelukan dengan Jay bisa mengganti rasa candunya ke rokok.

Tentu saja siapa yang tidak kaget saat ada seseorang yang baru kamu temui memelukmu dan berucap hal seperti itu.

Jantung Jay ingin meledak rasanya setiap kali Jake memeluknya.

"Jay. Pacaran yuk?"

"Jangan aneh-aneh Jaeyun."

"Gak aneh. Serius."

"Seriusmu tidak menya-hmmph?!?!?"

"Sssstt." Jake menghimpitkan dirinya dan Jay ke tembok. Tangan nya yang satu membekap mulut Jay, agar tidak berisik.

"Kenapa?"

"Ada orang."

"Terus?"

"Tadi mau cium kamu cuma ada orang, jadi mendingan himpit kamu ke tembok terus cium gak sih?"

Jay langsung menginjak kaki Jake tanpa aba-aba. Mesum sekali orang ini. Menyebalkan.

Jake meringis merasakan injakan kaki Jay yang tidak main-main.

Jay mengintip siapa orang yang memasuki rooftop saat pelajaran berlangsung. Ahh.. Sunghoon. Awalnya Jay biasa saja sampai akhirnya melihat sesuatu.

Bekas luka? Semalam tidak ada, kenapa hari ini ada? Sunghoon bertengkar? Dengan siapa? Apa bekas lukanya sudah diobati? Mengapa ia ke rooftop?

Banyak sekali pertanyaan di kepala Jay. Akhirnya Jay mutusin buat keluar dari temoat persembunyian, Jake yang liat itu cuma diam.

"Sunghoon! Lukamu sudah diobati?"

Sunghoon mengeryit, Jay datang darimana? Dan luka apa yang Jay maksud?

"Luka apa?"

Jay menarik tangan Sunghoon menggulung lengan baju Sunghoon sedikit.

"Ini. Luka." Raut wajah Sunghoon sedikit terkejut sebelum akhirnya ia bisa mendatarkan raut wajahnya lagi.

"Oh iya, aku baru liat. Nanti aku obat--Jay?"

Jay tersenyum lebar kearah Sunghoon ambil melihat plester bergambar pikachu sudah menghiasi luka Sunghoon.

"Jangan nanti-nanti diobatinnya. Udah aku kasih plester! Nanti bersihin lukanya di rumah." Sunghoon merasa ada kupu-kupu beterbangan di dalam perutnya.

"Jay." Sunghoon memanggil Jay yang sibuk melihat plester pikachu di tangan Sunghoon.

"Ya?" Jay mendongak, terkejut saat melihat wajah Sunghoon yang sangat dekat dengan wajahnya. Waktu Jay ingin menjauhkan wajahnya, Sunghoon menahan kepala Jay.

"Kamu mau gak jadi pacar aku?"

Detik itu juga Jake keluar dari tempat ia bersembunyi.






































WKHEJEJDJRJ



Aku egk tau nulis apaan.












Aneh ya?






Hayoo, kira-kira Jay milih siapa ya?

Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang