15 [Confess]

1.6K 87 14
                                    










[Haruto x Jay]






Buat yang req HarutoJay kupersembahkan ini padamuu~~

















"Gue mau confess deh." Jaehyuk yang mendengar itu dari mulut Haruto langsung memegang kedua pundak Haruto dengan erat.

"Sama siapa?" Tanyanya, membuat Haruto terdiam sebelum menjawab.

"Park Jongseong anak kelas sebelah." Jaehyun tertawa keras mendengarnya, Haruto? Mau confess sama anak itu? Ucap Jaehyuk di dalam pikiran.

"Good luck kalau gitu, btw kalau diterima jangan lupa makanan." Jaehyuk melepaskan kedua tangannya dari pundak Haruto, ia memukul pundak Haruto pelan sebagai tanda menyemangati.

Sedangkan Haruto hanya bisa diam memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi jika ia menyatakan perasaannya pada kakak kelasnya itu. Iya, Park Jongseong adalah kakak kelasnya dan memang kelas mereka bersebelahan.













"Kak Jay ada?" Haruto memegang tangannya sambil mengucapkan mantra dalam hatinya agar tidak gugup saat bertemu pujaan hatinya.

"Jay! Haruto nih nyariin kamu." Anak ber-name tag Shim Jaeyoon itu memanggil Jay yang ternyata sedang menyibukkan diri di pojok kelas.

Ahh, tangannya berkeringat dingin. Haruskah Haruto sekarang mengurungkan niatnya? Tidak.. ia tidak bisa mundur.

"Hei~ Haruto, kenapa?" Asdfghjkl dekat! Wajah Jay dekat sekali dengan wajahnya.

"Ah-itu a-apa ya tadi...." Haruto mundur selangkah sambil tergagap, otaknya kosong, ia tidak bisa berpikir apapun. Astaga, menyatakan perasaan ternyata sesusah ini..

"Lo kenapa deh? Sakit?" Jay memegang dahi Haruto yang mana langsung ditepis oleh Haruto.

"A-ah, maaf kak, maksud gue gak gitu." Haruto menundukan kepalanya, sekarang rasanya Haruto ingin menangis, ia tidak bermaksud menepis tangan pujaan hatinya, Haruto hanya kaget.

"O-oh kalau gak ada apa-apa gue masuk ya? Udah mau bel soalnya." Jay memegang tangan yang ditepis oleh Haruto, nampak kerutan aneh di wajah Jay yang semakin membuat Haruto ingin menangis.

Jay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, masih menunggu apa yang ingin dikatakan adek kelasnya namun adek kelasnya tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya Jay berbalik, bel pelajaran dimulai akan segera berbunyi, ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya.

"Aaa-aaa! GUE SUKA SAMA LO KAK JAY!! Aaaaa gue suka lo! Gue mau pacaran sama lo, gue suka banget sama lo hiks."

Hah?

Jay berbalik menemukan Haruto yang menutupi wajahnya denga kedua tangan, terdengar suara isakan dari sela-sela tangannya.

Pipi Jay memanas tanpa disuruh, saking panasnya hingga membuat permukaan wajah Jay menjadi merah. Ada dua alasan kenapa Jay jadi sangat merah.

Pertama, Haruto confess kepadanya.

Kedua adalah... Haruto confess gak liat tempat, tempat Haruto confess adalah di depan pintu kelas Jay dengan banyak orang di dalam kelas Jay maupun di koridor.

Ya. Sepanjang Haruto confess padanya, suaranya akan terdengar oleh orang-orang itu.

Jay kembali melihat Haruto yang masih menutupi wajanya.

"Aaaa gue suka sama lo kak...hiks tapi gue takut lo gak mau jadi pacar gue." Gumam Haruto yang tentu terdengar sangat keras.

Celaka.

Jay mengusap wajahnya dengan kasar, ia memegang kedua tangan Haruto yang masih berada di wajahnya.

"To, Ruto, dasar anak kecil. Masa confess nangis?" Jay tertawa kecil, ya meskipun ia sangat malu dengan keadaan keduanya saat ini, Jay harus tetap tenang.

"Huwaa, kak Jay." Haruto mengitip Jay dari tangannya, ia menghentikan isak tangisnya sebentar karena melihat wajah Jay yang sangat memerah. Huaa lucu..

Haruto gagal fokus..

"To, nanti gue bales pas pulang ya? Tunggu di taman aja oke? Sekarang Haruto masuk kelas dulu, tenangin diri dulu, ya?" Haruto mengangguk dalam diam.

"KENAPA INI RAME-RAME KUMPUL DISINI?" Mampus. Ada guru.

Kerumununan yang tadi kumpul di dekat kelas Jay kini bubar karena datangnya guru. Jay bersyukur ada guru datang tepat waktu. Haruto masuk ke dalam kelasnya masih sambil menutupi wajahnya dan Jay kembali ke tempat duduknya dengan menahan air mata karena Haruto ternyata manis sekali..

Sedangkan sang guru yang memasuki kelas Jay hanya bisa senyam-senyum sendiri, katakanlah sang guru melihat semua kejadian tadi dan-ah! Bahkan ia tidak lupa mengambil foto dan video diam-diam.

























The end..

Wkwkwk ini aku buat cuma 2 jam dan di sekolah pas lagi PAT lagi. ^-^

Maaf yaa aku udah ninggalin lamaa book ini.. soalnya pas kemarin mau masuk ke akun ini ternyata aku lupa password /nangis/ terus juga gak sempet buat ceritaanyaa /nangis(2)/

Btw semoga kalian suka yaa, ini ngebut soalnya bikinnya, mumpung ada ide kan.. kemarin-kemarin kena writerblock gak enak banget.

Maaf kalau ada typo karena sekali lagi inu aku buat secara ngebut! Gak sempet baca ulag maupun revisi tulisan karena langsung ku publish.

See you ya! ♡

Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang