Fall

14 [ Date ]

Heejay
fluff.

"Baby, ada liat laptopku gak?" Jay menghela nafasnya, menunjuk ke arah meja yang diatasnya terdapat vas bunga mawar dan laptop sang kekasih.

"Oh iya, hehe, lupa yank." Heeseung kekasih Jay tersenyum sambil mengambil laptopnya lalu menuju ke arah Jay menaruh tangannya di kepala Jay.

"Apalagi kak?" Tanya yang lebih muda melihat yang lebih tua tidak keluar bekerja malah diam di depannya.

Heeseung tersenyum tipis sebelum mencium dahi Jay, membuat Jay terkejut sekaligus memerah pipinya jadi terasa sangat hangat, "kak hee, sana cepet kerja!" Jay mendorong yang lebih tua, membuat Heeseung tertawa kecil.

Ahh kekasih manisnya ini saat merona karena perlakuannya membuatnya jadi tambah manis berkali-kali lipat.

"Malu, dek?" Tanya yang lebih tua menggoda yang lebih muda, membuat Jay melancarkan serangan cubitan di pinggang Heeseung.

"Diem! Sana hush hush!" Jay mendorong Heeseung keluar dari rumah dengan kepala yang tertunduk.

Saat Heeseung sudah diluar, Jay langsung menutup pintu rumahnya.

"Park Jongseong, tahu gak sih kamu manis banget dek?" Jay menutup telinganya seakan tidak mendengar teriakan Heeseung dari luar rumah.

Jantungnya berdebar keras, ahh sialan Lee Heeseung selalu bisa membuat dirinya jadi salah tingkah begini. Jay memegang pipinya yang masih panas karena perlakuan Heeseung tadi.

Tanpa ditahan senyuman kekuar dari bibirnya, kak hee terima kasih ucapnya dalam hati.

●●●

Suara ponsel mengalihkan perhatian Jay, ia membuka ponselnya guna melihat siapa yang mengirim pesan.

'baby, want to go on a date?'

Lee Heeseung, huh?

'gak ah kakak sibuk kan?'

'untuk kamu, kakak sih gak sibuk.'

"Apaan sih." Jay meremas ponselnya, sejenak ia diam tidak tahu ingin membalas apa atau mungkin ia malah salah tingkah?

'dek, kamu salting ya? kok pesan kakak gak dibales?'

Jay menggertakan giginya, sialan, Lee Heeseung dan perkataannya adalah hal yang harus di musnahkan.

'siapa yang salting?!? aku enggak ya! lagian kakak kan pasti banyak kerjaan. gak usah aneh-aneh deh.'

Balas Jay sambil mematikan ponselnya, lalu rebahan dengan mata yang tertutup di kasur. Sengaja. Untuk mengabaikan debaran jantungnya.

Ting!

'adek, ayok dating!! masa kalah sama yang sebelah.'

Notifikasi dari Heeseung membuatnya diam, siapa yang sebelah?

'maksud kakak siapa? sunghoon? dia kan masih gamon. Jake? dia baru diputusin Riki kan?'

'bukan orang-orang sampah itu sayang, maksud kakak tuh Nichol-Euijoo.'

Jay mengeryit kesal,

'mereka kan pasutri, kakak gimana sih! jangan samain kayak kita lah. Nichol perusahaannya dalam kondisi stabil, jadi bisa jalan-jalan sama Euijoo, lah kakak?'

'sayang, hatiku sakit kalau kamu bilang begitu tahu..'

Jay ketawa kecil, terus lanjut bales.

'gak ada kerjaan nge-chat aku terus?'

'ada sih, biarin aja lah. kerjaan nomor 2, suami nomor 1.'

'apanya yang suami! nikah aja belum~'

'ngode ini mau dinikahin?'

'nikahin aku mahal loh kak.'

Belum sempat Heeseung membalas, Jay sudah mengirimkan pesan lagi.

'kenapa jadi kemana-mana gini? udah sana kakak kerja.'

'kamu jawab dulu atuh yank..'

'jawab apa?'

'kebiasaan. lemot.'

Jay baru aja mau protes sebelum akhirnya dia lihat pesan Heeseung lagi.

'want to go on a date with me, Park-ssi?'

Jay senyum lebar banget sampai kelihatan giginya, gak jadi marah dia ke Heeseung.

'dinner date? Lee-ssi?'

'deal! dinner date ya sayang~ jangan dandan. nanti banyak orang liatin kamu.'

Jay ketawa lagi, dia senyum sambil balas pesan Heeseung dengan emot '✌🏻'. Setelahnya Jay tidak bisa berhenti memikirkan apa yang akan ia pakai nanti malam.

The end.

Biarkan malam nanti keduanya berduaan tanpa diganggu oleh readers.

Sisanya lanjut sendiri, wkwkwk.

Udah lamaa gak update, aku ngilang lama bangett. wkwk. maaf yaa :(

Karena aku udah balik, ada yang mau request pairing nya??

Kalau ada, komen disini aja, cuma aku gak tau kapan di bikinnya hehe, kalau bisa sih komen pairing sama genre nya kalau pairing doang gapapa kok.

btw ini aku buat ngebut jadi kalau ada typo maaf yaa!

See u! ♡