8 [ Makan malam ]

4K 303 10
                                    
















Doble up nya monggo.





WonJay yha. Aku kobam mereka sekalih sampe mati.











-----














Jung's

WON, hehe baru inget malam ini
ke rumah?

Iya kakak sayang.
Aku otw nih.
Kenapa?
Mau apa hmm?
Mau makanan apa?
Malam mau makan apa?



Gak usah beli :(
Nanti Jay yang masak :(
Jungwon kesini aja, gak usah bawa apa-apa.
Jay yang masak naaa?


Ya Tuhan kak, gemes banget.
Pengen nikahin.
Iya iya, kak Jay yang masak.
Eh? Kak Jay emang bisa masak?


ANEH.
BELAJAR DULU YANG BENER.
Bisa lah! Ya kali aku gak bisa masak.
Kata bunda aja masakan ku paling enak.


Iyain aja deh sayang.
Aku otw ya.











Jay mematikan ponselnya. Berniat untuk langsung memasak sesuatu untuk kekasihnya.

Dengan cepat ia menyalakan kompor, mengambil bahan-bahan masakan lalu memasaknya.

Jay memutuskan untuk melihat ponsel nya sejenak. Tidak melihat masakannya yang mulai mengeluarkan asap dan bau tak sedap.

Jay terdiam mencium bau aneh, ia mematikan ponselnya lalu melihat masakannya.

"YAAAAAAAAA OH TIDAAAK WHYYYY AA BUNDAAA." Jay berteriak sebelum akhirnya mematikan kompor lalu mengangkat masakannya yang susah gosong itu.

Sedikit tersenyum miris saat mengetahui bahan-bahan masak di rumahnya sudah habis. Ya, itu bahan masak yang terakhir.



Jung's calling.



Jay melihat ponsel nya yang berdering, lalu mengangkatnya begitu mengetahui kekasihnya menelpon.

"Kak, beneran masak?"

"Won, he he he, gosong.... P-padahal tadi aku udah liatin terus kok! Cuma tadi agak telat ngangkatnya."

Jungwon diem, bikin Jay agak takut.

"Kita makan diluar aja ya? Bukan aku gak menghargai kakak, tapi aku takut kak Jay capek atau kak Jay mau masak lagi? Bentar lagi aku nyampe rumah, tunggu aku kita masak bareng kalau mau?"

Jay mem-poutkan bibirnya.

"Gak bisa masak lagi umm, bahannya udah abis. Itu terakhir tadi Won. Kita makan aja diluar hehe."

"Aku ke minimarket dulu beli bahan masakan, buat masak di rumah kakak, nanti masakin aku ya. Love you."

"HAH? KOK GITU?"

Jungwon gak jawab tapi telponnya belum berhenti, bikin Jay kesal.

"Love you too, hati-hati di jalan, awas salah pilih bahan."

Akhirnya Jungwon mematikan sambungan telponnya. Jay cuma bisa diem aja di ruang tamu sambil duduk di sofa terus mainin ponselnya, menunggu Jungwon datang.

Sejujurnya kedatangan Jungwon kesini juga buat nginep sih. Orang tua nya Jay lagi gak ada, jadi ya gitu. Tau kan Jay anaknya penakut.

Tok tok.

Jay lari ke depan, buka pintu langsung meluk Jungwon.

"Aduh bayi gede, nanti dulu dong peluknya, aku lagi bawa belanjaan." Jay lepasin pelukannya sambil cengegesan. Dia langsung ngambil satu kantong belanjaan yang ada di tangan Jungwon.

"Mau masak apa jadinya?"

"Dahlah telur dadar aja."

"Sembarang kalau ngomong."

"Ihh Won, biar gampaaang."

"Tadi siapa yang mau masakin?"

"Hehehehe, ya udah deh aku masak yang aku masak tadi aja."

"Awas gosong."

"IH KOK GITU SIH NGOMONGNYA?!? Gak bakalan lah! Kamu gak percaya aku?!?"

"Haram percaya kak Jay."

"Won ish."

"Sini sini peluk dulu makanya."

"HUBUNGANNYA APA SAMA PELUKAN?!?"
































End.

Typo kayaknya banyak, maklumin aja aku gak bakal edit ulang soalnya :"

Masuk double up gak sih? Masuk kan ya?

Fall Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang