"Detik-detik terakhir bro... Jadi gimana? Cewek itu udah..."
Christine yang rasa penasarannya tinggi langsung berhenti melangkah. Sepotong kalimat yang didengarnya tadi membuatnya berpikir mungkin saja cowok yang berbicara itu ingin berbuat jahat. Bukannya mau jadi pahlawan, tapi kalau bisa kenapa tidak? Seperti penyakit, mencegah kejahatan lebih baik dari mengobati luka setelah terjadi kan?
"Belum, tapi hari ini pasti!" Jawab seseorang yang Christine yakin betul.
Sedikit mengintip dari tembok, dia melihat untuk meyakinkan diri kalau dia salah. "Lagian, masih ada seminggu sebelum waktu perjanjian kali!"
Alan!
Seminggu dan perjanjian? Maksudnya apa? Lalu tadi ada disebut-sebut 'cewek'. Bukannya berpikir negatif, tapi masa iya seorang cowok yang dia kenal baik ini ternyata merencanakan sesuatu yang buruk?
"Seminggu itu cepet."
"Hahaha... Emang cepat. Lu takut gue kalah?"
"Ya bukan. Gue cuma mau memastikan gue bisa dapet apartemen lu."
"Sorry kayaknya lu ga akan dapet apa-apa. Gue yakin Christine bakal bilang suka sama gue dan... Siap-siap kehilangan Aventador lu, bro! Gue bakal menangin pertaruhan ini." Kata Alan yakin dan percaya diri.
Christine merasa oksigen di sekitarnya menghilang begitu saja. Telinganya tidak salah mendengar kan? Christine yang dibicarakan Alan dan temannya itu dirinya kan?
'Pertaruhan? Gue dijadiin pertaruhan? Maksudnya begitu?'
"Hahaha, yakin sekali? Bukannya masih ada Joey? Lu ga akan gampang dapetin Christine."
"Lu siapin aja mobil lu buat gue."
Damn!
'Alan brengsek!' Maki Christine dalam hati. Sampai akhirnya dia mengambil jalan memutar dan ke parkiran. Pintu mobil pun dia banting saking kesalnya. Sungguh, dia tidak mengira saat dirinya berpikir Alan akan menjadi pilihan terbaik ternyata......
Ingin rasanya dia menangis, tapi tidak di kampus. Dia ingin pulang sekarang juga dan mesin mobil pun sudah dinyalakan. Tanpa peduli siapapun yang ada di depannya, Christine memacu mobilnya sesuka hati.
Alan...
Cowok itu kenapa menyakitinya?
Setelah semua perlakuan manisnya, semua ajakan jalannya, semua kata-kata penuh perhatiannya. Bahkan Christine melihat ketulusan dan kejujuran, tapi semua itu hanya sandiwara?
Bodoh!
Christine terus memaki dirinya yang begitu tolol sampai bisa jatuh ke dalam pesona Alan. Padahal dia sudah tahu Alan itu playboy, dan sekalinya begitu mana mungkin berubah! Ha-ha-ha, tawa hambar itu menggema mengerikan di dalam mobil Christine yang sepi.
Mungkin benar pemikirannya sampia detik ini kalau semua cowok hanya melihat penampilannya saja. Tidak ada yang sesungguhnya menyukai dirinya dan berniat serius dengannya. Memperebutkan dan bahkan mempertaruhkannya seakan dia barang. Christine marah... Dia kesal... Bahkan berkali-kali setir mobilnya dipukul keras sampai tangannya sakit.
Tapi tidak sesakit hatinya.
Karena emosinya yang semakin tidak stabil, tak disadar Christine kalau mobilnya sudah di kecepatan delapan puluh kilometer per jam dan terus meningkat. Jalanan memang sepi karena semua orang mungkin sudah berada di tempat kerja dan belajarnya, tapi jalan raya tetaplah jalan raya. Selalu ada kendaraan walau jarang.
Yang tak terduga, seorang anak kecil menyebrang tanpa menoleh kiri dan kanan. Niatnya ingin menyelamatkan anak kucing yang tergolek lemas di tengah jalan tapi ternyata.......
Brakkk!!!
Beruntung Christine menggunakan sabuk pengaman. Tapi apa yang dihantamnya keras itu yang membuatnya ngeri. Tidak pernah terbayang dalam hidupnya dia menabrak sesuatu atau bahkan.... seseorang.
Segera dia menghapus air matanya dan keluar dari mobil. Dilihatnya dengan mata kepala, seorang anak kecil berlumuran darah sambil memeluk seekor kucing yang terus menggeong pilu.
Christine akan seorang dokter, tapi saat di depan matanya ada yang meminta tolong, dia hanya bisa mematung. Ini salahnya...
Ini salahnya sampai melibatkan orang lain padahal dirinya hanya patah hati. Bukan patah hati, dia hanya sakit hati karena seorang yang dia percaya malah mengkhianatinya.
Dia.... Harus apa... Sekarang....
KAMU SEDANG MEMBACA
Christine
RomanceAnother story dari "I have to be STRONG!" Siapa yang ga kenal sama Christine? Ga ada! Dialah QueenBee di kampus, dialah mahasiswi kedokteran jenius, dan dialah ... korban dari taruhan konyol yang dibuat oleh seseorang yang sangat dia cintai!