8 >> N

2.6K 122 0
                                    

Nongkrong menjadi salah satu hobi anak muda zaman sekarang, tidak terkecuali Alan dan Christine. Mereka duduk di cafe karena kebetulan kuliah mereka batal hari ini. Kebetulan menyenangkan karena membuka kesempatan bagi keduanya bercanda, tawa, sampai akhirnya jam makan siang tiba.

"Gue laper. Makan yuk!" Ajak Christine yang langsung diangguki Alan. Memang sudah tepat tengah hari, dan mall semakin ramai juga. Setelah berkeliling sebentar, Christine menunjuk sebuah restoran favoritnya.

Alan dengan setia mengikutinya.

Banyak yang menatap iri dengan kedua insan itu, dikiranya pasangan kekasih yang mabuk asmara karena kedekatan mereka dalam mengobrol. Padahal Christine menganggap Alan hanya teman yang baik. Jarang-jarang Christine punya teman cowok yang benar-benar sebatas teman. Kebanyakan mengejarnya dan mengemis cintanya, sampai akhirnya dia merasa gerah. Semuanya masih dianggap teman, tapi sepertinya hanya Alan yang dianggap teman baik.

Masih sibuknya mereka mengobrol sembari menunggu makan, seseorang menepuk bahu Christine. "Chris... Hei... Kebetulan banget ketemu di sini."

"Hei Jo.. Sendirian? Gabung aja yuk!" Ajak Christine ramah. Oh ya, selain Alan yang semakin dekat dengannya, Joey juga tak kalah gencar mendapatkan perhatiannya. Baginya, pertemanan tidak pernah salah.

"Boleh?" Tanya Joey sambil melirik Alan yang sudah menekuk wajahnya. Bukannya merasa tidak enak hati, Joey malah tersenyum lebar. Dia tahu pertanyaan yang tadi dia ajukan hanyalah basa-basi, karena Christine pasti akan mengajaknya.

"Iyalah boleh. Iya kan Lan?" Gotcha!

Joey bersorak dalam hati, dan Alan dongol setengah mati. Christine yang paling tidak peka, hanya merasa senang dia bisa menghaniskan makan siang bersama Alan dan Joey, tanpa peduli tanggapan sekelilingnya yang mengatakan dia mempermainkan hati cowok-cowok ganteng.

"Hm.." Jawab Alan tak rela.

"Ayo duduk. Mau pesen apa lu?"

"Lu udah tau kali gue mau pesen apa. Emang berapa kali sih lu nemenin gue dan keluarga gue makan di sini?" Kata Joey polos tapi menyindir Alan.

Setelahnya Christine memanggil pelayan dan menyebut pesanan Joey. Tanpa dia ketahui, ternyata Alan sengaja menginjak kaki Joey dan mengusirnya pergi. Joey menampilkan senyum iblisnya, menutup rasa sakit kakinya diinjak. Dan satu tendangan telak diterima Alan di tulang keringnya.

"Damn it!" Jerit Alan tertahan.

"Loh, ada apa Lan?" Tanya Christine tepat saat pelayan pergi.

"Eh itu Chris, kayaknya Alan buru-buru mau ketemu DOSEN PEMBIMBING. Mendadak gitu jadi dia mau makan cepet-cepet." Jawab Joey dengan karangan indah. Alan sudah bersiap ingin melompat dan menghajar iblis tersenyum malaikat di hadapannya itu.

"Yah, sayang banget ya. Tapi keburu kan tunggu makannya? Sayang soalnya udah dipesen."

"Ha-ha... Bisa." Jawab Alan sambil menahan nyeri. Tidak salah jika Joey terkenal sebagai pemain futsal dengan tendangan seperti Tsubasa Ozora.

Setelahnya, obrolan berjalan penuh perdebatan. Setiap Christine membuka suatu topik, Joey dan Alan akan saling beradu argumen. Yang akhirnya membuat Christine ingin menggaruk tembok. Dia seperti dari dunia lain, tidak dianggap ada dalam pertengkaran keduanya.

Akhirnya Christine hanya bisa menghela nafas. "Kalau kalian mau ngobrol berdua, gue pergi deh. Gue jualan kacang goreng aja." Sindir Christine telak.

Joey nyengir sedangkan Alan menatap Christine penuh maaf. Akhirnya makan siang yang penuh obrolan itu berlanjut dengan Christine sebagai pusatnya. Setiap apa yang dikatakan Christine langsung disetujui saja oleh Joey dan Alan. Saat dengan sengaja Christine bicara dan setuju dengan hal salah, Joey dan Alan terus mengangguk.

"Grrrrr.... Kalian tuh dengerin gue ngomong ga sih?! Mana seru kalo ngobrol cuma diiyain doang!!!" Marah Christine. "Malah setuju-setuju aja lagi saat gue ngomong aborsi itu bagus. Dihhhh! Sebel ah sama kalian."

"Eh eh ehhhh... Iya iya, maaf deh Christine cantik. Jangan ngambek lahhh." Bujuk Joey.

"Maaf Chris, habisnya lu tadi kesel karena dicuekin. Ya jadi gue perhatiin aja dan iyain. Ayo jangan ngambek donggg..." Kata Alan tak mau kalah.

Mau tak mau Christine tersipu. Susah ya kalau di dekat cowok populer yang kalau membujuk bisa bikin melting! Berasa tuan putri, dan para lelaki itu hanyalah penjaganya. Christine pasti akan mengingat hari ini seumur hidupnya. Walaupun sudah banyak juga cowok yang menggombal, tapi kombinasi Joey dan Alan tak bisa ditolak. Duh!

"Ya udah, ayo kita lanjutin lagi makannya. Makin siang aja nih!" Ajak Christine dengan topik baru lagi. Joey dan Alan menanggapi dengan cara yang masuk akal. Akhirnyaaaa!

ChristineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang