"Tak akan ada lagi yang tersisa"
-
-
Sebuah kejadian yang sangat mengerikan, kejadian yang tidak dapat di tebak. Penuh keselisihan, penuh penghiatanan, penuh dengan kebohongan
-
-
Akan kah mereka semua selamat ? Akan kah mereka bisa menyelesaikan dengan kepala dingin ?
-
-
Siapa selanjutnya ?
-
-Perlahan lahan matahari mulai memunculkan cahaya dari timur. Ruangan yang di dalamnya terdapat Julius, Alex, Wenny, dan juga Reiji, masih saja ricuh penuh dengan aura negatif. Tak sadar bahwa Diena telah terbunuh di tangan Azareel.
Suasana semakin memanas, tidak ada yang mau mengalah. Alex berusaha untuk menenangkan Julius, Wenny berusaha menghentikan pendarahan pada luka Reiji.
"Sialan darah ini susah untuk di tahan agar tidak keluar" Ucap wenny yang sedang serius berusaha menutup luka Reiji.
Julius menatap Wenny yang sedang membantu Reiji menghentikan darahnya. Dan Julius berkata "Tunggu saja, dalam beberapa menit, dia akan kehabisan darah" Ucapnya dengan senyum penuh kebanggaan.
"Diem lu" Ucap Wenny sinis terhadap Julius
***
"Sandiwara yang sangat menarik Alex. Aku bangga padamu. Saat ini giliranku" Ucap gadis bersurai cokelat, Raisha dalam hati.
Saat Raisha berjalan menuju sebuah taman, dari belakang Raisha di tusuk menggunakan pisau di bagian lehernya hingga menembus ke depan. Terlihat dari raut muka Raisha, Raisha sangat terkejut, karena adanya orang selain dirinya di tempat tersebut.
Yang dipikirkan Raisha hanya dirinya lah yang berada di tempat tersebut. Sekarang Raisha telah kehilangan nyawa dan kejadian tersebut sebagai pembalasan atas semua perbuatannya selama ini.
Lalu siapa yang menusuk Raisha dari belakang ?
***
Julius yang sudah terlalu emosi memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut. Alex dan Wenny berusaha mengejar Julius, sedangkan Reiji di tinggal begitu saja oleh mereka.
"Sepertinya ada yang tidak beres dari awal" Ucap Reiji dalam hati. "Tunggu, apakah Julius sebenarnya ada niat tersendiri dan sebuah rencana ?" Reiji masih bertanya tanya tentang sikap Julius yang tiba tiba menjadi sosok laki laki yang keras kepala dan main hakim sendiri Sikap Wenny yang meninggalkan temannya sendirian.
Saat Reiji ingin menyusul mereka, Reiji mengijak kertas yang di lembarannya terdapat sebuah tulisan. Reij mengambil kertas tersebut, dan ternyata benar ada yang tidak beres dari awal.
"Gua harus segera ke Julius!" Reiji berusaha lari sekencang mugkin menyusul julius yang sudah berada di tengah halaman kampus
Reiji berjalan dengan tangan yang masih terus menerus mengeluarkan darah. Tubuhnya semakin lemas, seluruh tubuhnya pucat, Jalanya mulai gontai, Tubuhnya menyuruh untuk menyerah dan berhenti, tetapi hatinya menyuruh untuk trus berusaha.
Sedikit lagi dia sampai di halaman tengah kampus. Dari kejauhan sudah terlihat bercak bercak darah yang sangat banyak. Reiji tak bisa melihat jelas apa yang terjadi di halaman tengah kampus tersebut, karena pandanganya mulai buram.
***
KOTA JAKARTA 2028 ( 7 tahun kemudian )

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is Next ?
Mystery / ThrillerHanya dalam waktu singkat mereka semua terbunuh. Siapa ? siapa pelakunya ? Dia ? atau dia ? Dan inilah kisah "Who is next ?"- A Team S2 By : eskrimvannila [END]