Bagian 4

42 6 9
                                    

"Helena ?"

Author POV

Angin membawa hawa dingin yang bercampur aroma lebabnya tanah, Sementara di atas, awan hitam mulai bergerak di kegelapan langit.

Berita tentang kasus bunuh diri di sembunyikan oleh kampus, seluruh mahasiswa di beri perintah agar tidak menyebarkan kasus ini. Jika terdapat mahasiswa yang membocorkan kasus ini ke publik akan di hukum keras.

***

"Helena ? Kenapa ciri ciri dia mirip dengan gadis yang membawa pisau di dalam gudang ?" Kata Reiji dalam hati yang mengira ngira bahwa Helena adalah orang yang sama dengan gadis yang berada di gudang.

Reiji berjalan menghampiri Helena yang kira kira berjarak 20 meter dari tempatnya berdiri. Belum sampai di tempat Helena berada, Helena sudah berjalan pergi menjauh.

"Sialan! Kenapa dia pergi" Kesal Reiji yang melihat Helena mulai menghilang dari hadapannya.

Reiji memutuskan untuk kembali ke teman temannya, yaitu ke tempat kejadian. Di tempat kejadian hanya terdapat 6 mahasiswa termasuk Reiji. Mahasiswa tersebut tentunya Diena, Julius, olin, wenny, Azareel, Reiji.

"Dimana Vincent ?"

***

Jam 2 siang, para mahasiswa sudah dibolehkan untuk pulang ke rumahnya masing masing. Olin sangat bingung, karena Vincent yang menghilang tiba tiba, Saat masuk jam ke 2 sampai pulang. Vincent belum di temukan.

"Dimana sih si Vincent" Olin berusaha mencari Vincent walau hari sudah mulai gelap. Olin takut jika terjadi apa apa dengan Vincent.

"Yo Lin, lagi ngapain ? kok belum pulang" Seorang lelaki dengan rambut bersurai ungu menghampiri Olin yang dari tadi kebingungan.

"Eh Reiji, itu dari tadi gua nyari Vincent. Setelah jam ke-2 kan dia gak ada di kelas. Biasanya dia izin ke gua kalau dia mau pergi" Jelas Olin ke Reiji

"Gak coba di telefon ?" Tanya Reiji

"Udah, hp dia gak aktif" Jawab Olin yang masih panik.

"Ya udah kita duduk di situ aja, sambil nunggu Vincent, barang kali dia masih di kampus ini" Kata Reiji sambil menunjuk bangku taman berwarna putih panjang yang bisa diduduki oleh 2 orang.

Reiji berusaha menenangkan Olin yang dari tadi panik dan kawatir dengan Vincent yang tiba tiba menghilang.

"Jangan jangan kejadian 4 tahun lalu akan terjadi lagi ?" Kata Olin yang takut jika semua itu akan terulang.

"Ku pikir iya, semua akan terulang kembali" Jawab Reiji santai.

Jam mulai menunjukan pukul 5 sore, sudah 3 jam Olin dan Reiji menunggu Vincent, tapi Vincent belum saja terlihat.

Karena hari mulai gelap Olin dan Reiji memutuskan untuk pulang. Awalnya Olin keras kepala, dia tidak ingin pulang dan tetap menunggu Vincent sampai dia terlihat. Tapi Reiji berhasil membujuk Olin agar dia pulang

***

"Lelah sekali hari ini" Diena merebahkan tubuhnya di sebuah kasur yang sangat empuk. Jendela kamar Di biarkan terbuka, agar udara segar bisa masuk. Hujan deras mulai mengguyur Kota ini.

Diena yang kelelahan ahkirnya tertidur. Tak lama kemudia udara yang awalnya segar, menjadi bau anyir ( bau amis darah ) yang sangat menyengat. Diena terbangun karena bau anyir yang sangat menyengat dan menusuk paru parunya. Diena kesulitan bernafas, dan Diena berusaha membuka pintu kamarnya, tetapi tidak bisa. Pintu tersebut terkunci.

Who Is Next ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang