Bagian 5

32 5 4
                                    

"Siapa dia ?"

Author POV

Reiji sangat terkejut mendapati salah satu gadis yang dia kenal di hadapannya.

"Ka-a-a-mu ?" Ucap Reiji terbata bata.

"Helena, salam kenal" Kata Gadis di depannya, dengan santai dan singkat.

"To the point aja, Kau yang membunuh Vanni ?" Tanya Helena dengan tatapan yang sangat mengerikan.

"Bu-u-u-kan a-ku" Jawab Reiji terbata bata karena takut.

"Lie ?" Tanya Helena yang memastikan jawaban Reiji benar.

"Iyes, i'm not lie" Jawab Reji yang sekarang sudah sedikit tidak takut.

Karena Helena sudah mengetahui jawaban Reiji, Helena pergi meninggalkan Reiji tanpa satu katapun.

"Apakah dia yang berteriak tadi ?" Tanya Reiji kepada dirinya sendiri. "Tapi Suaranya sangat berbeda dengan Helena" Gumam Reiji.

"Ah sudahlah kalau begitu gua harus balik ke temen temen" Reiji berjalan kembali ke tempat teman temannya yang sudah berkumpul kembali di aula.

"Gimana Rei ? Ketemu gak yang teriak siapa ?" Tanya Julius kepada Reiji yang baru saja memasuki ruang Aula.

"Enggak. Tapi gua ketemu sama Helena" Ucap Reiji yang sudah berada di samping Diena.

"Eh ? Helena ? Emangnya dia di pilih ?" Tanya Diena heran.

"Maybe ? I don't know" Jawab Reiji.

"Kita lupakan soal teriakan tadi. Mungkin itu teriakan dari arwah yang tidak tenang. Atau bisa di sebut arwah mahasiswa yang terbunuh" Ucap Julius santai.

"Benar juga. Oh ya btw dimana Olin ? Azareel ? Vincent ? Wenn-. Astaga gua lupa kalau Wenny menghilang secara misterius" Ucap Reiji

"Ah Gila sih gua juga. Terus gimana ini ? Kita akan nelulusuri kasus Wenng besok! Selesai acara ini. Mumpumg setelah acara ini kita libur 2 minggu" Ucap Diena memberi solusi.

***

"Apakah Rencana kita sudah siap ?" Tanya gadis yang misterius kepada seorang lelaki.

"Tentu saja. Kita akan memulainya malam ini" Jawab lelaki tersebut.

"Apakah para Dosen sudah kau bius dan kau kurung ?" Tanya Gadis itu lagi

"Tentu saja. Semua sudah ku persiapkan matang matang" ucap lelaki tersebut dengan senyum jahatnya.

Dua orang misterius merencanakan sesuatu yang mungkin akan menjadi malam petaka bagi mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti acara penghormatan.

***

"Sialan dimana Vincent sih!" kesal Olin yang dari tadi menunggu di depan gerbang kampus.

Kling-notif wa

"Sini Lin buruan! Ke aula, ada yang mau kita bicarain"

Tulisan pesan yang di kirim ke Olin melalui chat WA.

Karena Olin sudah mendapat pesan tersebut. Olin memutuskan untuk pergi ke Aula segera. Sampai di aula

"Nah..ahkirnya dateng nih anak" Ucap Julius menghampiri Olin.

"Paan sih! Dari tadi gua itu nyari Vincent" Jawab Olin kesal.

Who Is Next ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang