What does he really want ?
Author POV
Suasana malam hari menjadi sangat dingin. Langit menjadi sangat mendung, tak terlihat bintang maupun bulan. Hanya awan hitam yang terlihat.
"Woy! Bangun lu!" Seorang gadis berambut hitam meneriaki seorang laki laki berambut ungu yang pingsan dan terikat oleh tali yang sangat erat, Reiji.
Wanita itu lanjut mengguyur Reiji dengan Air yang sangat dingin. Dan membuat Reiji tersadar dari pingsannya itu.
"Ahkirnya bangun juga nih anak" Ucap gadis berambut hitam tersebut.
"Aa-a-pa ya-ng ter-ja-ja-di ?" Ucap Reiji yang masih setengah sadar.
Gadis berambut hitam tersebut menancapkan sebuah pisau di tangan kiri Reiji yang terikat.
"Arggg tangan guaa!" Teriak Reiji kesakitan.
Gadis tersebut hanya senyum kegirangan melihat Reiji yang teriak kesakitan. Dia lanjut menyiramkan alkohol ke luka Reiji.
Teriakan Reiji mulai keras hingga terdengar sampai keluar. Entah teman teman Reiji ada yang mendengar suara teriakannya atau tidak.
"Bagaimana rasanya ? Nikmatkan ?" Tanya gadis itu dengan memberikan senyum liciknya.
"Sialan! Kau Helena!" Teriak Reiji yang mengira bahwa Gadis tersebut adalah Helena, karena gaya dan warna rambutnya yang hitam.
Gadis tersebut tidak berkata apa apa, tetapi dia menyunggingkan senyum licik.
"Woy! Lepasin gua!" Teriak Reiji yang berusaha menahan rasa sakit di tanggannya.
"Jika aku melepaskanmu, apa yang akan kau lakukan ?" Tanya gadis tersebut dengan tatapan yang serius.
"LEPASKAN GUA!" Teriak Reiji tidak peduli dengan pertanyaan gadis tersebut.
plak
Tamparan keras mendarat ke pipi Reiji sebelah kanan.
"JAWAB PERTANYAAN KU!" Ucap gadis tersebut emosi.
Reiji hanya terdiam dan tidak ingin menjawab pertanyaan dari gadis tersebut.
***
Di sisi Olin sebelum menelefon Julius ( di chap 5 )
Olin mencari tempat sembunyi yang bisa membuatnya aman dari kejaran mahkluk mengerikan tersebut. Sekarang Olin sudah berada di sebuah ruangan yang bertuliskan ruangan Medis. Olin bersembunyi di ruangan tersebut. Berharap mahkluk tersebut sudah tidak mengejarnya lagi.
Olin mengambil Handphonenya, di lihatnya baterai hanya tersisa 10%. Olin bergegas menelefon Julius, setelah Julius mengangkat telefon, Olin meminta tolong. Belum sempat menjelaskan. Mahkluk tersebut sudah berada di ruangan medis tersebut dengan membawa sebuah kampak.
Tiba tiba saja Mahkluk tersebut mendekati Olin dan mengangkat kampaknya tepat pada muka Olin. Karena panik, Olin berteriak. Beruntungnya Olin berteriak sebelum sambungan telefon putus. Dengan begitu Olin masih dapat di temukan, walau tidak tau dalam keadaan masih selamat atau tidak.
***
Jam sudah menunjukan pukul 01.00 am. Suasana masih begitu mengerikan. Azareel yang dari tadi tidur di bangku taman, terbangun dengan keadaan yang tidak sadar bahwa terjadi hal buruk yang menimpa teman temannya.
Azareel berdiri, dan berjalan menuju Aula dalam keadaan masih mengantuk. Tanpa sadar seseorang mengikuti Azareel dari belakang.
"AZAREEL!" Teriak seseorang yang berada di belakang Azareel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is Next ?
Mistério / SuspenseHanya dalam waktu singkat mereka semua terbunuh. Siapa ? siapa pelakunya ? Dia ? atau dia ? Dan inilah kisah "Who is next ?"- A Team S2 By : eskrimvannila [END]