◇◇◇
Ah...sial
Canggung
Sangat
4 anak dengan rambut berbeda warna tampak terjebak dalam suatu keheningan
"Baik, aku Urata Wataru, sebaiknya kalian juga memperkenalkan diri"
Urata, ya
Pemuda yang sempat menghilang tanpa kabar selama setahun
Sembari membenarkan letak kacamata bulat itu, matanya sesekali melirik kearah sosok bersurai merah yang menundukkan kepalanya
"Senra" dan tampak Senra kembali menebar aura permusuhan, alasan? Oh tentu saja karena Urata yang tampak mengabaikan Sakata
"Aku Shima, silahkan panggil aku Mashii"
Mereka, minus Urata, menatap kearah Sakata
"Aho No Sakata"
◇◇◇
Brukk
"KAU! SEHARUSNYA AKU MEMUKULMU HINGGA MATI SAAT ITU!" Senra mendorong tubuh Urata, pria bersurai kuning itu hendak melancarkan beberapa pukulan, tapi niat itu dia urungkan kala Shima menahanya
"Shhtt, Urata-San juga pasti punya alasan"
"Terima kasih"
Urata menatap Senra dan Shima
"Terima kasih sudah menjadi Sakata"
"Bisa kita bicara? Ada hal yang penting untuk kalian ketahui"
◇◇◇
"Jadi, kurang lebih begitu, aku dijodohkan, aku mabuk, memperkosa Sakatan, dan pergi dari kehidupannya, selain itu orang tua ku juga menentang keras hubungan sesama jenis"
Urata tampak depresi
"Bagaimana kabar kalian? Kapan kalian akan menikah?" Tanya Urata pada Senra dan Shima yang diam membeku
Senra digerogoti rasa bersalah, menyesal melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu
"Setidaknya jangan berpura pura tidak mengenal Sakata" ucap Senra
"Kalian mungkin bisa memulai dari nol lagi, yaa kau tau, lakukan hal yang pertama kali kau lakukan saat bertemu Sakata" saran Shima
"Entahlah, aku tidak memiliki niat itu"
◇◇◇
Tangisan yang memiliki banyak arti itu terdengar
Semakin lama semakin terdengar menyakitkan
Sosok bersurai merah itu memukul dada kirinya yang terasa sesak
"Sakit"
"Sakit"
"Sakit"
"Sial, kenapa sakit"
Umpatan juga tangisan menjadi satu
Iris merah yang dulunya tampak dingin mulai memperlihat sisi aslinya
Mengambil silet lalu menggoreskan nya pada lengan kanan, darah mulai keluaran
Bersamaan dengan tenangnya hati sisurai merah
◇◇◇
"Ohayou Sakata!!"
"Ohayou Senra!"
2 anak itu saling menyapa ditempat rekaman
Senra menatap Sakata yang menggunakan baju berlengan panjang
"Kau melakukan itu lagi?"
Sakata menunduk, belum sempat ia menjelaskan, pintu dibuka, memperlihatkan Shima juga Urata
"Ganbatte minna!!"
Urata tampak yang paling bersemangat entah karena apa
◇◇◇
Beberapa waktu terlewat, Shima dan Senra izin keluar untuk membeli soda
Meninggalkan Sakata dan Urata yang terjebak dalam suasana canggung
"Nama ku Urata Wataru, yoroshiku"
Sakata yang tengah duduk disoffa menoleh, menatap Urata yang berjongkok dibawah sana
"Ada yang bilang semakin banyak bersedih maka kebahagiaan juga enggan datang lho"
"Jadi, siapa namamu?"
Urata mengulurkan tangannya
"Sakata Akira"
◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•
END
iya cuman ini
Sengaja sampe sini doang, ntar insyallah bikin book dua><♡
Silahkan beri vote☆+koment♡
Tetap beri dukungan walau udah tamatMakasih yang udah baca sampai ini><♡
KAMU SEDANG MEMBACA
just friend? [UraSaka]✔
Teen FictionRasa yang begitu menyakitkan Itu adalah rasa cinta pada seseorang yang seharusnya tidak kau cintai. Ini adalah kisah, kisah tentang hubungan terberat dalam persahabatan.