#11. mari coba dari 0

189 27 9
                                    

◇◇◇

Ah...sial

Canggung

Sangat

4 anak dengan rambut berbeda warna tampak terjebak dalam suatu keheningan

"Baik, aku Urata Wataru, sebaiknya kalian juga memperkenalkan diri"

Urata, ya

Pemuda yang sempat menghilang tanpa kabar selama setahun

Sembari membenarkan letak kacamata bulat itu, matanya sesekali melirik kearah sosok bersurai merah yang menundukkan kepalanya

"Senra" dan tampak Senra kembali menebar aura permusuhan, alasan? Oh tentu saja karena Urata yang tampak mengabaikan Sakata

"Aku Shima, silahkan panggil aku Mashii"

Mereka, minus Urata, menatap kearah Sakata

"Aho No Sakata"

◇◇◇

Brukk

"KAU! SEHARUSNYA AKU MEMUKULMU HINGGA MATI SAAT ITU!" Senra mendorong tubuh Urata, pria bersurai kuning itu hendak melancarkan beberapa pukulan, tapi niat itu dia urungkan kala Shima menahanya

"Shhtt, Urata-San juga pasti punya alasan"

"Terima kasih"

Urata menatap Senra dan Shima

"Terima kasih sudah menjadi Sakata"

"Bisa kita bicara? Ada hal yang penting untuk kalian ketahui"

◇◇◇

"Jadi, kurang lebih begitu, aku dijodohkan, aku mabuk, memperkosa Sakatan, dan pergi dari kehidupannya, selain itu orang tua ku juga menentang keras hubungan sesama jenis"

Urata tampak depresi

"Bagaimana kabar kalian? Kapan kalian akan menikah?" Tanya Urata pada Senra dan Shima yang diam membeku

Senra digerogoti rasa bersalah, menyesal melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu

"Setidaknya jangan berpura pura tidak mengenal Sakata" ucap Senra

"Kalian mungkin bisa memulai dari nol lagi, yaa kau tau, lakukan hal yang pertama kali kau lakukan saat bertemu Sakata" saran Shima

"Entahlah, aku tidak memiliki niat itu"

◇◇◇

Tangisan yang memiliki banyak arti itu terdengar

Semakin lama semakin terdengar menyakitkan

Sosok bersurai merah itu memukul dada kirinya yang terasa sesak

"Sakit"

"Sakit"

"Sakit"

"Sial, kenapa sakit"

Umpatan juga tangisan menjadi satu

Iris merah yang dulunya tampak dingin mulai memperlihat sisi aslinya

Mengambil silet lalu menggoreskan nya pada lengan kanan, darah mulai keluaran

Bersamaan dengan tenangnya hati sisurai merah

◇◇◇

"Ohayou Sakata!!"

"Ohayou Senra!"

2 anak itu saling menyapa ditempat rekaman

Senra menatap Sakata yang menggunakan baju berlengan panjang

"Kau melakukan itu lagi?"

Sakata menunduk, belum sempat ia menjelaskan, pintu dibuka, memperlihatkan Shima juga Urata

"Ganbatte minna!!"

Urata tampak yang paling bersemangat entah karena apa

◇◇◇

Beberapa waktu terlewat, Shima dan Senra izin keluar untuk membeli soda

Meninggalkan Sakata dan Urata yang terjebak dalam suasana canggung

"Nama ku Urata Wataru, yoroshiku"

Sakata yang tengah duduk disoffa menoleh, menatap Urata yang berjongkok dibawah sana

"Ada yang bilang semakin banyak bersedih maka kebahagiaan juga enggan datang lho"

"Jadi, siapa namamu?"

Urata mengulurkan tangannya

"Sakata Akira"

◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•◇•

END

iya cuman ini

Sengaja sampe sini doang, ntar insyallah bikin book dua><♡
Silahkan beri vote☆+koment♡
Tetap beri dukungan walau udah tamat

Makasih yang udah baca sampai ini><♡

just friend? [UraSaka]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang