#1. jarak

231 28 3
                                    

"Ohayou!!!" Jeritan terdengar, detik berikutnya sosok bersurai coklat hampir saja jatuh kala seseorang bersurai merah menerjang dan memeluknya dari belakang

"Ohayou mo!"

"Uratan tau gak? Aku dapet nilai 42 dalam ujian matematika kemarin lho humph" sisurai merah a.k.a Sakata menggembungkan pipi nya kesal

"Ya belajae dong aho"

Urata kemudian melepas paksa lengan Sakata yang menggantung dilehernya, lalu menggenggam tangan itu, berniat mengantar Sakata pada kelas nya

Singkat saja

Urata adalah sang senpai dan Sakata si kouhai

"Tapi aku kesal lhoo!"

"Nanti aku ajarin, tapi belajarnya nanti yang serius yaa!!" Urata mencubit pelan hidung Sakata

"Ahh, itu Senra, aku pergi dulu ya Uratan!!"

Eh??

Kenapa??

Biasanya sisurai itu selalu minta diantarin ke kelas nya, tapi kenapa hari ini enggak? Dan juga surai kuning yang dipanggil Sakata tadi itu pacarnya Shima

◇◇◇

"Senra~ rasanya sakit lho" saat mereka didalam kelas yang kebetulan masih sepi, sisurai merah memegang dada kirinya

Sesak

Rasanya sesak

"Jauhin Urata, demi kebaikan kau sendiri, dan demi kebaikan Urata sendiri" tidak, bukannya Senra tidak suka interaksi Urata dan Sakata

Hanya saja dia tidak kuat ketika melihat sahabatnya itu menangis setiap malam karna cinta yang bertepuk sebelah tangan

"Tapi aku gabisa, aku emang udah buat jarak dengan Uratan, tapi--"

Iris merah itu berair

Lalu buliran air perlahan turun

Ayolah

Sejak kapan Sakata jadi cengeng begini?

"Coba buat jarak, hindari Wataru-Senpai sebisa mungkin"

Senra memberi saran, lalu menepuk bahu Sakata agar tangis anak itu berkurang

◇◇◇

Walau jam sudah memasuki jam istirahat, jam yang ditunggu hampir semua orang, dimana setiap murid bisa meredakan kepalanya yang terasa sakit akibat sulitnya pelajaran

Tapi dikelas 12 MIPA 2

"Urata-San ikut kekantin gak?" Tanya Shima pada Urata

"Enggak, aku mau ke kelas Sakata"

◇◇◇

"Ah! Halo Wataru-Senpai!" Sapa Wolpis yang tengah main pesawat kertas bareng Isubokuro dan Sou

"Wataru-Senpai cari Sakata-San kan?" Tanya Isubokuro

"Kalo iya, tadi Sakata-San ke perpustakaan bareng Senra-San, Ama-Chan dan Mafu-San" sahut Sou

"Ahh...gitu ya, Arigatou nee"

◇◇◇

"Sakatan!" Panggil Urata pelan pada Sakata yang ada dipojok ruangan, disamping Sakata ada Senra, lalu didepan mereka ada Amatsuki dan Mafu

"Husttt! Uratan gaboleh ribut" balas Sakata lebih pelan

Urata melangkah masuk, mendekati tempat dimana Sakata duduk

"Gomenne gomenne, kau udah makan belum? Kalo belum buruan, tar masuk angin" Urata mengelus pelan sisurai Merah

"Bentar lagi deh, aku lagi diajarin Senra, Mafu sama Ama-Chan tentang soal matematika"

◇◇◇

Urata tau itu, Urata tau apa yang terjadi, Urata tau kenapa

Tapi...

Tapi kenapa dia bahkan tak bisa jujur?

"Sial" umpat Urata

"Gomenne Sakatan"

♤♤♤

◇◇◇

TBC

Holaaa Exx bawa book baru:>

Bukannya up cerita drama

Jadi cerita ini terinspirasi dari twitter dimana Urata bilang

"Terima kasih Sakata-Chan, aku juga menantikan milikkmu"

Twitter kemaren lho:> (1 mei)

Saa

Silahkan suport book ini jika kalian suka:D

just friend? [UraSaka]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang