◇◇◇
Urata tau Sakata seperti membuka jarak dengan dirinya, dia juga tau mengapa, dia bahkan mengetahui perasaan sahabat nya itu
Dan Urata tetap tak bisa mengelak jika ditanya tentang perasaan nya juga
Nyatanya mulut berkata tidak tapi hati berkata "Ya"
◇◇◇
Waktu sudah menunjukan jam 14.23
Murid kelas 10, 11 dan 12 seharusnya sudah pulang
Tapi pengecualian untuk beberapa hari kedepan, menjelang kelas 12 akan lulus tentu saja diadakan jam tambahan
Urata yang biasanya mengantar Sakata ke apartemen juga sepertinya tak bisa
"Are? Sakatan dimana?" Tanya Urata pada seseorang yang baru keluar dari kelas Sakata
"Sakata-San? Dia sudah pulang duluan dengan Mafu-San, Amatsuki-San juga Senra-San" balas siswa itu
"Anda Wataru-Senpai kan? Sakata bilang kalo ada senior cebol berambut coklat berbelah tengah yang nyari dia bilang aja kalo dia punya tugas kelompok dirumah Senra"
"Souka...arigatou--Reol San"
◇◇◇
CEBOL!? apa apaan dirinya itu
Kesal? Enggak
Senang? IyaKenapa?
Jangan tanya Urata mengapa, karna sejujurnya dia juga bingung ada apa dengan dirinya juga perasaan nya ituMenatap keluar jendela, selepas dia dari kelas sisurai meeah itu cuaca berubah mendung, cepat sekali
Jdarrrr!!!
"UWOOO!!"
Petir dan teriakan kaget berbunyi bersamaan, termasuk Urata sekalipun
Lalu berikutnya butiran air turun dari langit
Perlahan semakin deras
Suasana berubah dingin karna atmosfer yang naik
Urata menggosokan telapak tangannya, pikirannya teralihkan pada Sakata, apa anak itu sudah sampai dirumah dengan selamat?
◇◇◇
Dilain tempat pula 4 orang anak dengan warna rambut berbeda tampak bermain diantara hujan, salah satu disana ada Sakata yang tampak kedinginan juga senang
Sekitar 10 menit berlalu dan hujan masih deras
"Sakata-San! Ayo pulang! Kau tampak kedinginan lho!" Senra menarik tangan kiri Sakata, dan Mafu menarik tangan kanan Sakata, lalu Amatsuki yang mendorong punggung Sakata agar berteduh dihalte dekat sana
"AHH TAPI AKU MASIH MAIN!"
Walau sebenarnya Sakata merasa dingin, tapi dia tak mungkin melewatkan kesempatan ini, Urata selalu melarangnya dengan alasan sakit, demam, pusing, badan panas tinggi
Sakata kadang lelah mendengarnya, tapi dia tetap tidak ingin Urata berhenti mengoceh
Dia...suka itu
"Hachuu" Sakata bersin, hidung dan matanya mulai merah
Diwaktu bersamaan bus pun datang
"Sakata! Jangan pingsan dulu!" Amatsuki menggoyang bahu Sakata kuat
"AKU BAIK BAIK AJA KOK" ucap Sakata setengah teriak
Mereka masuk kedalam bus dalam keadaan sedikit basah
Didalam bus Amatsuki mengeluarkan jaket serta baju ganti yang senantiasa dia bawa
Mafu dan Senra juga mengeluarkan baju sekolah yang tadi dia lepas ketika main hujan hujanan, yang berarti dia menggunakan baju 2 lapis
"Ahh...baju punyaku tinggal" keluh Sakata setengah sadar
"Pakai jaket ku dulu, keadaan kau kek nya gak terlalu baik" Amatsuki melempar baju miliknya
Kebetulan bus sepi hanya mereka dan 2 orang yang sepertinya pasangan
"Uhh, kenapa malah tambah dingin" lirih Sakata, dapat didengar oleh Senra, Mafu dan Amatsuki
Senra memegang dahi Sakata
"SAKATA KAU DEMAM" Senra setengah berteriak
"A-aku ba--"
Dan detik itu juga Sakata tak sadarkan diri
//readers ada yang mau nolongin:D??//
◇◇◇
TBC
Arigathanks buat yang dah baca smpe sini
Kalo jelek ya maap:(
Tapi kalo kalian suka silahkan vote dan koment><
KAMU SEDANG MEMBACA
just friend? [UraSaka]✔
Teen FictionRasa yang begitu menyakitkan Itu adalah rasa cinta pada seseorang yang seharusnya tidak kau cintai. Ini adalah kisah, kisah tentang hubungan terberat dalam persahabatan.