22. Night Drive with The Bros

47.7K 8K 4.1K
                                    

hai?

hai?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

Akmal menghembuskan napas kencang.

Ia masih mengenakan kaos strip dan jaket denim sambil memeluk guling dan memikirkan hal nggak penting ketika Kemal membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.


"Dari mana?" Todong Akmal langsung.

"Habis nganterin Bunda belanja bulanan."

"Kenapa nggak ngajak?"

"Ya lu kan lagi cabut barusan."

"Kenapa nggak nungguin?"

"Lah–" Kemal diam sejenak seraya memerhatikan wajah kakak kembarnya itu. "Kenapa lu? Ditolak?"

"Ditampar."

"Lah lu ngapain emang sampe ditampar? Wah, nggak bener nih lo pasti–BUNDAAAA!"

"ISTIGHFAR!" Teriak Akmal lantang. "Kamu lamun manggil Bunda da nggak akan aku yang dicarek enggak. Ada juga kamu yang dicarek."

(*lamun = kalau, dicarek = dimarahin)

"Kenapa? Kan gue nggak ngapa-ngapain."

"Tadi soalnya yang nampar urang mantan maneh, Han."

"Hah? Siapa?"

"Nggak apal urang siapa namanya da siga jelema gelo atuh nggak kenalan nggak apa langsung nampar."

(*siga jelema gelo = kayak orang gila)


"Sakit nggak?"

"Basa-basi kamu teh? Ya sakit lah anjir sakitnya sampe ke ulu hati. Aw, sakit banget..."

"Alah lebay, ditampar gitu doang."

"Ku aing tempeleng maneh dieu! Cobaan nyeri teu! Kadieu buru!"

"BUNDAAAAA!"

"Terus weh siah ngageroan Bunda, balik tara tapi hayoh weh ngarudetkeun indung."

"Hah anjir gue udah roaming lagi udah lama nggak denger bahasa Sunda. Nggak ngerti gue."

"Hahhhh rudet aing. Neangan bandrek, yuk."

"Bandrek di mana anjir tiba-tiba pengen bandrek aneh banget."

"Di cisangkuy, hayu. Kamu yang nyetir nanti aku yang nunjukin jalan sok."

"Sok. Tapi kamu yang izin sama Bunda, ya."

"Iya sok. Tapi kamu yang izin sama Bapak."

"Jangan atuh, takut dimarahin keluar malem-malem."

"Siga nu tara wae siah."

"Ini kan di rumah bukan di kosan. Beda dong."

"Hhh. Ya udah!"


Keduanya bergegas keluar kamar, saling mendorong untuk meminta izin pada orang tua di anak tangga. Usia boleh di atas 20, tapi kalau masalah izin pergi malam-malam jelas masih takut dong.


HIMPUNAN VOL.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang