10. Off They Go

86.7K 14.2K 7.6K
                                    

Setelah perjalanan panjang mengumpulkan dana dari pihak dekanat dan menjalankan program dana usaha, akhirnya hari ini tiba juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah perjalanan panjang mengumpulkan dana dari pihak dekanat dan menjalankan program dana usaha, akhirnya hari ini tiba juga.

Akmal sudah mandi dan berganti baju, kini ia berleha-leha diatas kasurnya setelah kembali mengecek barang bawaan yang akan digunakannya sampai satu minggu ke depan. Sebenarnya Akmal tidak melakukan packing sendiri, ia hanya mengeluarkan beberapa pakaian yang sekiranya memang akan benar-benar dipakai, kemudian ia mengalihkan tugas pada Bunda untuk merapihkannya ke dalam koper.


"Mas, siap-siap. Sepuluh menit lagi kita berangkat, takut kamu kepancal bis kalo telat." Bunda masuk ke kamar untuk memberitahu Akmal.

"Siap Buuun!" jawab Akmal bersemangat. Ia kemudian menggenggam ponsel untuk menelpon orang yang akan berangkat bersamanya.


"Udah siap belum? Ini sepuluh menit lagi mau berangkat," ujar Akmal langsung setelah telpon di angkat.

"Udah. Lo dianter siapa?"

"Bapak sama Bunda."

"Serumah banget yang nganter??"

"Ngga. Si Bibi ngga ikut nganter."


Adalah Renjani yang akan Akmal jemput sebelum menuju terminal bis. Akmal memang sengaja menawari Renjani untuk berangkat bersama--dalam arti, Akmal akan menjemput Renjani terlebih dahulu sebelum menuju terminal untuk selanjutnya berangkat ke bandara.

Awalnya, Renjani bersikeras untuk berangkat sendiri saja menggunakan transportasi online, karena ia pun tidak ada yang bisa mengantar dari rumah. Akmal juga tadinya hanya iya iya saja, tapi begitu cerita pada Bunda, malah Bunda yang panik.

Bunda bilang, "ngga baik anak perempuan keluar subuh-subuh naik transportasi umum sendirian. Bahaya, ajak bareng aja, nanti kita jemput dulu di rumahnya."


Sekarang pukul setengah empat pagi, Bapak yang baru selesai melaksanakan shalat tahajud langsung meneriaki Akmal dari lantai bawah. Menyuruh anak laki-lakinya itu untuk segera turun.

"Rumah temen kamu dimana?" tanya Bapak.

"Kiara Condong, Pak."

"Oh, deket atuh itu mah dari sini."

"Iya tapi jalan masuk ke rumahnya rada jauh, Pak. Nanti lah sama Ecan ditunjukin jalannya."

"Kamu tau persis rumahnya dimana?"

"Tau, dulu pernah kerja kelompok di rumahnya."


"Eh, Mas, Mas Marki berangkat darimana?" tanya Bunda sambil mengepak bekal untuk Akmal makan dijalan.

Bunda selalu menyebut nama Mark dengan menambahkan akhiran-i di belakang namanya. Aneh katanya menyebut nama Mark, seperti bukan orang Indonesia saja.

"Dia dari kosan, Bun. Dari kemarin padahal udah Ecan ajakin buat nginep aja di rumah, tapi katanya dia ada yang diurusin dulu."

"Terus berangkat sama siapa dia? Sendiri?"

HIMPUNAN VOL.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang