♡♡♡
Jeongwoo keluar dari kamarnya dengan penampilan rapinya. Ia menuruni tangga dengan cepat dan melewati bundanya yang sibuk dengan handphonenya begitu saja.
Bahkan ketika suara motor yang dikendarai Jeongwoo perlahan menjauh dari halaman rumah tak mampu mengalihkan fokus miss Rosè dari kesibukannya.
Dengan tatapan datarnya, Jeongwoo melajukan sepeda motornya dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan kota di weekend pagi.
Ketika sampai di tempat tujuan, Jeongwoo segera melepas helm dan turun dari motornya lalu setelahnya ia mengetuk pintu rumah yang jadi tujuannya.
"Ngapa lu ke sini pagi-pagi buta?" Doyoung membuka pintu dengan wajah yang terlihat masih mengantuk.
"Pagi-pagi buta apanya, jam 6 bukan lagi pagi buta. Lu kali yang buta, kak Doy." Cibir Jeongwoo yang masuk begitu saja ke dalam rumah, membuat Doyoung berdecak sebal.
"Udah ngatain, mana masuk seenaknya. Gue tendang juga ini anak." Kesal batin Doyoung.
Doyoung menyusul Jeongwoo setelah menutup pintu, "lu belum jawab pertanyaan gue, Woo."
"Gue mau belajar sama kak Junkyu. Sekarang kak Junkyunya mana?" Tanya Jeongwoo sembari menatap sekeliling.
Sebelumnya Junkyu memberitahu Jeongwoo untuk belajar di rumahnya saja dan tentu saja dengan senang hati Jeongwoo mengiyakan apa yang diberitahukan Junkyu. Saking senangnya, ia sampai pergi pagi ke rumah Junkyu. Padahal biasanya Jeongwoo masih tertidur pulas di atas kasur empuknya.
"Kak Junkyu masih tidur, lu datengnya kepagian. Lu. Jangan. Ganggu. Kak. Junkyu." Ucap Doyoung dengan menekankan setiap kata terakhirnya sembari memasuki kamarnya. Ia akan melanjutkan acara weekend nya yang sempat tertunda. Tidur all the time.
Mengabaikan ucapan Doyoung, Jeongwoo segera melangkahkan kakinya menuju kamar Junkyu.
Jeongwoo memasuki kamar Junkyu yang tidak dikunci. Ketika di dalam kamar Junkyu, terlihat banyak buku yang bertebaran di lantai, "kayaknya kak Junkyu habis ngerjain tugas." Duga Jeongwoo sembari merapikan buku-buku Junkyu.
Setelah selesai merapikan buku Junkyu, Jeongwoo menghampiri pemuda yang tengah terlelap di atas kasur empuknya itu.
Hanya satu kata yang terlintas di benak Jeongwoo saat melihat Junkyu yang tengah terlelap, "manis."
Junkyu benar-benar terlihat sangat manis di mata Jeongwoo, meski sekarang wajah manisnya dihias dengan rambutnya yang berantakan.
Dielusnya rambut Junkyu lembut membuat Junkyu mengerang pelan dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Tidur aja gemesin banget. Duh jadi mau cium."
♡♡♡
Junkyu tersenyum saat melihat nilai ulangan Matematika Jeongwoo yang meningkat. Padahal saat hari pertama, Junkyu kira Jeongwoo tidak memperhatikan penjelasannya.
"Kak Junkyu." Panggil Jeongwoo.
Junkyu menolehkan kepalanya ke samping, menatap Jeongwoo dengan kening yang berkerut seakan bertanya kenapa?
"Jangan senyum-senyum, hati aku rasanya mau meledak. Duh." Ujar Jeongwoo sembari mengelus dadanya sedangkan Junkyu hanya memberikan tatapan datar pada Jeongwoo.
"Kamu sulit dipelajaran apa aja?" Tanya Junkyu dengan kepalanya yang memiring ke samping.
Jeongwoo mengedipkan matanya, tidak tahukah Junkyu, bahwa sikapnya itu membuat Jeongwoo gemas pada guru lesnya itu.
"Aku sulit di pelajaran menangin hati kak Junkyu. Kakak mau ajarin?" Jeongwoo memeluk pinggang Junkyu serta mengapit badan Junkyu dengan kakinya, membuat keduanya saling berhadapan.
"Mana ada pelajaran yang gitu. Yang bener, Jongu." Jawab Junkyu tanpa menatap Jeongwoo.
"Jongu katanya, gemes banget!" Batin Jeongwoo berteriak gemas.
"Ciee sekarang udah ada panggilan sayang sama aku. Jongu nih ciee." Goda Jeongwoo sembari jemarinya yang menusuk-nusuk pipi chubby Junkyu.
"Bukan panggilan sayang, tapi biar nggak ribet. Jeongwoo kepanjangan." Ujar Junkyu dingin. Tangannya menepis jemari Jeongwoo yang langsung digenggam oleh Jeongwoo.
Kekehan keluar dari bibir Jeongwoo, pemuda itu mendekatkan genggaman tangannya yang menggenggam tangan Junkyu ke bibirnya. Dikecupnya punggung tangan Junkyu, "Jongu bagus kok, aku suka. Panggil aku gitu terus ya, kak." Setelah mengecup punggung tangan Junkyu, kini Jeongwoo menempelkan punggung tangan Junkyu di pipinya sembari terpejam.
Untuk sesaat Junkyu menatap Jeongwoo yang sekarang-entah kenapa-terlihat sangat membutuhkan kasih sayang. Secara perlahan tangan Junkyu yang bebas terangkat dan mengelus surai Jeongwoo lembut.
Saat Jeongwoo membuka matanya, ia menangkap pemandangan indah di hadapannya. Junkyu yang tersenyum dan juga tatapannya yang hangat tengah mengelus rambutnya.
Andai Jeongwoo bisa memberhentikan waktu, pasti saat ini ia sudah memberhentikan waktunya. Jeongwoo sangat ingin berlama-lama menikmati momentnya bersama Junkyu.
"Ekhem.. kalian lagi belajar atau pacaran sebenernya?" Doyoung tiba-tiba memasuki kamar Junkyu, niat hati ingin memberikan cemilan malah dia yang mendapat cemilan tak sedap dipandang.
Junkyu segera menjauhkan tubuhnya dari Jeongwoo dan Jeongwoo hanya menatap malas pada Doyoung. Ganggu waktu bahagia aja.
"Ah itu..." ucap Junkyu kaku, ia mengambil buku fisika Jeongwoo dengan cepat, "i-ini kakak lagi nyiapin materi buat Jeongwoo belajar hehe." Lanjutnya sembari membuka-buka buku Jeongwoo.
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnetic | JeongKyu
Fanfiction[On Going] "Jeongwoo, cita-cita kamu apa?" "Cita-cita aku milikin kak Junkyu." bxb