Flashback setelah kepergian gabriel.
Suasana ramainya hiruk pikuk perkotaan membuat telinga sanggrada terasa sangat sakit. Hutan tak seramai ini dan dia hanyalah seorang bocah berusia 17 tahun yang mencari ibunya. Tak sendiri, dia bersama kedua kembaran nya.
"Hah...kemana lagi kita harus mencari bunda?"
"Entahlah, indra penciumanku tak cukup peka untuk menemukannya."
Sanggrada melirik kearah minjiro yang berdiri disebelahnya.
"Apa? Aku tidak bisa melacak aromanya."
Ketiganya terus berjalan menuju kearah pusat kota namun susah sekali untuk mencegah minjiro berbuat aneh-aneh selama berada di kota. Adik vampirnya itu sangat keras kepala.
"Jangan membuat manusia takut dengan tatapan mu itu bodoh."
Yang diingatkan hanya menunjukan cengiran khasnya lalu berlari menuju kearah sebuah apartemen.
"Aku mencium aroma bunda!"
Dan benar saja, setelahnya mereka menemukan sang bunda berdiri didepan pintu dengan wajah yang sangat terkejut. Dia menarik ketiga putranya lalu mengunci pintu dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
. sempiternal - sanwoo//woosan ; end
أدب الهواة- Born as a descendant of wolves and demons. become the leader of his nation. and love his mate with all his soul. Sebuah awal kelahiran dari ketiga lambang perdamaian daepectiva. writer : sanggrada