. bab xx : night ( m )

1K 72 0
                                    

Keadaan kembali seperti semula. Yang berbeda hanyalah tidak ada teriakan melengking wooyanagra saat membangunkan sanggrada.

Alpha itu masih tertidur lemah diatas ranjang kamar. Entah kenapa regenerasi yang biasany tergolong cepat menjadi cukup melambat.

Cklek!

"Wooya, bunda boleh masuk?"

Omega yang lebih muda mengangguk dan berdiri untuk memberikan tempat bagi sang mertua untuk duduk di sebelah ranjang.

"Grada sudah membaik?"

"Sudah lebih baik daripada semalam bunda."

Gabriel mengangguk lalu tersenyum, mengusap tangan sang putra tengah dengan pelan.

"Bangunlah nak, kau tidak lelah tertidur seperti ini? Dimana putraku yang sering mengacau disiang hari?"

Tidak ada yang bisa menahan kesedihan gabriel saat ini. Bahkan wooyanagra sendiri tidak mengerti. Kenapa sanggrada menjadi selemah ini.

Yusangga dan minjiro bergiliran datang untuk menjenguk sanggrada. Wajah minjiro nampak tak bersahabat sekarang.

"Jiro kau boleh marah padaku..."

Omega yang berstatus istri dari sanggrada itu mengusap tangan minjiro. Namun beta itu tetap terdiam dan membuang muka.

Yusangga menepuk pelan bahu minjiro dan beta itu mulai menangis.

"Mau sampai kapan kalian menangisiku?"

Ketiganya menoleh dan menemukan sanggrada sudah membuka matanya.

"Lihat, wajah kalian sangat panik.."

Bruk!

"Sayang badanku masih lemas jangan memelukku terlalu erat atau akan pingsan lagi"

Sanggrada terkekeh lalu mengusap punggung istrinya. Aish omega satu ini memang sangat cengeng.

"Aishh makanlah dengan benar!"

Sanggrada kembali menyuapkan daging dengan malas-malasan. Istrinya sangat bawel sejak dia sadar.

"Aku sudah makan satu porsi sayang, kamu mau memintaku makan berapa banyak?"

Omega itu mempoutkan bibirnya, kalau saja tidak ada anak kembarnya mungkin bibir itu sudah menjadi sasaran kecupan sayang dari sanggrada.

"Pokoknya habiskan yang itu dulu."

Sanggrada mengalah dan menuruti apa yang istrinya minta. Memakan dua porsi menu malam ini cukup membuatnya mual.

Sekarang sanggrada duduk bersandar pada headboard dan memangku putra kecilnya. Sedangkan sang istri sedang membuat susu untuk si kembar bersama deepshika.

"Ddadaa~"

Kalingga menepuk-nepuk pelan pipi sanggrada yang sedang memejamkan matanya. Berniat jahil kepada sang putra, sanggrada tidak kunjung membuka matanya.

"Dda...hu-"

Sanggrada menutup pelan mulut putranya lalu membuka mata.

"Jangan menangis pangeran kecil, kau mau daddymu ini kena lemparan botol dot lagi?"

Kalingga seketika tertawa dan menjatuhkan dirinya kepelukan sanggrada. Bayi berusia 1 tahun itu sangat menggemaskan.

. warn : ratednya bakal naik dikit jadi kalo gasuka harap di skip.

Si kembar sudah tidur dan dipindahkan kekamar sebelah. Sanggrada masih terduduk diatas ranjang menunggu sang istri yang sedang membersihkan diri.

"Alpha."

Sanggrada menoleh dan menatap istrinya yang berdiri didepan lemari. Badannya hanya tertutupi bathrobe putih polos dengan rambut berwarna violetnya yang masih basah.

Sanggrada beranjak lalu memeluk wooyanagra dari belakang. Menghirup feromon manis milik sang omega adalah satu hal yang sangat sanggrada suka.

"A-alpha aku mau berganti pakaian...lepaskan dulu pelukanmu."

Bukannya melepas pelukan, sanggrada justru mengeratkan pelukannya dan mulai mengecupi tengkuk wooyangra.

Wooyanagra menggigit bibirnya menahan suara aneh keluar dari mulutnya dan membuat beberapa pelayan di depan ruangan akan merasa terganggu.

"Jangan ditahan sayang."

Sanggrada menarik pelan bathrobe itu turun lalu mengecup bahu istrinya sebelum meninggalkan bekas kemerahan disana.

"Tidak merindukanku?"

"Kau belum mandi alpha... Mandilah terlebih dahulu."

Sanggrada terdiam, sejak kapan dia belum mandi?

Sanggrada selesai dengan acara mandinya dan melihat kearah ranjang. Sebenarnya hanya ada wooyanagra disana tapi penciumannya mendeteksi adanya aroma mawar yang cukup menusuk indranya.

Sanggrada melirik kearah lilin yang ada diatas nakas. Aromanya pasti dari situ.

"Kemari alpha."

Sanggrada mendudukkan dirinya dipinggir ranjang dan omega manis itu mendudukkan dirinya diatas pangkuan sanggrada.

"Jadi maksudmu memintaku mandi agar kamu bisa bersiap-siap kitten?"

Yang ditanya hanya memainkan jarinya diatas dada sang alpha.

"Berhenti menggodaku sayang."

Sanggrada mengukung wooyanagra dibawahnya tapi omega itu hanya menaikan alisnya dan mengalungkan kedua tangannya pada leher sanggrada.

"Aku tidak menggodamu. Kamu saja yang terlalu mudah bereaksi"

"Nghhh a-alpha.."

Omega manis itu hanya pasrah, dia bahkan tidak bisa melawan. Tangannya digenggam erat oleh sanggrada disamping kepala sedangkan alpha itu masih sibuk mengecupi lehernya.

"A-ahh! pelan-pelan bodoh."

Sanggrada terkekeh melihat istrinya. Wooyanagra itu jarang sekali mengumpat. Maka dari itu sanggrada sangat suka menjaili istrinya seperti sekarang.

"Kamu tau sendiri aku tidak suka bermain lembut sayang."

Sanggrada mengecup kening omega itu pelan sebelum memasang senyum menawan.

"Setidaknya lakukan dengan pe- akhh ahhh alphahhh."

Dan ya, kalian tau apa yang terjadi setelahnya.

. sempiternal - sanwoo//woosan ; endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang