prolog

46 14 30
                                    

Di sebuah jalan, di musim hujan ini, seorang perempuan dengan rambut diikat kiri dan kanan sedang berjalan menuju sebuah bangunan untuk berteduh.

Yap, terlihat Putri sedang kehujanan dan kini pakaian yang ia kenakan basah kuyup.

Ia terlihat gelisah. Hp yang ia pegang tidak mau menyala. Mungkin karena terkena air hujan.

Berjam-jam ia menunggu namun hujan belum juga berhenti. Bahkan semakin lebat.

"Ya ampun, hujannya deras banget. Gimana caranya aku pulang.
Ya Tuhan, datangkanlah langit untukku. Aku menginginkannya."

Beberapa saat kemudian, dari kejauhan terdengar suara motor yang berjalan menuju arah Putri.

Seseorang yang mengendarai motor itu terlihat memakai celana jeans dan kaos putih polos dengan jaket hitam diluarnya.

Semakin mendekat. Namun seseorang itu tidak berhenti di depan Putri. Ia hanya lewat dengan sangat laju sehingga membuat air di jalanan menyiprat ke arah Putri.

"Hey, jangan kabur lo! Tanggung jawab. Baju gue basah nih." teriak Putri.

Seseorang itu seketika berhenti dan membalikkan arah motornya.

"Punya masalah apa lo?" seseorang itu membuka helm yang dipakai.

Putri terkejud melihat orang itu. "Lo kan Langit anak band yang terkenal itu!"

"Oh, lo kenal gue? Mau apa lo berhentiin gue?! Mau minta foto? Tanda tangan? Sorry gue lagi sibuk".

"Idih geer banget. Tadi gue marah-marah ke lo, karena gara-gara motor lo, baju gue jadi basah gini".

"Dari tadi juga udah basah kan? Alasan aja lo. Udah ah, gue gaada waktu ngomong sama cewe kayak lo!"

"Idih songong banget! Awas aja kalo ketemu di sekolah." Geram Putri.

Cowok songong itu cuek saja.

"Eh, sini nggak?! Anterin gue pulang, pliss. Nggak kasian apa sama gue?" rengek Putri.

Baru kali ini dia berani marah-marah ke orang yang belum kenal minimal akrab. Atau ada sesuatu dengan Putri? Hmm..

"Apaan sih, manja banget. Siapa lo?" bantah Langit.
"Oh gitu yaa. Awas aja kalo lo gamau nganterin gue balik ke rumah, gue bakal laporin lo ke nyokap lo!" ancam Putri.
"Hah? Emang lo kenal orang tua gue?" tanya Langit.
"Kenal lah. Nyokap lo itu sahabat nyokap gue." Putri ngasih tau.

Langit terlihat mikir. "Oke oke deh, buruan naik. Awas aja lo nyusahin gue lagi."

Putri naik ke motor Langit, tepat di belakang Langit, ia duduk.

Seketika hening. Tak terlihat Langit melaju jalan.

"Nungguin apa lagi?" Putri bingung.
"Lo belum ngasih tau alamat rumah lo, bego!" marah Langit.

"Oh iya, santai aja kali. Yaudah lurus aja. Ntar gue arahin belokannya." jelas Putri.

Sebuah motor yang dikendarai mereka pun melaju. Karena hujan masih mengguyur, Putri terpaksa harus masuk ke dalam jas hujannya Langit. Yang artinya Putri sangat dekat dengan badannya Langit. Jika terpental karena ada batu pun, ia akan jatuh mengenai badan Langit.

Bau badannya yang harum membuat jantung Putri seketika berdetak makin kencang. Putri bingung mau gimana lagi. Ga mungkin kan Putri gitu aja langsung suka sama langit?!

Tiba sampai di rumah..
Putri turun dan langsung masuk ke rumahnya. Di kamar dia seperti sedang salah tingkah.
"Eh, apaan sih Putri. Jangan sampai, jangan sampai. Dia kan banyak yang suka. Yang ada ntar gue di bully cewe-cewe yang deketin dia. Nggak."

Bersambung...

Support terus dan selalu baca tiap update nya, ya!Love, ronsky___♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Support terus dan selalu baca tiap update nya, ya!
Love, ronsky___♥️

Putri LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang