2. sekolah baru

34 11 43
                                    

"Baik. Selamat pagi teman-teman! Perkenalkan nama aku Putri Ayu Mentari, biasa dipanggil Putri."
Putri

Hari pertama Putri masuk ke sekolah baru. Terlihat banyak orang menyambutnya dengan ramah. Mereka melihat Putri yang sedang berjalan mencari-cari ruangan kelas yang hendak ia singggahi.

Saat sedang berjalan menuju ruangan yang dicari, ia tak sengaja menabrak seseorang yang terlihat seperti tak asing lagi baginya.

Dia merasa bahwa mereka pernah bertemu sebelumnya. Bahkan mereka sangat dekat. Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Tanpa respon apapun dari seseorang yang sedang ada di hadapannya itu. Ia seketika terjatuh, ia pingsan dan tak sadarkan diri hampir setengah jam di UKS.

Orang yang Putri temui tadi ialah Elisa. Ya benar. Elisa, orang yang pernah menjadi sahabat Putri.

Melihat kejadian tadi, lantas Elisa sangat terkejud. Kemudian ia lari menuju toilet. Disana ia terus bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. Apa benar orang yang dia temui tadi adalah Putri? Lalu bagaimana caranya Putri bisa ada di sekolah ini?

"Nggak! Ini nggak bisa dibiarin. Kalau memang benar, orang tadi adalah Putri."
Dia tak ingin orang-orang, terutama teman-teman terdekatnya tau hal tersebut. Ia merasa malu dengan kenyataan buruk itu.

Di ruang UKS, Putri terbangun. Ia nampak berbaring di atas kasur kecil yang ada di UKS. Dengan mata yang masih merem melek, ia membangunkan badannya, dan ia duduk di kasur itu.

"Ini dimana? Apa aku di UKS? Tapi siapa yang membawa ku disini?" Putri bertanya-tanya dalam hatinya.

Tak lama setelah itu, datang seorang laki-laki berbadan tinggi, boleh di bilang ganteng. Seseorang tersebut terlihat memakai seragam olahraga. Oh bukan, itu seragam jersey untuk tim basket. Terlihat ia adalah seorang leader dari sebuah tim basket yang ada di sekolah itu. Sepertinya dia terkenal. Pasti banyak yang menyukai orang itu.

Seseorang itu mendekat ke tempat Putri yang kini kembali berbaring di atas kasur kecil itu.

Tepat di depannya, laki-laki itu diam menatap Putri. Seketika laki-laki itu senyum tipis. Putri bingung. Namun tiba-tiba senyum itu berganti dengan ekspresi wajahnya yang kesal.

"Puas lo? Puas udah bikin gue di hukum sama guru?" bentak laki-laki itu tiba-tiba.

"Maksudnya apa sih? Gue nggak paham. Lagian siapa lu? Kenapa ada di sini?" Putri kebingungan.

Lelaki itu menghela nafas. "Asal lo tau. Tadi lo ditemukan pingsan di deket lapangan basket. Kebetulan waktu bola yang gue lempar memantul ke arah lo. Waktu gue ambil bola itu, tiba-tiba guru BK gue datang dan marah ke gue. Dia pikir gue yang buat lo pingsan." jelas laki-laki itu.

Bwahahhahaha...
Putri malah memberi respon tertawa. Ia ngakak mendengar cerita orang itu. Panjang kali lebar seperti luas persegi panjang saja.

"Ehh, ngapain lo malah ketawa?! Nggak lucu ya!" balasnya.

"Yaudah maaf deh. Sebagai gantinya, gue akan turutin semua keinginan lo. Tapi inget, jangan yang aneh-aneh!" pinta Putri.

Laki-laki itu terlihat mikir. "Hmm.. boleh. Janji ya!"

"Oh iya, udah janji-janji gini masa kita belum saling kenal." Putri menjabarkan tangannya. "Kenalin gue Putri. Gue anak baru di sekolah ini. Baru aja hari ini hari pertama gue masuk ke sekolah. Tapi bukannya sekolah di kelas malah gue harus di UKS gini.

"Lah malah curhat. Gue nggak peduli. Lagian gue kesini cuma mau mastiin lo udah sadar. Karena lo udah sadar, yaudah gue tinggal dulu." jelasnya.

Orang itu langsung berjalan keluar. Baru sampai di depan pintu, Putri memanggilnya.
"Hei! Tadi lo belum ngasih tau nama lo." tanya Putri.
Orang itu menatap Putri yang terbaring di kasur itu. "Arka." seseorang pemilik nama Arka itu langsung pergi meninggalkan ruangan UKS itu. Tak terlihat lagi sosoknya.

Putri LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang