13 - Gugup

58 5 0
                                    

"Iya, aku serius. Aku menyukaimu." ucap Jaehyun.

Jane tidak bisa berkata-kata mendengar ucapan itu lagi dari Jaehyun. Bahkan ucapannya beberapa hari lalu masih membuat Jane uring-uringan di rumah, untungnya tidak ada Johnny.

"Aku—"

"Kau tak perlu memberitahuku sekarang tentang bagaimana perasaanmu. Sekarang aku hanya jujur padamu, belum ingin menyatakan apa yang di hatiku sebenarnya inginkan." Potong Jaehyun yang sebenarnya gugup setengah mati. Siang itu tidak seberapa panas, tetapi Jaehyun merasa kalau kaos dalemnya sedikit basah.

"Apa?" Wajah bingung Jane membuat Jaehyun semakin gugup.

Dengan langkah lebar namun tetap santai, Jaehyun pergi meninggalkan Jane. Terlihat Jaehyun menggaruk tengkuknya karena gugup dan panik. Ia takut kalau Jane akan mengatakan kalau ia tidak sukanya padanya.

"OUUWW!"

Itu bukan suara Jaehyun, melainkan suara Rowoon yang tak sengaja bertabrakan dengan Jaehyun saat akan menaiki tangga.

"Apa ini? Ada dengan raut wajahmu?" Tanya Rowoon yang langsung melotot melihat wajah Jaehyun.

"Keringat? Kau habis lari?" Tanya Mingyu yang berada disamping Rowoon, tangannya sudah menyentuh pelipis Jaehyun yang terlihat basah.

Jaehyun langsung mengelap pelipis dan keningnya dengan tangan, "Aku... Aku kebelet." ucap Jaehyun yang langsung lari menaiki tangga.

"Apa?!" Ucap Mingyu dan Rowoon bersamaan karena bingung. Mereka langsung ikut lari menyusul Jaehyun yang berlari menuju toilet.

Tanpa pikir panjang, Jaehyun langsung masuk ke dalam salah satu bilik untuk bersembunyi karena ia yakin kalau kedua temannya itu pasti mengikutinya.

"Sial. Kaosku basah karena keringat." Jaehyun membuka kemeja seragamnya dan merasakan kalau kaosnya basah karena keringat di bagian punggung.

"Hei! Jung Jaehyun! Dimana kamu?!" Teriakan Rowoon terdengan dengan jelas di telinga Jaehyun.

"Hei! Jung Jaehyun!" Rowoon membuka satu persatu bilik dan ada satu yang terkunci dari dalam.

Dan benar, Jaehyun di dalamnya.

"Kenapa kalian berdua mengikutiku hah?!" Tanya Jaehyun kesal.

"Kau bohong kan? Kau tidak sedang kebelet BAB? Pasti ada sesuatu? Atau seseorang menembakmu? Atau kau yang menembak orang itu lalu kau panik?" Tebak Mingyu.

"Wah, aku rasa tebakanmu yang terakhir ada benarnya." Timpal Rowoon menatap Mingyu.

Jaehyun akhirnya membuka pintu dan menatap kesal kedua temannya itu, "Bisa-bisanya kalian berdua berpikir seperti itu. Pinjami aku kaos, kaosku basah." ucap Jaehyun sambil berjalan menuju wastafel.

"Rowoon bawa di loker, cepat sana ambil, Woon." Ucap Mingyu.

"Oke oke, tunggu." Jawab Rowoon lalu pergi meninggalkan toilet.

"Hei, Jaehyun. Bukankah kau menyukai Rose? Atau kau masih belum bisa move on dari Tzuyu?" Tebak Jungkook yang ternyata mendengar percakapan Jaehyun dan kedua temannya itu.

Jaehyun yang sedang mencuci tangannya langsung mematikan keran dan menatap datar ke arah laki-laki itu, "Aku tidak ada urusan dengan mereka berdua. Kau tidak tau apa-apa jadi diamlah." Jawab Jaehyun dingin yang lalu pergi meninggalkan toilet diikuti Mingyu yang tersenyum sinis ke arah Jungkook.

"Apaan sih, sok keren." Sinis Jungkook.

Jalan setapak di taman sekolah yang membatasi gedung dan kantin, menjadi saksi kebingungan Jane siang itu. Ia masih berdiri disana dan memikirkan apa yang terjadi pada Jaehyun. Sejujurnya Jane ingin mengatakan hal yang sama pada Jaehyun, tetapi laki-laki itu sudah keburu memotong ucapannya dan pergi meninggalkannya tanpa ingin mendengarkan. Padahal kalau Jane mengatakannya di taman itu, tidak akan menarik banyak perhatian siswa siswi lainnya.

"Tapi apa maksudnya ya? Bukankah kalau dia menyatakan perasaannya seperti itu berarti dia ingin aku menjadi pacarnya?" Tanya Jane monolog.

"Tapi rasanya tidak mungkin."

"Mana mungkin Jaehyun ingin menjadikanku pacarnya?"

"Dia bahkan baru mendekatiku akhir-akhir ini."

"Aku yang duluan suka padanya aja diam-diam aja kok."

"Apa jangan-jangan, ini prank?"

"Atau dia sedang main TOD? Dan dapet dare dari Rowoon?"

"Ah! Ntahlah!"

Jane akhirnya kesal sendiri karena pikiran dan pertanyaan yang ia buat. Bahkan ia bicara pada angin yang lewat tanpa mendapatkan jawaban, membuat ia beberapa kali dilihatin oleh siswa siswi yang melewati jalan tersebut.

"Kenapa aku masih disini? Sudah tau panas, bukannya cepat-cepat ke kelas. Dasar Jane Bodoh!" ucap Jane merutuki dirinya sendiri.

Siang itu sudah menunjukkan pukul 12.57 dan Jane segera menuju kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berdering lalu melanjutkan pelajaran selanjutnya sampai jam pulang.

Waktu yang Jaehyun tunggu.

***

Note:
eheee update dongs
bentar lagi lebaran:( gak kerasa ini udah senin sedangkan lebaran hari kamis yak? :(
bahkan ini udah mei, kayaknya baru kemarin april
mana tidak bisa mudik ya tahun ini, masih sama kayak tahun kemarin.
btw gais, sejauh ini ceritanya gimana? :)))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reasons Why: I Love You • jung jaehyun [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang