10 - Telpon

42 5 0
                                    

Tak ada yang akan menyangka jika bunyi dering ponsel Jane itu dari Kakaknya, Johnny yang sudah beberapa hari ini tidak pulang dan jarang memberikan kabar. Senyuman lebar merekah di wajah manis Jane ketika melihat nama Johnny di layar ponsel pintarnya itu.

Segera diangkatnya panggilan tersebut, "Halo Kak Johnny! Kapan pulaaang?~" Rengek Jane yang memanyunkan bibirnya menatap Seulgi yang berada di hadapannya.

Mereka berdua sedang duduk di sebuah restoran jepang dan berada di tempat outdoor restoran tersebut. Dari tempat itu, mereka bisa melihat suasana ramai jalanan sore itu yang mulai padat kendaraan dan juga orang-orang berlalu-lalang.

Seulgi menggeleng pelan melihat tingkah Jane, sifat manjanya belum hilang.

"Kakak akan pulang besok. Kenapa? Kangen yaaa?~" Goda Johnny pada adiknya itu.

"Dih, pede bangeeet. Engga yaa, kan aku sama Kak Seulgi jadi aku enggak kangen sama Kakak. Wleee." Jane meledek Johnny.

Johnny terkekeh mendengar adiknya itu, ia bisa membayangkan betapa menyebalkan tingkah Jane jika dilihat langsung, "Ya sudah. Kalo gitu, sudah dulu ya. Kakak harus cepet menyelesaikan pekerjaan Kakak hari ini agar bisa pulang besok."

"Okey~ Kalo gitu selamat bekerja, Kak!"

"Siap!"

Panggilan pun selesai, dan senyuman Jane masih belum hilang. Ia begitu menyayangi Kakaknya meski lelaki itu jarang berada di rumah.

"Wah, sepertinya tugasku selesai lebih cepat yaa?" Seulgi cemberut.

"Kenapa? Kita kan bisa bertemu lagi kak?"

"Aku masih ingin mengobrol denganmu. Padahal niatku besok ingin mengajakmu jalan-jalan lagi."

Jane tersenyum lebar, "Aku punya ide! Bagaimana kalo kita besok jalan-jalan bareng sama Kak Johnny juga?" Ucapnya riang, "Tapi, Kak Johnny kan baru pulang, pasti dia kecapean kan? Mungkin lain hari kita bisa jalan-jalan lagi, Kak!"

"Iya Jane engga apa-apa. Kalo senggang aku pasti akan langsung menjemputmu." Jawab Seulgi menenangkan.

"Oiya Kak. Makasih banyak udah nemenin aku hari ini." Ucap Jane tersenyum tulus.

"Sama-sama Jane."

Sore itu mereka nikmati dengan tenang ditemani matahari yang semakin tenggelam dan juga makanan enak yang mereka pesan.

•••

Di tempat lain, sore itu Jaehyun sedang bersantai di apartemennya yang terletak cukup jauh dengan sekolah dan jauh dari rumah keluarganya. Ditangannya terdapat novel klasik yang sedang ia baca berjudul Anna Karenina karya Leo Tolstoy ditemani lagu-lagu menangkan yang berasal dari Smart TV yang ia hidupkan.

Ponsel milik Jaehyun yang berada di atas meja berbunyi, dengan segera ia menaruh pembatas novel tersebut dan menutup lalu ia letakkan di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel milik Jaehyun yang berada di atas meja berbunyi, dengan segera ia menaruh pembatas novel tersebut dan menutup lalu ia letakkan di sampingnya. Tangan kanannya meraih ponsel berwarna hitam itu dengan cepat dan melihat siapa yang menelponnya di sore yang tenang itu.

Ibu Calling

Tanpa banyak aksi, langsung saja Jaehyun menerima panggilan tersebut.

"Ya, Bu?"

"Ah~ Jaehyunie~ Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Apa kamu sudah makan?" Tanya seorang wanita berumur 40an dari sebuah ruang tengah di rumah mewah. Terlihat dari wallpaper temboknya yang terlihat mahal, dan lantai yang membuat siapa saja terpana.

 Terlihat dari wallpaper temboknya yang terlihat mahal, dan lantai yang membuat siapa saja terpana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan? Belum." Jawab Jaehyun singkat. Matanya lantas melirik ke arah jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Kita makan bersama ya? Di rumah?"

Tawaran Ibu itu langsung membuat Jaehyun berpikir bahwa mereka akan melakukan makan malam bersama, dimana akan ada Kakaknya Krystal yang juga akan ikut bergabung.

"Tentu saja dia akan datang." Ucap Jaehyun pelan.

"Siapa? Siapa yang akan datang?" Tanya Ibunya yang mendengar ucapan Jaehyun.

"Ah? Tidak. Bukan apa-apa. Baiklah aku akan ke rumah, beri aku waktu untuk bersiap-siap dan juga perjalanan kesana. Aku akan sampai sebelum jam 6." Jelas Jaehyun.

"Iya, Anakku~ Mandi yang bersih ya dan hati-hari di jalan~"

Jaehyun langsung memutuskan panggilannya tanpa ingin berbasa-basi lagi. Ia menghela nafas lalu mengacak rambutnya kesal.

"Aku tidak benci Kakakku, tapi aku benci suasana yang ia buat saat aku berada di dekatnya." Ucap Jaehyun bermonolog.

***

Note:
Halloooo
kembali lagi dengankuuu
ehehee lama sekali engga update :(

Reasons Why: I Love You • jung jaehyun [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang