Sudden

637 49 4
                                    

Enjoy reading it!
.
.
.
.

2 minggu berlalu saat kejadian aroma mawar itu,dan selama 2 minggu juga Bumi harus menahan sesak didadanya ketika aroma mawar datang.

Saat ini sudah tengah malam tapi Bumi masih belum juga memejamkan matanya dan menyelami alam mimpi,entah kenapa perasaannya sangat tidak nyaman sepanjang hari.

Sedo menghampiri adiknya yang sedang ada dibalkon kamarnya,dia selalu memperhatikan gerak-gerik adiknya yang sedikit aneh hari ini.

"Dek,gak ngantuk?"

"Oh mas Sedo" Bumi sedikit terkejut ketika Sedo melempar pertanyaan secara mendadak.

"Belum mas,daritadi udah nyoba tapi gak bisa" jelas Bumi yang dibalas dengan anggukan Sedo.

Mereka terdiam,mempersilahkan keheningan menerpa. Keduanya sedang menikmati udara malam yang dingin dan hamparan lampu-lampu menyala yang menghiasi malam.

"Ibu sama bapak gk nepatin janji ya mas..." ucap Bumi sambil tersenyum getir.

Sedo tidak bisa membalas perkataan adiknya,dia hanya mengusap pelan punggung adiknya dan membawanya ke pelukan.

"Semua udah terjadi,ikhlasin ya dek" terdengar suara Sedo mulai bergetar tapi sekuat mungkin Sedo menahan tangisnya.

*Flashback start

Matahari menunjukkan sinarnya dengan bangga,hawa panas tak dapat dihindari tapi itu tak meluruhkan semangat sepasang kakak-adik itu.

"Mas,hari ini ibu sama bapak pulang kan?" tanya Bumi dan dibalas dengan anggukan semangat oleh Sedo.

Mereka sangat tidak sabar untuk bertemu orang tuanya setelah 3 bulan penantian.

Saat mereka sedang mempersiapkan kejutan untuk orang tuanya,tiba-tiba muncul sebuah berita bahwa pesawat ***** perjalanan Korsel - Indonesia jatuh dan seluruh penumpang yang ada dipesawat itu hilang.

Seketika suasana berubah menjadi dingin dan sendu. Ternyata sebelum mereka mengejutkan orang tuanya,beliau terlebih dahulu yang mengejutkan mereka.

*Flashback end

Kedua kakak beradik itu memutuskan untuk kembali kedalam rumah karena udara malam yang semakin dingin.

"Tidur ya dek" ucap Sedo sambil mencium kening adiknya,tak lupa membenarkan selimutnya juga.

Sesaat setelah Sedo keluar,Bumi sudah terlelap pulas karena kantuk yang tiba-tiba menyerang.



Pagi hari telah datang,Bumi terbangun dari tidurnya dengan tidak nyaman karena aroma mawar itu datang lagi ke indra penciumannya.

Bumi mengerjapkan matanya dan dia baru sadar bahwa ini bukan kamarnya,kamar ini bernuansa kerajaan yang sangat mewah dan glam berbeda dengan kamarnya yang bernuansa futuristik modern. Apalagi kamar ini mempunyai aroma mawar yang sangat Bumi tak suka.

"Akhh..." ringis Bumi ketika kepalanya terasa sangat nyeri.

Bumi mengedarkan matanya ke segala penjuru ruangan ini,ternyata dia tak sendiri. Ada seorang pemuda yang sangat mirip dengannya duduk dikursi dekat dengan pintu kamar.

"S-siapa kamu?" tanya Bumi terbata-bata karena jujur saja dia sangat gelisah sekarang.

"Oh maaf,perkenalkan aku Lintang Wijaya" pemuda yang bernama Lintang itu memperkenalkan dirinya.

"Eum lalu ini dimana? Kenapa aku terbangun disini?" Bumi menghujani Lintang dengan pertanyaan.

"Sebelum aku menjawabnya tolong tenangkan dirimu dulu" pinta Lintang yang melihat Bumi bergerak gelisah dengan nafas yang memburu.

Bumi and his sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang