Junkyu menatap kearah tv dengan tatapan bosan, dia merebahkan punggungnya ke kepala ranjang rumah sakit."Mau pulang..."
Junkyu merenggut kesal, dia baru boleh pulang sekitar 2 minggu lagi karena salah satu tulang kakinya ada yang retak, sedangkan sekarang aja dia udah bosen mau ngapain.
Ceklek
Junkyu mengalihkan pandangannya kearah pintu, disana ada Asahi yang membawa sekantong buah-buahan.
"Asahiiii!!!" Junkyu melambaikan tangannya kearah Asahi, Asahi langsung saja menghampirinya dan memberikannya kantong buah tersebut.
"Gimana kak? Udah baikan?" Tanya Asahi.
"Belom, masih sakit kakinya, tapi bosen tau... Disini gak ngapa-ngapain." Jawab Junkyu, dia mengambil satu buah apel lalu memakannya, "Mau?"
Asahi menggeleng, "Engga deh."
"Emm... Nanti ada yang mau kesini lagi gak?" Tanya Asahi lagi, Junkyu terlihat berpikir-pikir lalu mengangguk, "Haruto nanti mau kesini, paling sore, soalnya dia ada rapat klub buat nanti pensi gitu."
Asahi mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
'Bagus, pas banget,' Batin Asahi.
Asahi kemudian mendudukkan dirinya ditempat duduk sebelah ranjang Junkyu, dia mengeluarkan ponselnya lalu mencoba memberikan pesan pada seseorang.
"Sa, pas itu dateng ke pemakaman Doyoung gak?" Tanya Junkyu.
Asahi mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya membuat Junkyu membuang nafasnya kasar.
Beberapa menit kemudian Asahi bangkit dari tempat duduknya, Junkyu yang sedang fokus menonton drama di tv tersentak kaget karena pergerakan mendadak dari Asahi.
"Kak." Panggil Asahi, Junkyu menoleh kearahnya tanpa menjawab.
Asahi meraih sesuatu di saku celananya, sebuah kain. Lalu tanpa aba-aba, Asahi membekap mulut Junkyu dengan kain tersebut.
Junkyu terkejut, dia memberontak dengan mendorong-dorong bahu Asahi, tapi kemudian tenaganya berkurang, badannya jadi lemah, dan seketika dia tak sadarkan diri ditempat.
Asahi yang melihat Junkyu sudah tak sadarkan diri membuka bekapannya, dia menaruh kembali kainnya ke saku celananya, Asahi berjalan kearah nakas disebelah ranjang Junkyu lalu menaruh sesuatu dibawah nakas tersebut, ditempat yang tidak diketahui orang lain.
Selesai melakukan kegiatannya, dia beranjak dari tempatnya lalu mencoba menelpon seseorang.
"Halo"
"Udah?"
"Udah, paling sadarnya nanti tengah malem atau mungkin besok"
"Haruto nanti kesana kan?"
"Iya, makanya gue taro"
"Yaudah, besok jangan lupa ambil lagi, takut ketauan"
"Hm"
"Oke, nanti kita omongin lagi"
Pip.
Asahi langsung mematikan panggilan secara sepihak, dia berjalan kearah pintu lalu keluar darisana dan bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun.
;grudge
Dua hari setelah kejadian Asahi yang membekap Junkyu.
Jihoon berjalan melewati makam-makam disekitarnya, dengan sebucket bunga digenggamannya, dia menghampiri makam seseorang kemudian berlutut disana.
"Sorry, gue telat 30 menit." Ujarnya penuh penyesalan.