"Win, tau gak kenapa tadi malem ujan?"
"Lah, gak tau"
"Karena kamu telah menyinari hariku"
Winter memutar bola matanya bosan, sedangkan Jaehyuk malah menaik-naikkan alisnya, dia kemudian menyisir rambutnya kebelakang.
"Lho? Kak Jaehyuk?"
Jaehyuk menoleh ketika melihat Haruto dengan celana training dan kaos hitamnya. "Ngapain to? Mau beli bubur juga?" Tanya Jaehyuk.
Iya, Jaehyuk lagi nongkrong di tukang bubur, kebetulan banget Jaehyuk abis jogging pagi terus dia laper, yaudah deh dia beli bubur aja.
"Enggak, mau ngojek. Ayo bang jalan." Haruto langsung melompat kebelakang jok motor Jaehyuk, daritadi emang Jaehyuk lagi duduk dimotornya yang lagi diparkirin didepan gerobak tukang bubur, Jaehyuk kaget dong, dia langsung nahan motornya biar gak jatoh karena emang badan Haruto yang gede.
"Buset, kalau gue gak tahan udah jatoh nih." Seru Jaehyuk, Haruto hanya tertawa lalu memukul bahu Jaehyuk berkali-kali.
"Lah, Winter mana?" Jaehyuk menoleh kekanan-kekiri mencari orang yang baru aja dia gombalin tadi, "Udah pergi tadi." Jawab Haruto kemudian turun dari motor Jaehyuk.
"Yaudah, ayo makan bubur." Ajak Jaehyuk, mereka berdua akhirnya duduk dikursi yang disediakan, Haruto memesan buburnya, kemudian dia membuka ponselnya dan mendapat satu pesan dari seseorang.
0807-1101-12xxx
Waktunya balas dendamHaruto mengerutkan dahinya bingung melihat pesan tersebut, dia kemudian menggelengkan kepalanya, mencoba mengabaikan pesan tersebut.
"Tumben banget lo jogging, biasanya juga males." Ujar Jaehyuk, Haruto hanya menggaruk tengkuknya.
"Disuruh ini juga, lo juga tumben gak bareng kak Asahi, biasanya juga barengan terus"
"Lagi ngerjain tugas katanya, anak IT biasa." Jawab Jaehyuk sembari meminum es teh manisnya, Haruto hanya mengangguk, lalu dua mangkuk bubur datang beserta satu kresek bubur yang sudah dibungkus.
"Lah, satu lagi buat siapa?" Tanya Jaehyuk.
"Kepo deh." Jawab Haruto, Jaehyuk memutar bola matanya bosan kemudian mengaduk buburnya cepat.
"IH KOK DIADUK?"
Suara Haruto membuat Jaehyuk terkejut, dia menghentikan gerakan tangannya lalu memukul bahu Haruto, "Kaget sumpah, emangnya kenapa kalo diaduk?"
"Gak astetik." Jawab Haruto, dia membuat tanda silang dengan tangannya didepan dada, Jaehyuk hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali mengaduk buburnya. "Kalo gak diaduk gaenak, gak kerasa semuanya."
"Kerasa aja kok"
"Mana ada rasanya kalau gak diaduk." Jaehyuk dengan gemas langsung mengaduk bubur Haruto, yang membuat pemiliknya melotot tak percaya lalu menampar tangan Jaehyuk kencang.
"ASU"
"HEH BOCAH OMONGANNYA." Jaehyuk kemudian mengusap-usap tangannya yang perih, dia menatap Haruto yang sedang mengoceh gak jelas sambil menyusun kembali bentuk buburnya. Jaehyuk merangkul pundak Haruto lalu menyenggol bahunya, "Yaelah bercanda doang to, gausah ngambek, gue bayarin deh buburnya."
"Janji ya?"
"Giliran dibayarin langsung seneng." Jaehyuk melepaskan rangkulannya lalu memakan buburnya.
"Iyalah, siapa sih yang dibayarin gak seneng"
;grudge
Hyunsuk sedang menyiapkan pakaiannya, dia sudah membeli satu kotak pizza yang akan dia bawa malam ini.