Panatua sekte istana salju kunlun dan juga Xue Meng yang mendengarkan cerita Wei Wuxian menjadi terkejut, mereka tak menyangka jika Mei Ji Eun akan berbuat senekat itu hanya karena cintanya ditolak oleh Lan Xichen dan panatua sekte istana salju kunlun menjadi merasa sangat malu karena Mei Ji Eun dan Mei Hanxue adalah orang dari sektenya namun malah mempermalukan nama sektenya dinegara asing, yaitu dinegara utara dengan jalan memberikan orang lain racun es khas sekte istana salju kunlun.
"Maafkan saya atas apa yang dilakukan oleh salah satu murid sekte kami dan juga salah satu panatua sekte kami" kata panatua sekte tersebut
"tidak masalah, asal kalian membantuku memberikan penawar racun es dari sekte istana salju kunlun ini" kata Wei Wuxian
"baik, saya akan membawakannya" kata Panatua sekte tersebut lalu pergi untuk mengambil penawar racun es.
"Aku tidak mengerti kenapa Mei Hanxue sekarang malah memihak anaknya dan membiarkan anaknya berbuat jahat seperti itu? dalam dua kali reinkarnasi kami, didua kehidupan sebelumnya, Mei Hanxue adalah orang yang sangat baik bahkan membantuku melawan Moran saat Moran masih dipengaruhi racun kebencian yang ditanamkan Hua Binan dikehidupan sebelumnya" kata Xue Meng dalam hati mengenang kehidupan pertama dan keduanya.
Xue Meng dapat mengingat kehidupan sebelumnya karena dikehidupan yang sekarang telah menjadi kultivator immortal, sehingga dirinya dapat melihat kehidupan sebelumnya saat dirinya belum reinkarnasi dan dulu Hua Binan dikehidupan pertama dan kedua begitu jahat, dulu Hua Binan dan Dewa Iblis Taxian Jun yang saat itu masih bernama Moran adalah murid sekte Sisheng Peak dan memiliki guru yang sama dengan Xue Meng yaitu Chu Wanning, dikehidupan sebelumnya Hua Binan adalah seorang laki2. Namun dikehidupan ketiga, Hua Binan terlahir sebagai perempuan dan menjadi orang baik dan menjadi salah satu selir Dewa Iblis Taxian Jun dan menjadi ibu dari Raja Hantu Hua Cheng.
Tak lama panatua sekte istana salju kunlun pun datang membawakan penawar racun dan gulungan gambar lukisan Wei Qinglian, ibu Wei Wuxian.
"Ini adalah gambar nona Wei yang kami punya dan ini adalah penawar racun yang anda butuhkan" kata panatua sekte istana salju kunlun
"ah! terimakasih banyak atas bantuannya panatua" kata Wei Wuxian mengangguk, Wei Wuxian membuka gulungan gambar lukisan ibunya, "cantik sekali, bolehkah aku memiliki gambar ini?" kata Wei Wuxian
"tentu saja, dia adalah ibumu dan kau berhak mendapatkan gambar lukisannya" kata panatua sekte istana salju kunlun.
"Terimakasih banyak panatua, kalau begitu saya pamit dulu karena saya harus segera memberi penawar racun ini pada saudara angkat saya" kata Wei Wuxian
"baiklah, lain kali sering2lah mengunjungi sekte kami" kata panatua sekte istana salju kunlun
"akan kuusahakan" kata Wei Wuxian.
"Paman tak bisa ikut kembali denganmu, ini negara paman, kau tidak apa2 kan jika paman tak mengantarkanmu?" kata Xue Meng
"tidak apa2, tidak perlu khawatir, dan terimakasih untuk semuanya paman dan panatua sekte" kata Wei Wuxian
"kami pamit" kata Lan Wangji mengangguk.
Wei Wuxian dan Lan Wangjipun keluar dari gerbang sekte istana salju kunlun dan Wei Wuxian memeluk gambar lukisan milik ibunya dengan ekspresi yang rumit karena teringat ibu kandungnya, Lan Wangji yang mengetahui istrinya sedang galaupun akhirnya menggenggam tangannya, Wei Wuxian menoleh pada Lan Wangji dan lalu tersenyum padanya, kini mereka berada diluar sekte istana salju kunlun dan berada dibelakang gunung.
Wei Wuxianpun membuka array teleportasi, Wei Wuxian menggandeng tangan Lan Wangji dan memasuki array teleportasi tersebut dan lalu merekapun keluar dari array teleportasi dan tiba diistana Yiling.
.
.
.
Disekte Gusulan, keadaan Lan Xichen sudah mulai membaik, Jiang Cheng terus memberinya salep disekujur tubuh Lan Xichen yang dipenuhi luka cambuk hukuman kedisiplinan dan kini Lan Xichenpun meminta diantarkan Jiang Cheng kekolam pemandian air dingin untuk menyembuhkan luka2 bekas cambuknya dan untuk memulihkan energi spiritualnya.
Jiang Chengpun mengantarkan Lan Xichen kekolam pemandian air dingin milik sekte Gusulan tersebut dan menemaninya, namun Jiang Cheng yang lapar meninggalkan Lan Xichen sebentar karena ingin kedapur sekte gusulan memasak untuk dirinya dan Lan Xichen.
Saat Lan Xichen sedang fokus berendam dikolam pemandian air dingin, tiba2 seseorang diam2 datang mengendap2 dan lalu membuka jubah hanfu miliknya dan ikut berendam dikolam pemandian air dingin dan memeluk Lan Xichen dari belakang, Lan Xichen pun menoleh dan terkejut.
"Kau? apa yang kau lakukan disini nona Mei? kenapa kau bisa berada disini?" kata Lan Xichen lalu mendorong Mei Ji Eun
"tentu saja karena aku adalah istrimu dan aku yang berhak disisimu bukan laki2 pelakor itu!" kata Mei Ji Eun terus meronta dan berusaha memeluk Lan Xichen meski Lan Xichen terus mengelak bersentuhan dengannya.
"Nona Mei, pergi dari sini! aku tak ingin berbuat kasar pada wanita jadi aku bicara baik2 padamu, tolong pergi!" kata Lan Xichen
"aku tidak mau, aku adalah istri sahmu dan aku berhak akan dirimu suamiku sayangku" kata Mei Ji Eun menempelkan tubuhnya pada tubuh Lan Xichen sambil mengusap2 pipi Lan Xichen.
Lan Xichen menepis tangan Mei Ji Eun dan menjauh darinya, karena dirinya tak bisa berbuat kasar pada wanita, itu adalah salah satu ajaran dari sekte gusulan dimana pria harus melindungi wanita dan tidak boleh berlaku kasar pada wanita seperti apapun wanita itu.
"Nona Mei, kumohon jangan bersikap seperti ini, anda tau kalau saya tak mencintai anda dan pernikahan ini adalah sebuah keterpaksaan" kata Lan Xichen
"bagiku ini bukan sebuah keterpaksaan karena aku mencintaimu suamiku yang tampan" kata Mei Ji Eun menarik2 tangan Lan Xichen.
Tiba2 punggung Mei Ji Eun terkena sabetan listrik, Mei Ji Eun berteriak "aaaah!!" kata Mei Ji Eun
"menjauh dari kekasihku, wanita jalang!" kata Jiang Cheng yang datang dan mencambuk Mei Ji Eun dengan cambuk zidian miliknya
"kau...kau laki2 kurang ajar, pelakor! bahkan kau menyiksa istri sah!" kata Mei Ji Eun
"itu karena kau tak sadar diri, terus2an ditolak tapi tetap saja mengejar2 kekasihku! aku sudah mendengar apa yang tadi kalian bicarakan! memalukan! sebagai wanita kok tidak punya harga diri?" kata Jiang Cheng menyindir.
"Kau?! dasar kurang ajar! perebut suami orang! lengan potong sialan!" kata Mei Ji Eun
"nona Mei, tinggalkan tempat ini dan juga jangan berbuat hal memalukan seperti tadi" kata Lan Xichen
"memalukan apanya? kau suamiku!" kata Mei Ji Eun
"tapi dimataku istriku adalah Jiang Wanyin atau Jiang Cheng meski kami belum melakukan ritual sujud tiga kali" kata Lan Xichen
"pergilah atau kau masih mau kucambuk lagi karena berani2nya menggoda Lan Huan milikku!" kata Jiang Cheng.
"Kalian...tunggu saja apa yang akan kulakukan! dengar Lan Xichen sampai matipun aku takkan pernah melepaskanmu, ingat itu!" kata Mei Ji Eun dengan marah lalu mengambil jubah hanfu miliknya dan memakainya kembali kemudian keluar dari kolam pemandian air dingin dengan suasana perasaan hati sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Eternal Love Wangxian
Fanfiction♡TAMAT/COMPLETED♡ Pasca penyerangan dibukit Luanzhang oleh para kultivator berbagai sekte yang menyebabkan Wei Wuxian pada akhirnya meninggal akibat Yin Hufu untuk membela diri dari penyerangan para kultivator tersebut, Wei Wuxian pada akhirnya meni...